Friday, 1 May 2020

Belajar Menulis Gelombang 10 Hari Ke-5


Belajar Menulis Gelombang 10

Menulis Tiap Hari, 
No Ghostwriter Untuk Jadi Penulis Sejati

Tak terasa ini adalah hari ke lima dalam Kegiatan Belajar Menulis Bersama Om Jay. Seperempat perjalanan saya dalam kegiatan ini. Tapi, tugas hari pertama belum saya kelarkan karena saya baru bergabung masuk ke grop pada hari ke dua tepatnya join tengah malam. Mendekati jam 14.00 Wita, posisi saya berada di Bali Waktunya Indonesia Bagian Tengah bergegaslah duduk manis memandang handphone. Om Jay sudah memposting flayer nara sumber yang mengisi kegiatan hari ini. Artinya sebentar lagi pemaparan materi dari nara sumber akan dimulai. Kata demi kata sudah mulai meluncur dalam grop menulis milik Om Jay.

Dadang Kadarusman, saya intip blog beliau http://www.dadangkadarusman.com/ ternyata beliau memiliki nama ngetop Deka. Lebih enak rasanya memanggil beliau dengan sebutan Om Deka dari pada Pak Deka ya hehhe…. Diawal percakapan yang beliau kirim dalam grop “Dalam forum ini mungkin saya hanya bisa membawakan materi sedikit saja karena adanya keterbatasan ilmu saya dan hal-hal lainnya. Namun semoga yang sedikit ini bisa menjadi tambahan referensi bagi bapak ibu yang ingin meningkatkan kemampuan menulisnya”. Penilaian pertama saya dengan nara sumber, beliau sangat humble. Ibarat padi makin berisi makin merunduk. Profesi Om Deka sebagai seorang Motivator terkenal Indonesia dan Pembicara Nasional. Topik yang dibahas kali ini oleh Om Deka “Menulis Setiap Hari Dan Menerbitkan Buku“.

Foto Pribadi Milik Om Deka (http://www.dadangkadarusman.com/career-planning-and-top-talent-development/)


Sudah menjadi perkara umum bagaimana sih caranya untuk menerbitkan buku. Aduh boro-boro yaaa, buat saya pibadi menulis saja rasanya masih sangat sulit untuk dilatih. Semakin dalam pembicaraan Om Deka semakin menukik ke persoalan utama yakni cara menulis setiap harinya. Menulis tiap hari memerlukan trik dan keahlian. Ternyata ada rumusnya juga. Why? kenapa kita perlu menulis setiap hari. Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita dan jiwa. Mari kita cermati makna menjaga Otot/ Organ dan Jiwa. Dengan memanfaatkan otot dan organ yang kita punya bisa menghasilkan bahan untuk ditulis. Dari Indera Mata, Hidung atau Mulut, apa yang kita rasakan akan menjadi bahan untuk kita tulis. Menjaga Jiwa, seseorang yang terbiasa menulis dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya.Tidak perlu mencari orang untuk media curhat yee.. What makes you write something? Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita menulis. Dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis? Sharing/ Ingin Berbagi Pengetahuan cocok juga nih kayaknya dengan profesi saya yang menjadi guru. Jika dipraktekkan menulis akan menjadi sebuah kebiasaan. Kebanyakan guru susah menulis karena kesehariannya lebih menggunakan teknik lisan. Mereka melupakan untuk melatih otot motoriknya. Hendaknya kita memadukan kerja pikiran dan otot. Oke sip dicatat baik-baik.

Pengalaman menulis beliau terbilang sangat fantastik. Bermulai menulis sejak SD, SMP aktif sampai ikut lomba-lomba. Berarti sudah sekitar 40 tahun menulis.  Melangkah untuk mencetak ke penerbit sekitar 10 tahun lalu. Jadi butuh 30 tahun perjalanan terlebih dahulu. Saran Om Deka bagi pemula, sebaiknya tidak usah menerapkan terlalu banyak kriteria penerbit. Karena kita yang butuh mereka. Strateginya paling gampang adalah terus ikut kursus menulis seperti ini ( cocok banget Om Jay ngadain kegiatan ini). Buatlah naskah sambil konsultasi terus dengan penyelangara. Fokus dulu kepada proses mengasah skill menulisnya saja jangan dulu pake target kan masih pemula. 2- 3 paragraf itu sudah lumayan.  Sharing hasil karya yang dibuat misalnya dengan memanfaatkan media social.

Memang beda ya kalau tulisan itu lahir dari seorang penulis terkenal dengan jam terbang yang luar biasa. Dalam sesi pertanyaan beliau mencontohkan hasil tulisan hanya dengan kata kunci "DUNIA TANPA SUARA" coba dibaca dengan seksama ya…

Hey kamu. Pernahkah kamu membayangkan bagimana seandainya tidak seorang pun bersuara didunia ini. Tentu akan sepi sekali harimu kan? Tapi. bisakah kamu membayangkan seandainya hal itu benar-benar terjadi? Sekarang. Coba pejamkan matamu. Lalu bayangkan. Andai saja tak segencring suara pun tertangkap pendengaranmu.

Eh, tapi. menurut kamu. Apakah mungkin telingamu benar-benar tidak bisa mendengat bahkan sekedar bunyi 'ting' pun? Nggak ya. Nggak mungkin kamu nggak dengar bunyi anakku. Tahu kenapa? Karena ketahuilah sayang, bahwa Allah sayang banget sama kamu. Sehingga engkau bisa mendengar berbagai macam suara.

Nak. Kamu sudah bersyukurkah dengan karunia indah itu? Karena ada loh, di desa sebelah. Seorang gadis yang tidak seberuntung kamu, sayang. Tapi sejak lahir sampai usianya yang menginjak 15 itu, tidak pernah mendengar apapun ditelinganya selain hening semata. Hebbbatnya..., gadis itu tidak pernah mengeluh nak. Tidak pernah pula sekalipun dia bersedih. Pokoknyaaa... a-... aaapa ya. Ehm, ibu...ibu kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kemulian dirinya dibalik heningnya dunianya. Jika kamu tidak keberatan, sayang. Bolehkan Ibu mencari tahu lebih banyak tentangnya dan menceritakan kisah indah tentang gadis itu kepada hari Jumat nanti?

Bagaimana sugguh memukau karya Om Deka yaa…, tidak memerlukan waktu yang lama bagi beliau untuk menuliskan sesuai dengan kata kunci itu.

Nah dari kebiasaan menulis itulah akan tercipta sebuah karya yang baik. Karya itu nantinya bisa diterbitkan menjadi sebuah buku. Perlu diingat jika ingin menjadi penulis sejati jangan menggunakan Ghostwriter . Kita harus berani menerima diri sendiri sebagai orang yang baru belajar. Jadi, kalau pun tulisan tidak laku bukan masalah besar. Terus menulis . Anggaplah tulisan itu sebagai koleksi pribadi jika belum percaya diri menunjukkan pada orang lain. Perbaiki teknik dalam menulis. Suatu hari nanti jika tulisan kita sudah layak ditampilkan ke orang lain, tunjukkan saja. kalau bisa, pilih orang yang tidak akan bersikap negatif dan yang penting bisa motivasi.



           


4 comments:

  1. mari membiasakan diri menulis setiap hari

    ReplyDelete
  2. Memang bagus nianlah, tak diragukan lagi, multi talenta ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayokk mari belajar menulis tiap hari kata Om Jay

      Delete