Perkenalan Dengan Om
Jay
Menurut saya, tak kenal maka tak mengobrol. Jadi
alangkah baiknya saya memperkenalkan diri dulu. Nama saya Komang Elik Mahayani.
Profesi sebagai Guru SMP di SMP Negeri 1 Negara. Letak daerah tempat saya
tinggal di ujung barat Bali.
Saya masih ingat di akhir Tahun 2016, tepatnya bulan
Oktober selama 11 hari saya mengikuti PLPG. Perasaan terkejut luar biasa hadir
di dalam hati. Serasa tak percaya nama saya ada dalam list peserta PLPG. Saya
ceritakan sedikit tentang sejarah mengikuti PLPG. Yang namanya akan mengikuti
test, siapa pun pastinya akan melakukan persiapan sesuai dengan versi individu
itu sendiri. Begitu pula dengan saya, saat itu akan diadakan UKG. Saya belajar berberapa
hal dan paling penting membuka memori lama tentang pelajaran yang telah terlupakan.
Saat tes berlangsung, saya jawab dengan maksimal. Akhirnya hasilnya datang
juga. Hasil test saya boleh dikatakan memperoleh nilain yang lumayan. Banyak
teman-teman saya memberikan informasi bahwa nilai itu hanya digunakan sebagai
pemetaan guru dalam mengikuti tes. Setiap kali melihat list guru yang belum
tersertifikasi se-Kabupaten tempat saya bekerja, hati saya selalu menciut.
Sering kali saya berbicara dengan teman guru sebaya saya, kita hanya bisa
menunggu jatah itu datang. Kami sadar masa kerja kami terkategori kecil dan
umur kami saat itu tergolong muda. Jika disort berdasarkan umur, saya berada
pada urutan ke-5 dari bawah.
Diterima sebagai peserta PLPG sungguh membuat hati
bahagia. Di sekolah tempat saya mengajar ada 4 guru yang diterima menjadi
peserta PLPG. Ternyata yang menjadi kriteria untuk bisa menjadi peserta PLPG
berdasarkan nilai UKG. Saya sangat berterimakasih sekali kepada Bapak Presiden
Joko Widodo. Berkat beliau saya mengikuti PLPG. Pelaksanaan PLPG bisa saya
lalui. Mata Pelajaran yang saya ampu adalah TIK. Di PLPG saya bertemu dengan
teman-teman baru dari berbagai wilayah untuk bersama-sama mengikuti PLPG.
Singkat kata, kami semua dinyatakan LULUS. Perasaan makin bahagia, tandanya saya
akan merasakan tunjangan profesi guru.
Masalah mulai muncul disaat mata pelajaran TIK akan
tergantikan dengan Bimbingan TIK. Kami guru TIK merasa resah bagaimana
kedepannya profesi kami. Beberapa dari kami sudah harus mengajar Mata Pelajaran
Prakarya. Sementara bimbingan TIK tidak sepenuhnya bisa dilaksanakan. Kami yang
terdahulu mengajar dengan sarana Komputer dan bermarkas di Laboratorium
Komputer teralihkan dengan mata pelajaran kerajinan dan masak-memasak.
Akhirnya teman-teman kami di PLPG dulu mulai saling
kontak-kotak. Ada teman saya Pak Eka nama kerennya “Pak Eka Dolar” yang dengan penuh kegigihan untuk memperjuangkan nasib
kami sebagai guru TIK. Prosesnya panjang, kami yang tidak tau apa-apa dalam
berurusan hanya mendengarkan informasi dari beliau sebagai Korlap kami. Sampai
suatu ketika, Pak Eka mengadakan Workshop dan Rakernas Guru TIK.
Saya sangat bersemangat kala itu. Bagaimanapun juga ini
adalah salah satu langkah perjuangan kami. Kalau tidak salah Wokshop dan Rakernas
diadakan akhir tahun 2017. Saat itulah
saya bertemu tokoh-tokoh Guru TIK. Beliau-beliau itu adalah Bapak Bambang
Susetyanto, Tri Budiharjo dan Wijaya Kusumah. Mereka adalah tokoh-tokoh penting
dalam perjuangan Guru TIK di Pusat. Disitulah awal saya mengenal Bapak Wijaya Kusumah dengan sapaan ngetrend Om Jay.
Banyak hal yang dibahas dan diceritakan oleh Bapak-bapak
yang luar biasa ini. Dalam sesi itu saya ingat betul Bapak Wijaya Kusumah telah
mempromosikan tentang media blog. Cuma sayang sekali , saya hanya mendengarkan
saja tanpa ada pengaplikasian atas apa yang saya dengar. Saat sesi workshop ada
banyak doorprice yang diberikan. Saat itu saya mendapatkan doorprice buku karya
dari Bapak Wijaya Kusumah (Om Jay).
Buku itu berjudul “TIK: Menulis Blog Untuk Pendidikan”. Maaf
Om Jay buku itu hanya saya baca saja tanpa berbuat apa-apa. Ibarat orang Bali
sering menyebutkan kata ” Konden Jengah”. Jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia
kata itu bermakna belum ada semangat dan usaha. Di Grop Ikatan Guru TIK PGRI,
Om Jay sangat aktif memberikan informasi terupdate. Dan tetap saya hanya
membaca saja.
Sampai bertepatan dengan Monentum Covid-19. Perasaan Jengah saya muncul. Setelah saya piker ternyata
memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa menggerakan diri saya menuju perubahan
ke arah yang lebih baik. 3 Tahun. Dalam masa pandemic Covid-19 ini sedikitnya
saya akan berubah. Saat ini saya mengikuti diklat menulis yang diadakan oleh Om
Jay dan Kegiatan AISEI Writing Even. Semoga saya bisa mengikuti dengan lancar.
Harus bisa menulis. Itu kata-kata yang selalu diingat. Walaupun hasil menulis saya belum apa-apa saya
akan berusaha selalu mengingat kata itu. Saya tergolong masih anak bawang yang
baru 5 hari tahu tentang dunia menulis. Menumbuhkan semangat untuk menulis bukan hal
yang mudah. Mencoba dan berusaha menulis apapun itu akan saya lakukan, karena
pesan yang selalu diposting Biasakan
Menulis Setiap Hari.
teruslah menulis agar banyak orang mengenal dirimu
ReplyDeleteTulislah apa yg kamubl baca dan bacalahbapa yg kamu tulis..
ReplyDeleteMantabs, Pak Guru blogger Indonesia, kami di daerah hanya bisa memantau dari tulisan di group dan akhirnya bisa kenal dengan Om Jay, sukses selalu
ReplyDeleteTeruslah berkarya lewat blog, saya juga baru diperkancahan dunia TIK, karena hati nuranilah saya bergerak, pertama kali saya berselancar bertemulah sosok wijaya kusumah yamg sering dipanggil "om Jay" beliau ini salah satu sederatan nama di blogger indonesia. Berkat beliaulah dan teman-teman seperjuangan di IGTIK PGRI keluar Permendikbud 35-37, tapi... Perjalanan masih panjang, belum sepenuhnya dijalankan atau diterapkan di semua sekolah di indonesia termasuk bali. Kita harus terus bergerak seperti yang kita jalani saat ini di provinsi Bali lewat PGRI. Kita mengadakan workshop hampir 1 bulan, dan akan kita lanjutkan fi tanggal 21 mei besok selama 1 bulan lagi, untuk apa????, Kita harus buktikan kepada pemerintah, bahwa TIK/Informatika sangat penting dan perlu diterapkan di sekolah. Semangat terus ibu ely, ayo kita bersama-sama mewujudkan mapel Informatika. Saya ingat kata-kata dari om jay, "berbagi itu indah" sekali lagi mantap ibu ely, ayoo kita maju bersama
ReplyDeleteSiap Pak Eka Mantap
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSemangat Pak Eka..
ReplyDeleteGood start!
Iya betul sekali bu Capri, Pak Eka benar2 memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Tak pernah lelah. Saya bersyukur memiliki teman seperti Beliau.
DeleteTerima kasih sudah membagi pengalamannya, Bu Elly. Sangat mengispirasi.
ReplyDeleteSalam,
Nadiya
Salam kenal Bu Nadiya. Terimakasi telah mengunjungi blog sya.
DeleteSetiap pengalaman pasti berkesan
ReplyDeleteBisa berkenalan dengan seorang guru besar, sangat luar biasa, terimakasih banyak omjay
ReplyDeleteHarus jengah
ReplyDeleteHebat Buuu
ReplyDelete