Pengambilan Keputusan disaat Pemberian Tugas
Dalam Pembelajaran Daring
Latar Belakang
Situasi pembelajaran akibat
adanya penyebaran virus Covid-19 menjadi tak menentu. Diawal pembelajaran
dilaksanakan secara daring, begitu penyebaran Covid-19 menurun pembelajaranpun
berganti dengan pelaksanaan PTMT. Namun diawal bulan lalu karena penyebaran
Covid-19 varian Omicron meningkat menyebabkan siswa kembali melaksanakan
pembelajaran secara daring. Dengan perubahan yang begitu cepat tentu proses
pembelajaran harus mengikuti dinamika situasi. Bagi siswa meraka sudah bertemu
dan belajar di kelas sudah membuat rasa nyaman, namun kembali daring memberikan
dampak kepada siswa.
Dengan efek kembali daring
membuat kembali kemerosotan siswa dalam proses pembelajaran utamanya dalam
proses pembuatan tugas yang digunakan guru untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap pembelajaran yang terjadi. Pada pembelajaran kembali daring proses
pengumpulan tugas tentu dilakukan secara daring juga. Kenyataan dilapangan
pengumpulan tugas secara daring menimbulkan masalah pada beberapa siswa. Siswa
yang tidak memiliki paket/kuota, siswa yang berada pada lingkungan tidak baik
sinyal/jaringan.
Memberikan Tugas Secara Daring
Alasan Melakukan Aksi
Peristiwa diatas merupakan
dilema etika. Guru harus mengukur ketercapaian hasil belajar melalui tugas
namun karena keadaan siswa membuat tugas secara daring tidak bisa secara
semestinya berjalan sempurna. Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy). Secara ketentuan guru harus
bersikap adil kepada siswa agar mengumpulkan tugas secara daring namun karena
beberapa siswa tidak bisa melakukan car aitu, guru akan memberikan kompensasi
dan memberi rasa kasihan kepada siswa untuk mengumpulkan tugas mereka dengan
cara mengumpulkan langsung datang ke sekolah dan menyerahkan kepada guru yang
bersangkutan.
Perasaan (Feeling)
Setelah mempelajari modul 3.1
saya merasa bisa mengaplikasikan apa yang saya dapat, merasa senang dan
termotivasi untuk melihat permasalahan dengan bijak dan mampu pengambilan
keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan. Kita sebagai guru
diharapkan lebih luwes akan kondisi yang ada pada siswa namun tetap memegang
teguh proses pembelajaran dan penilaian dilakukan dengan tepat dan baik.
Pembelajaran (Findings)
Dengan hasil pengamatan dan
masukan dari beberapa guru, pihak sekolah akan mengambil sebuah keputusan dengan
mempertimbangkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab.
Sebagai seorang guru saya
harus lebih peka melihat keadaan yang sedang dialami, sehingga kendala yang dihadapi
dapat di selesaikan dengan lebih cepat, menemukan solusi terbaik dan keputusan
yang berpihak kepada murid.
Pengujian Paradigma Benar
lawan Benar yang terjadi pada kasus ini adalah Rasa keadilan lawan rasa kasihan
(justice vs mercy)
Prinsip pengambilan
keputusan, Berpikir Berbasis Rasa Peduli
Pengumpulan tugas dilakukan dengan moda daring
Penerapan Kedepan ( Future)
Dengan mempelajari modul 3.1
mengajak saya secara pribadi untuk mengkaji permasalahan yang terjadi dengan
tidak terburu-buru dalam mengambil sebuah keputusan. Selalu memperhatikan proses
pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan dengan
harapan kita bisa bijak dalam mengambil sebuah keputusan dan memberikan kebaikan
bagi semua pihak.