Belajar Menulis
Gelombang 10
Menulis Tiap Hari,
No Ghostwriter Untuk Jadi Penulis Sejati
Tak
terasa ini adalah hari ke lima dalam Kegiatan
Belajar Menulis Bersama Om Jay. Seperempat perjalanan saya dalam kegiatan ini. Tapi,
tugas hari pertama belum saya kelarkan karena saya baru bergabung masuk ke grop
pada hari ke dua tepatnya join tengah malam. Mendekati jam 14.00 Wita, posisi
saya berada di Bali Waktunya Indonesia Bagian Tengah bergegaslah duduk manis
memandang handphone. Om Jay sudah
memposting flayer nara sumber yang mengisi kegiatan hari ini. Artinya sebentar
lagi pemaparan materi dari nara sumber akan dimulai. Kata demi kata sudah mulai
meluncur dalam grop menulis milik Om Jay.
Dadang
Kadarusman, saya intip blog beliau http://www.dadangkadarusman.com/ ternyata beliau memiliki nama ngetop Deka. Lebih enak
rasanya memanggil beliau dengan sebutan Om Deka dari pada Pak Deka ya hehhe…. Diawal
percakapan yang beliau kirim dalam grop “Dalam forum ini mungkin saya hanya
bisa membawakan materi sedikit saja karena adanya keterbatasan ilmu saya dan
hal-hal lainnya. Namun semoga yang sedikit ini bisa menjadi tambahan referensi
bagi bapak ibu yang ingin meningkatkan kemampuan menulisnya”. Penilaian pertama
saya dengan nara sumber, beliau sangat humble. Ibarat padi makin berisi
makin merunduk. Profesi Om Deka sebagai seorang Motivator terkenal Indonesia
dan Pembicara Nasional. Topik yang dibahas kali ini oleh Om Deka “Menulis
Setiap Hari Dan Menerbitkan Buku“.
Foto
Pribadi Milik Om Deka
(http://www.dadangkadarusman.com/career-planning-and-top-talent-development/)
Sudah
menjadi perkara umum bagaimana sih caranya untuk menerbitkan buku. Aduh
boro-boro yaaa, buat saya pibadi menulis saja rasanya masih sangat sulit untuk
dilatih. Semakin dalam pembicaraan Om Deka semakin menukik ke persoalan utama
yakni cara menulis setiap harinya. Menulis tiap hari memerlukan trik dan
keahlian. Ternyata ada rumusnya juga. Why?
kenapa kita perlu menulis setiap hari. Karena menulis setiap hari itu membantu
menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita dan jiwa. Mari kita cermati makna
menjaga Otot/ Organ dan Jiwa. Dengan memanfaatkan otot dan organ yang kita
punya bisa menghasilkan bahan untuk ditulis. Dari Indera Mata, Hidung atau
Mulut, apa yang kita rasakan akan menjadi bahan untuk kita tulis. Menjaga Jiwa,
seseorang yang terbiasa menulis dia selalu
punya teman untuk mencurahkan perasaannya.Tidak perlu mencari orang untuk media
curhat yee.. What makes you write something?
Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita
menulis. Dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis? Sharing/ Ingin Berbagi Pengetahuan cocok juga nih kayaknya dengan
profesi saya yang menjadi guru. Jika dipraktekkan menulis akan menjadi sebuah
kebiasaan. Kebanyakan guru susah menulis karena kesehariannya lebih menggunakan
teknik lisan. Mereka melupakan untuk melatih otot motoriknya. Hendaknya kita
memadukan kerja pikiran dan otot. Oke sip dicatat baik-baik.
Pengalaman
menulis beliau terbilang sangat fantastik. Bermulai menulis sejak SD, SMP aktif
sampai ikut lomba-lomba. Berarti sudah sekitar 40 tahun menulis. Melangkah untuk mencetak ke penerbit sekitar
10 tahun lalu. Jadi butuh 30 tahun perjalanan terlebih dahulu. Saran Om Deka
bagi pemula, sebaiknya tidak usah menerapkan terlalu banyak kriteria penerbit.
Karena kita yang butuh mereka. Strateginya paling gampang adalah terus ikut
kursus menulis seperti ini ( cocok banget Om Jay ngadain kegiatan ini). Buatlah
naskah sambil konsultasi terus dengan penyelangara. Fokus dulu kepada proses
mengasah skill menulisnya saja jangan dulu pake target kan masih pemula. 2- 3
paragraf itu sudah lumayan. Sharing
hasil karya yang dibuat misalnya dengan memanfaatkan media social.
Memang
beda ya kalau tulisan itu lahir dari seorang penulis terkenal dengan jam
terbang yang luar biasa. Dalam sesi pertanyaan beliau mencontohkan hasil
tulisan hanya dengan kata kunci "DUNIA TANPA SUARA" coba dibaca
dengan seksama ya…
Hey kamu. Pernahkah
kamu membayangkan bagimana seandainya tidak seorang pun bersuara didunia ini.
Tentu akan sepi sekali harimu kan? Tapi. bisakah kamu membayangkan seandainya
hal itu benar-benar terjadi? Sekarang. Coba pejamkan matamu. Lalu bayangkan.
Andai saja tak segencring suara pun tertangkap pendengaranmu.
Eh, tapi. menurut
kamu. Apakah mungkin telingamu benar-benar tidak bisa mendengat bahkan sekedar
bunyi 'ting' pun? Nggak ya. Nggak mungkin kamu nggak dengar bunyi anakku. Tahu
kenapa? Karena ketahuilah sayang, bahwa Allah sayang banget sama kamu. Sehingga
engkau bisa mendengar berbagai macam suara.
Nak. Kamu sudah
bersyukurkah dengan karunia indah itu? Karena ada loh, di desa sebelah. Seorang
gadis yang tidak seberuntung kamu, sayang. Tapi sejak lahir sampai usianya yang
menginjak 15 itu, tidak pernah mendengar apapun ditelinganya selain hening
semata. Hebbbatnya..., gadis itu tidak pernah mengeluh nak. Tidak pernah pula
sekalipun dia bersedih. Pokoknyaaa... a-... aaapa ya. Ehm, ibu...ibu kehabisan
kata-kata untuk menjelaskan kemulian dirinya dibalik heningnya dunianya. Jika
kamu tidak keberatan, sayang. Bolehkan Ibu mencari tahu lebih banyak tentangnya
dan menceritakan kisah indah tentang gadis itu kepada hari Jumat nanti?
Bagaimana sugguh memukau karya Om Deka yaa…, tidak
memerlukan waktu yang lama bagi beliau untuk menuliskan sesuai dengan kata
kunci itu.
Nah dari kebiasaan menulis itulah akan tercipta sebuah
karya yang baik. Karya itu nantinya bisa diterbitkan menjadi sebuah buku. Perlu
diingat jika ingin menjadi penulis sejati jangan menggunakan Ghostwriter . Kita harus berani menerima
diri sendiri sebagai orang yang baru belajar. Jadi, kalau pun tulisan tidak
laku bukan masalah besar. Terus menulis . Anggaplah tulisan itu sebagai koleksi
pribadi jika belum percaya diri menunjukkan pada orang lain. Perbaiki teknik
dalam menulis. Suatu hari nanti jika tulisan kita sudah layak ditampilkan ke
orang lain, tunjukkan saja. kalau bisa, pilih orang yang tidak akan bersikap
negatif dan yang penting bisa motivasi.
mari membiasakan diri menulis setiap hari
ReplyDeleteSiapp Om Jay laksanakan
DeleteMemang bagus nianlah, tak diragukan lagi, multi talenta ...
ReplyDeleteAyokk mari belajar menulis tiap hari kata Om Jay
Delete