Sunday 10 May 2020

Membangkitkan Jengah Untuk Menulis





Minggu, 3 Mei 2020. Tiba saatnya hari dimana pertemuan pertama AISEI Writing Event akan di mulai. Sekitar jam 10an pagi muncul chat pada grop WA AISEI Writing. Informasi link meet yang akan kita gunakan untuk join pada pertemuan perdana sudah diposting. Awalnya saya hanya membaca saja dan pastinya akan menyiapkan diri untuk mengikuti pertemuan online tersebut. Berikutnya muncul lagi kiriman video tutorial bagaimana cara membuat blog dengan via wordpress ataupun blogger. Video selanjutnya  berjudul AISEI Throwback 2019 (https://youtu.be/M_-FNxLcQnM). Sebagi perkenalan AISEI merupakan Komunitas Pendidik Indonesia. Pendirinya adalah  Dr. Capri Anjaya, SPd., M.Hum.

Acara dimulai. Diawal ditampilkan beberapa slide tentang AISEI, Visi dan Misi dari AISEI, Tata Cara Mendapatkan e-Sertifikat dan harapan penting dari AISEI Writing Event. Ada 2 kata bijak yang dicatumkan dalam opening acara ini. “ Jika kamu tidak ingin dilupakan setelah kamu meninggal, maka tulislah sesuatu yang bermanfaat untuk dibaca atau lakukanlah sesuatu yang berharga agar dapat ditulis” - BenjaminFranklin. dan “ If I Waited for perfection. I would never write a word”- Maggaret Atwood.

Ibu Dr. Capri Anjaya, SPd., M.Hum yang bertindak sebagai host sudah mengambil posisinya. Nara Sumber Om Jay pun sudah siap dalam acara meeting ini.  Ada 3 Cara menjadi kaya di Usia Muda menurut pemaparan dari Om Jay yakni Terlahir dari keluarga kaya, kawin dengan anak orang kaya, Jadilah orang yang kreatif dan berkarakter. Point terakhir inilah yang bisa kita jadikan acuan jika kita memang bukan dari keluarga kaya dan kawin dengan anak orang kaya. Mulai sekarang berfikirlah bagaimana bisa menjadi orang yang kreatif dan berkarakter. Utamanya sebagia guru harus bisa membuat grebrakan inovatif, langkah sederhana yang bisa dilakukan dengan menulis. 

Banyak lomba-lomba yang diikuti Om Jay, banyak buku yang sudah diterbitkan oleh beliau. Dengan jalan apa?? ya menulis setiap hari dan menerbitkan buku. Hobi Om Jay menulis di Blog ternyata mendatangkah berkah. Ada keajaiban di balik nge Blog. Ajakan Om Jay mari menulis dengan komitmen, bonus itu akan datang sendiri. Makin tahun Om Jay makin terkenal dengan banyak prestasi yang diraih. Dibalik prestasi Om Jay ternyata ada orang hebat di belakangnya. Beliau adalah guru Siti Rohmani Rauf, guru SD Om Jay Penulis Buku Bahasa Indonesia. Beliau berpesan kepada Om Jay untuk nanti menjadi seorang penulis yang berbeda.

Dengan berbekal kisah nyata dari Om Jay, istilah orang bali menyebutkan “jengah”. Jengah saya untuk menulis akan saya bangkitkan. Semangat untuk menulis harus dimunculkan dari dalam diri. Saya sangat merasa bersyukur mendapat kesempatan mengikuti kegiatan AISEI Writing Event. Pengetahuan akan menulis saya yang benar-benar dimulai dari angka 0 berharap semakin hari akan semakin baik. Tak lupa berbekal rajin membaca untuk menambah pengetahuan. Bagaimanapun juga menulis hendaknya harus diikuti dengan rajin membaca. Menulislah setiap hari itu pesan yang selalu saya ingat. Terimakasih Om Jay saya mendapatkan pencerahan hakekat menulis.










6 comments: