Minggu, 3 Mei 2020. Tiba saatnya hari dimana pertemuan
pertama AISEI Writing Event akan di mulai. Sekitar jam 10an pagi muncul chat
pada grop WA AISEI Writing. Informasi link meet yang akan kita gunakan untuk
join pada pertemuan perdana sudah diposting. Awalnya saya hanya membaca saja
dan pastinya akan menyiapkan diri untuk mengikuti pertemuan online tersebut.
Berikutnya muncul lagi kiriman video tutorial bagaimana cara membuat blog
dengan via wordpress ataupun blogger. Video selanjutnya berjudul AISEI Throwback 2019 (https://youtu.be/M_-FNxLcQnM). Sebagi perkenalan AISEI merupakan Komunitas
Pendidik Indonesia. Pendirinya adalah Dr.
Capri Anjaya, SPd., M.Hum.
Acara dimulai. Diawal ditampilkan
beberapa slide tentang AISEI, Visi dan Misi dari AISEI, Tata Cara Mendapatkan
e-Sertifikat dan harapan penting dari AISEI Writing Event. Ada 2 kata bijak
yang dicatumkan dalam opening acara ini. “ Jika
kamu tidak ingin dilupakan setelah kamu meninggal, maka tulislah sesuatu yang
bermanfaat untuk dibaca atau lakukanlah sesuatu yang berharga agar dapat
ditulis” - BenjaminFranklin. dan
“ If I Waited for perfection. I would
never write a word”- Maggaret Atwood.
Ibu Dr. Capri Anjaya, SPd., M.Hum
yang bertindak sebagai host sudah mengambil posisinya. Nara Sumber Om Jay pun
sudah siap dalam acara meeting ini. Ada
3 Cara menjadi kaya di Usia Muda menurut pemaparan dari Om Jay yakni Terlahir
dari keluarga kaya, kawin dengan anak orang kaya, Jadilah orang yang kreatif dan
berkarakter. Point terakhir inilah yang bisa kita jadikan acuan jika kita
memang bukan dari keluarga kaya dan kawin dengan anak orang kaya. Mulai
sekarang berfikirlah bagaimana bisa menjadi orang yang kreatif dan berkarakter.
Utamanya sebagia guru harus bisa membuat grebrakan inovatif, langkah sederhana
yang bisa dilakukan dengan menulis.
Banyak lomba-lomba yang diikuti Om Jay,
banyak buku yang sudah diterbitkan oleh beliau. Dengan jalan apa?? ya menulis
setiap hari dan menerbitkan buku. Hobi Om Jay menulis di Blog ternyata
mendatangkah berkah. Ada keajaiban di balik nge Blog. Ajakan Om Jay mari
menulis dengan komitmen, bonus itu akan datang sendiri. Makin tahun Om Jay
makin terkenal dengan banyak prestasi yang diraih. Dibalik prestasi Om Jay
ternyata ada orang hebat di belakangnya. Beliau adalah guru Siti Rohmani Rauf,
guru SD Om Jay Penulis Buku Bahasa Indonesia. Beliau berpesan kepada Om Jay
untuk nanti menjadi seorang penulis yang berbeda.
Dengan berbekal kisah nyata dari Om
Jay, istilah orang bali menyebutkan “jengah”. Jengah saya untuk menulis
akan saya bangkitkan. Semangat untuk menulis harus dimunculkan dari dalam diri. Saya sangat merasa bersyukur mendapat kesempatan mengikuti
kegiatan AISEI Writing Event. Pengetahuan akan menulis saya yang benar-benar
dimulai dari angka 0 berharap semakin hari akan semakin baik. Tak lupa berbekal
rajin membaca untuk menambah pengetahuan. Bagaimanapun juga menulis hendaknya harus
diikuti dengan rajin membaca. Menulislah setiap hari itu pesan yang selalu saya
ingat. Terimakasih Om Jay saya mendapatkan pencerahan hakekat menulis.
Salut dgn kisah nyata om jay
ReplyDeleteSemangt dengan kisah Om Jay menginspirasi
DeleteMantul bu
ReplyDeleteLuar biasah.... Salut dengan om Jay..
ReplyDeleteSeneng bacanya.. . Ayo terus menulis...
ReplyDeleteSiap Bu Capri.. terimakasih mendpt kesempatan bisa belajar di AISEI Writing Event
Delete