Selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Mengetahui Tempat Menakjubkan Membuat Hati Bahagia

Traveling Salah Satu Cara menghilangkan Penat

Mengajar itu Pekerjaan yang Menyenangkan

Dunia Penuh Canda Tawa Peserta Didik

Friday 18 February 2022

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri

 

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri




Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Sebagai seorang guru sudah pasti filosofi Pratap Triloka yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara sangatlah relevan dalam mengambil sebuah keputusan.

Pratap triloka yang diusung oleh KHD antara lain :

1.      Ing ngarsa sung tuladha, didepan sebagai pendidik mampu memberikan teladan

2.      Ing madya mangun karsa, ditengah sebagai pendidik berusaha untuk membangkitkan semangat

3.      Tut wuri handayani, dibelakang sebagai pendidik selalu memberikan dorongan untuk bergerak maju demi mencapai cita-cita.

Guru sebagai teladan yang akan memberikan contoh kepada siswanya, dalam proses mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diharapkan mampu memutuskan segala sesuatu dengan baik dan bijak tentu berlandaskan nilai universal, keberpihakan kepada siswa serta keputusan yang diambil harus bertanggung jawab. Melalui langkah-langkah pengambilan keputusan yang sistematis dan bijak maka niscaya para siswa kita akan meniru langkah bijak yang pendidik lakukan.

Dalam proses pengambilan keputusan tentu pendidik berusaha untuk membangkitkan semangat / ing madya mangun karsa dalam peserta didik, bagaimana mereka bisa tetap menampilkan nilai-nilai universal yang ada

Hasil sebuah keputusan yang dihasilkan dengan bijak mampu memberikan dorongan agar siswa bisa bergerak maju menuju cita-cita yang diharapkan, yang pastinya keputusan yang baik akan berpihak kepada siswa. 

 

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai- nilai yang tertanam dalam diri kita akan bisa digunakan sebagai acuan kita untuk mengambil sebuah keputusan. Keputusan yang bijak, baik dan efektif manakala dalam keputusan tersebut mengandung nilai-nilai kebajikan yang universal seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid.


Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Dalam kegiatan terbimbing terkait materi pengambilan keputusan yang berkaitan denga “coaching” sungguh sangatlah membantu bagi saya pribadi dalam mengambil keputusan yang baik. Bagaimana kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan bijak serta efektif dengan melihat masalah atau kasus yang kita hadapi terlebih dahulu kemudian akan dilakukan tahap  mempertimbangkan faktor-faktor yang ada serta diakhir akan dicarikan solusi yang tepat bagi masalah yang kita hadapi. 

Coaching  membantu guru menjalankan proses menuntun murid mendapatkan kemerdekaan belajar dan melejitkan potensi yang dimilikinya. Eksplorasi potensi murid terjalankan dalam proses coaching. Peran besar seorang guru untuk membangkitkan semua potensi yang mereka miliki untuk mengatasi masalah yang dimilikinya.

 

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Bagi saya pribadi pengelolaan dan menyadari aspek sosial emosional sangat berpengaruh akan sebuah keputusan yang diambil. Terlebih lagi di dalam pembelajaran di kelas tentu kita akan menemukan berbagai macam kasus yang dilakukan oleh siswa dan apabila secara sosial emosional kita tidak mampu mengendalikan maka proses pelaksanaan pengambilan keputusan tidak akan sempurna sesuai dengan tahapan pengambilan dan pengujuan keputusan yang baik.


Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Dalam kondisi dilapangan yang akan ditemui seorang pendidik pastinya akan dihadapkan pada sebuah dilemma dimana ada kasus yang benar dan benar serta ada kasus yang secara moral tersebut dikatakan salah. Apabila kasus yang saya temui tersebut berdilema etika maka yang dilakukan adalah dengan mengikuti 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Dan yang terpenting nantinya semua keputusan yang akan saya lakukan tetap selalu memegang keberpihakan kepada siswa, mengandung nilai-nilai kebajikan dan keputusan yang diambil haruslah bertanggung jawab. 

Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Dengan memegang teguh nilai tersebut diharapkan kita sebagai pendidik dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan pastinya berpihak kepada siswa, segala macam kasus dilemma etika maupun bujukan moral akan bisa diselesaikan dengan maksimal.


Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Sangat benar adanya karena jika keputusan tersebut sudah melalui tahapan yang jelas dan sesuai mengikuti 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dan juga disisi yang lain menggunakan paradigma atau pandangan dari teman maupun senior kita di sekolah niscaya akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman bagi seluruh penerima keputusan tersebut.


Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Secara normal dan wajar apabila dalam pengambilan keputusan kita mengalami masalah yang sulit. Tentu hal tersebut dikarenakan oleh latar belakang munculnya kasus tersebut yang bervariatif. Terkadang kesulitan dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan hasil yang baik di jangka Panjang akan memberikan derita dan pengorbanan besar bagi si pembuat keputusan. Kesulitan yang terkadang ditemui akibat dihantui peristiwa masa lalu yang akan membuat dalam mengambil keputusan terkadang membingungkan dan menyulitkan. Apalagi terkadang adanya kepentingan- kepentingan lain yang ikut andil dalam masalah tersebut yang akan membuat pengambilan keputusan tidak akan bisa bijaksana.


Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Konsep memerdekakan murid pada program guru penggerak mengajarkan kita untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa tanpa dengan tekanan, memotivasi dan membangkitkan potensi-potensi yang ada pada siswa dengan harapan mereka mampu bertahan dan menghadapi perubahan zaman. Dengan pemahaman materi pengambilan keputusan akan mengajarkan kita sebagai pendidik untuk mampu bijaksana melihat kasus siswa yang dihadapi baik itu menyangkut dilemma etika maupun bujukan moral dikolaborasikan dengan teknik coaching yang menurut saya akan mengantarkan kita sebagai pendidik mampu menggali segala macam permasalahan dan solusi yang akan siswa tempuh dengan melihat kekuatan dan potensi yang mereka miliki.


Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Menurut saya sangat berpengaruh akan masa depan murid yang diajarkan kenapa demikian di tangan seorang pemimpin yang bijak dalam mengambil keputusan akan mengantarkan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi oleh siswa. Melalui 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan yang tepat dan ideal tentu memberikan harapan yang baik bagi siswa.

Apalagi berbantukan teknik coaching, seorang pemimpin pembelajaran akan mampu mengumpulkan fakta akan kasus dihadapi dan memberikan kebebasan pada siswa untuk mencari solusi serta menuntut komitmen serta tanggung jawab atas keputusan yang diambil. Bergerak dari ilustrasi diatas sudah pasti kita akan bisa menghantarkan siswa untuk berprilaku sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan pastinya menuntun mereka mencapai masa depan yang lebih baik.


Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan solusi pada masalah yang dihapadi. Dalam mengambil keputusan yang bijak, baik dan efektif serta mampu menciptakan budaya yang baik haruslah disematkan nilai-nilai kebaikan/universal. Nilai-nilai tersebut seperti keratif, inovatif, mandiri, mampu berkolaborasi dan senantiasa menciptakan suatu kondisi yang berpihak terhadap murid.  Seorang pengajar berpegang teguh dengan filosifi pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka akan mengajarkan seorang guru menjadi sosok yang baik kepada siswa bagaimana bertindak sebagai panutan atau tauladan, menjadi motivasi dan mampu memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa.

Dalam setiap institusi tentu didalamnya terdapat komunitas . Adanya kolaborasi dan komunikasi yang efektif akan membuat proses pengambilan keputusan yang baik, bijak dan efektif yang akhirnya mampu menciptakan kondisi dan situasi yang baik pula.

Pengambilan Keputusan salah satu langkah yang diambil pendidik sebagai pemimpin pembelajaran untuk memerdekakan anak untuk hidup sesuai potensi yang dimilikinya masing-masing tanpa merasa terkungkung.

 

 

 


Saturday 12 February 2022

3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 


Dari delapan pertanyaan yang ada, pilihlah minimal empat pertanyaan sebagai bahan refleksi Anda.

  1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dengan mempelajarai modul ini saya memahami akan apa yang dimaksud tentang dilema etika dan bujukan moral. Apa perbedaan antara dilemma etika dan bujukan moral. Dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Ada hal-hal yang melanggar hukum atau norma kebenaran seperti mencuri uang teman atas dalil kelaparan dan ingin berbelanja di kantin. Dalam proses pengambilan keputusan terdapat 4 paradigma yang digunakan sebagai acuan yakni :

1.      Individu lawan masyarakat (individual vs community)

2.     Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3.     Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4.     Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun membawa penajaman bahwa situasi yang Anda hadapi betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.

Setelah mengidentifikasi paradigma yang sesui dengan kasus kita juga bisa menggunakan 3 prinsip pengambilan keputusan seperti Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Dan yang terakhir untuk menentukan pengambilan keputusan yang benar-benar bijak dan baik kita harus menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan harapan agar keputusan tersebut bisa diterima oleh semua orang, perasaan kita sebagai pembuat keputusan merasa nyaman dan tenang atas apa yang kita pilih dan bisa digunakan sebagai referensi untuk kasus berikutnya.

 

  1. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini.  Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.

Pengalaman yang saya alami sewaktu ditugaskan sebagai pengawas pelaksanaan PAS dan tentu saya jalankan dengan baik, beberapa hari kemudian saya mendapatkan surat dari Dinas untuk mengikuti kegiatan workshop ANBK di Surabaya. Menghapadi 2 kegiatan ini tentu akan membuat dilema etika pada saya pribadi. Di satu sisi saya sebagai pengawas di sekolah dan satu sisi saya sebagai Tim Help Desk kabupaten terkait kegiatan ANBK yang keduanya adalah kewajiban saya sebagai guru.

Dari sisi paradigma yang akan saya gunakan untuk mengambil keputusan adalah Jangka pendek lawan jangka Panjang, kenapa seperti itu? Karena saya beranggapan dari kondisi ini terdapat kepentingan jangka pendek yakni mengawas PAS dan kepentingan jangka Panjang untuk mengikuti diklat terkait pelaksanaan ANBK yang dilakukan tahun depannya. Disisi lain terdapat 2 sikap bertentangan walaupun keduanya adalah kewajiban yang pertama saya pasti memberatkan panitia lain untuk mencarikan pengganti dan terdapat rasa kasihan atas kelalaian saya meninggalkan tugas demi tugas lainnya yang lebih penting.

Prinsip pengambilan keputusan yang digunakan adalah Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) karena dimana kedua kasus ini adalah semua bagian dari kewajiban saya sebagai guru yang sudah diatur dalam peraturan baik sebagai ASN maupun peraturan guru di sekolah.

Dengan menggunakan pengambilan dan pengujian keputusan saya memilih menjalankan workshop ANBK mengingat acara ini lebih penting diikuti karena akan membagikan informasi terkait ANBK kepada teman-teman SMP di kabupaten, untuk tugas pengawas di sekolah, kemungkinan tugas mengawas bisa digantikan oleh teman lain.

  1. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Dalam pembelajaran tentu saya pernah menemui situasi moral dilema yang dilakukan olah siswa dimana salah satu siswa mencuri uang kas kelas karena yang bersangkutan tidak diberikan uang saku oleh orang tuanya. Tentu antara dilema etika dan bujukan moral ada sebuah perbedaan karena perilaku yang ditampilkan pada bujukan moral ada perbuatan yang melanggar hukum dan tentu itu salah.

  1. Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya alami sangat banyak, yang pasti dalam mengambil keputusan sebelumnya saya lebih percaya pada hati saya saja tanpa ada beberapa pertimbangan yang lain namun dengan mempelajari modul ini saya paham anatar dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Yang mengajarkan saya untuk secara bijak berpikir dan menggunakan tahapan ini agar keputusan yang saya ambil benar-benar baik bagi semua orang.