Selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Mengetahui Tempat Menakjubkan Membuat Hati Bahagia

Traveling Salah Satu Cara menghilangkan Penat

Mengajar itu Pekerjaan yang Menyenangkan

Dunia Penuh Canda Tawa Peserta Didik

Thursday 16 December 2021

2.3.a.10. Aksi Nyata - Coaching

 


A.             A. Latar Belakang

Sekolah adalah merupakan sebuah tempat bagi pendidik untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa. Sekolah menjadi salah satu tempat untuk mendidik anak-anak, memberikan ilmu yang diberikan supaya mereka mampu menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan juga negara. Tentunya di dalam sekolah pasti terjadi sebuah interaksi bagi seluruh warga sekolah oleh karena itu sekolah harus mampu menjadi tempat yang aman, nyaman dan pasti bermakna bagi seluruh warga sekolah.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak. Adapun tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Realita yang terjadi selama proses pemberian pendidikan di sekolah, terkadang kita sebagai pendidik/guru sering menjumpai banyak kasus atau tantangan yang terkait dengan potensi para murid. Kasus dan tantangan tersebut seringkali menjadi penghambat kemajuan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan seutuhnya di sekolah.

Sebagai solusi dari beberapa kasus yang dijumpai pada siswa adalah coaching. Dalam coaching seorang guru berperan sebagai coach dapat menuntun, mengarahkan, dan membimbing seorang coachee (murid) dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali segala potensi dan kemampuan yang dimiliki coache dengan harapan agar coache dapat menyadari akan potensi yang ada pada dirinya sehingga ia dapat memanfaatkan potensinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sebagai salah satu calon guru penggerak di SMP Negeri 1 Negara saya akan mengajak rekan dalam komunitas praktisi KOPIMOLI serta berkolaborasi dengan Guru BK selaku guru yang selalu memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa agar mampu membangkitkan potensi, memotivasi untuk mendinamiskan potensi, memecahkan masalah yang dihadapi siswa dengan tujuan nyata agar siswa dapat berkembang sesuai dengan harapan dan cita-cita.

 

B.               B. Tujuan Tindakan Aksi Nyata

Tujuan dari tindakan aksi nyata adalah :

1.    Membantu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi guru dan murid dengan cara menuntun dan membimbingnya mencapai solusi yang diharapkannya.

2.    Menciptakan Budaya Positif pada semua warga sekolah

 

C.                C. Tolak Ukur

Adapun Tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan aksi nyata sebagai berikut :

1.    Penyelesaian masalah yang dihadapi guru dan murid.

2.    Terciptanya Budaya Positif pada semua warga sekolah.

 

D.                     D. Linimasa Tindakan

1.    Merancang jadwal kegiatan selanjutnya Melaksanakan kegiatan coaching.

2.    Melakukan sosialisasi terkait pentingnya kegiatan coaching kepada warga sekolah.

3.    Melakukan tutor sebagai kepada komunitas praktisi agar nanti mampu melakukan kegiatan coaching.

4.    Melakukan kegiatan coaching baik pada siswa maupun guru di sekolah.

5.    Mengevaluasi dan Merefleksi kegiatan coaching yang sudah dilakukan.

 

E.               E. Dukungan Yang di Butuhkan

     Dalam melakukan aksi nyata terkait tentang coaching, CGP sepenuhnya didukung oleh Kepala Sekolah selalu penanggung jawab di SMP Negeri 1 Negara. Rekan Guru dan Komunitas Praktisi KOPI MOLI yang sekaligus sebagai subjek dan objek dari kegiatan Coaching tersebut, Siswa SMP Negeri 1 Negara yang memiliki persoalan pada dirinya dengan tujuan nyata mampu mengembangkan potensi agar bisa tercapai cita-citanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Monday 6 December 2021

A. Komunikasi Asertif

A.    Komunikasi Asertif

Dalam proses berkomunikasi dengan orang lain, tidak selalu apa yang kita harapkan akan berjalan dengan lancar. Ada saja hambatan yang datang dan seringkali hasil komunikasi tersebut tidak dapat memuaskan semua orang. Hal ini dapat terjadi karena sikap berkomunikasi yang berbeda satu sama lain, dan tidak semua orang dapat secara mudah mengungkapkan apa yang ada di benaknya dengan tepat. Kita perlu memahami tipe umum manusia berkomunikasi agar kita dapat memberikan respon yang tepat.

Untuk lebih memahami, simaklah video singkat berikut ini kemudian jawablah pertanyaan reflektif yang disajikan:


Apakah gaya komunikasi Anda? Mengapa Anda berpikir demikian?

Komunikator Asertif karena terkadang dalam permasalahan yang dialami kemarin sewaktu pelaksanaan PJJ. Terkait dengan pemanfaatan teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran, langkah yang saya lakukan sebagai guru TIK adalah dengan menjembatani antara keinginan kepala sekolah sebagai pemangku tertinggi terkait pelaksanaan PJJ dan keluh kesah atau pemahaman teknologi yang dimiliki teman sehingga bisa mendapatkan jalan tengah yang maksimal pada saat PJJ berlangsung. Saya berusaha memberikan solusi kepada kepala sekolah terhadap kemampuan teman-teman serta opsi pembelajaran yang ideal bisa dilakukan selama PJJ.

Langkah-langkah yang perlu dipelajari untuk menjadi komunikator yang asertif.

Untuk melakukan komunikasi yang asertif seseorang diharapkan untuk tegas dan selalu bertanggung jawab atas tindakan apa yang dilakukan. jujur  namun tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain

Apakah yang menjadi tantangan Anda dan apa yang perlu diusahakan dari diri Anda agar dapat melakukan komunikasi asertif?

Tantangan yang akan terjadi dalam melakukan komunikasi asertif adalah dikala dalam sebuah komunikasi seseorang dengan komunikasi agresif yang cenderung ingin dominan tanpa mau mempertimbangkan perasaan dan kemampuan orang lain, Komunikasi pasif dimana Sikap pasif yang cenderung tanpa mau melakukan sanggahan atas keputusan yang dilakukan.  Sehingga perlu adanya sebuah usaha untuk menjembatani antara agresif dan pasif demi terciptanya win win solution atau keputusan yang baik kepada semua pihak.  Memberikan pernyataan yang tegas serta solusi dari sebuah permasalahan, Percaya diri dalam mengungkapkan pernyataan tersebut dan arah pembicaraan yang terkontrol

Berkomunikasi secara asertif akan membangun kualitas hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman dari kedua belah pihak. Kualitas hubungan yang diharapkan dibangun atas rasa hormat pada pemikiran dan perasaan orang lain.

 Ketika melakukan kegiatan coaching, sebagai seorang coach kita biasanya menghendaki adanya hasil yang dicapai, namun ada kalanya coachee kita (murid) merasa tidak suka atau merasa ragu serta tertekan dengan komunikasi yang hendak dibangun. Karenanya, sebuah pemahaman komunikasi asertif perlu dibangun agar timbul rasa percaya dan aman. Ketika rasa aman itu hadir dalam sebuah hubungan coach and coachee, maka coachee akan lebih terbuka dan menerima ajakan kita untuk berkomunikasi. Keselarasan pada tujuan mulai terbangun.

 

Dalam usaha membangun keselarasan berkomunikasi, coach juga perlu belajar menyamakan posisi diri pada saat coaching berlangsung. Beberapa tips singkat yang dapat seorang coach lakukan:

1.   Menyamakan kata kunci

 Memperhatikan kata kunci dalam pembicaraan memberikan kesan penerimaan hubungan coach dan coachee. Disini awal keberhasilan coaching sebab coach dan coachee mampu menyesuaikan diri dan membangun relasi.

Kata-kata kunci biasanya merupakan kata-kata yang diulang-ulang atau ditekankan oleh coachee dan ini biasanya terkait dengan nilai kehidupan. Coach dapat menggunakan kata-kata kunci ini untuk membimbing coachee untuk mencapai tujuannya.

Sebagai contoh, jika murid menggunakan bahasa dan istilah kekinian dalam bercerita, kita dapat juga menggunakan istilah yang dipakai ketika kita bertanya untuk mengklarifikasi pernyataannya.

 Percakapan 1

Murid  : “Bu, aku tuh kalau uda masuk kelas Pak Mato, pikiran tuh langsung ambyar..byar byar Bu.”

Guru    : “Oh demikian? Bisa kamu ceritakan ambyar yang bagaimana sehingga kamu sulit konsentrasi belajar di kelas?”

 Percakapan 2

Murid  : “Pak, Timun selalu gitu deh. Lebay banget kalau uda ngomong. Saya makin lama uda gak nyaman mau main sama dia.”

Guru    : “Seberapa kecewanya kamu dengan lebaynya teman yang kamu ceritakan barusan?

 

2.  Menyamakan bahasa tubuh

Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi sebab hal ini dalam menentukan bagaimana rekan bicara kita akan menanggapi dan berhubungan selanjutnya dengan kita. Bahasa tubuh disini meliputi mimik wajah, suara, postur tubuh, ataupun gerakan tubuh lainnya.

Coach dapat memberikan tanda setuju secara tidak langsung pada apa yang disampaikan coachee dengan senyum atau dengan anggukan. Jika coachee kita sedang bersandar ke lengan kursi misalnya, coach juga dapat mengikuti gerakannya. Ketika coachee sedang bersemangat bercerita dan mencondongkan tubuhnya ke depan, kita juga usahakan  mengikutinya. Kegiatan penyamaan ini perlu dilakukan dengan halus dan tidak kentara agar coachee tidak merasa ditiru.

3. Menyelaraskan emosi

Setelah kata dan bahasa tubuh yang kita selaraskan, emosi pun perlu kita usahakan untuk diselaraskan, terutama ketika coachee mengucapkan hal-hal yang emosional. Hal ini akan membuat coachee merasa coach-nya ada pada pihaknya dan mengerti perasaannya.

Contoh:

Murid : “Saya sudah gak bisa kerja sama Toni lagi Bu. Dia tidak pernah menerima ide yang saya berikan.”

Guru  : “Ya, Ibu dapat memahami perasaan kamu. Tidak semua orang dapat dengan mudah menerima pendapat orang lain.”

Komunikasi asertif membangun relasi. Relasi baik dan positif yang terbentuk akan menjadi modal utama dalam process coaching.

Setelah mempelajari bagian ini apa pemahaman Anda mengenai makna dari membangun sebuah komunikasi asertif dengan murid?

Dalam membangun sebuah komunikasi asertif dengan murid tidaklah mudah. Proses membangun kualitas hubungan kita dengan siswa menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman dari kedua belah pihak. Sehingga kualitas hubungan yang diharapkan dibangun atas rasa hormat pada pemikiran dan perasaan murid. Untuk membangun hubungan dan komunikasi kita dengan siswa menjadi lebih positif dan nyaman bagi siswa maka sebagai pengajar harus mengetahui beberapa tips yang dilakukan dalam komunikasi asertif yakni menyamakan kata kunci sehingga terjalin komunikasi yang nyambung tidak timpang, menyamakan bahasa tubuh dengan tujuan kita terlihat menanggapi atas komunikasi yang terjadi dan menyelaraskan emosi untuk  mengertikan perasaan yang dialami oleh lawan bicara

Apa dampak yang bisa Anda rasakan?

Sangat bermanfaat dengan tips tersebut jika diterapkan akan sangat membantu dalam proses terciptanya komunikasi asertif dengan murid 

Sunday 5 December 2021

C. Coaching, Konseling, dan Mentoring

 

C. Coaching, Konseling, dan Mentoring

Sebagai guru, Anda diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, Anda tentunya harus memainkan banyak peran. Terkadang, untuk menghadapi murid, Anda harus menjadi seorang konselor. Suatu saat Anda juga diharapkan menjadi mentor. Selain itu, terkadang Anda juga harus menjadi seorang coach.

Tentunya, sebagai guru, Anda selalu menjadi mentor bagi murid Anda dengan menyampaikan pengalaman yang Anda miliki. Anda juga melakukan konseling dengan murid Anda ketika mereka datang dengan permasalahan mereka. Nah, ketika Anda harus menghadapi murid dengan berbagai potensinya dan Anda berupaya untuk memaksimalkan potensi tersebut, Anda seyogyanya berperan sebagai seorang coach. Mengapa Anda harus berperan sebagai coach? Mari kita lihat ketiga metode pengembangan diri tersebut?

Untuk memahami perbedaan peran antara konselor, mentor, dan coach tersebut, mari kita simak video berikut ini, dan jawablah pertanyaan-pertanyaan mengenai video tersebut. 



Apa yang seorang konselor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?

Konselor merupakan cara seseorang untuk menggali masalah-masalah di masa lalu yang dihadapi oleh lawan bicara atau teman kita atas kejadian atau masalah kecelakaan yang pernah dialami. Konselor akan membantu menyelesaikan masalah yang dimiliki oleh klien

 

Apa yang seorang mentor lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?

Mentor dengan memberikan tips untuk mengemudi dengan aman, seseorang yang mau untuk membagi pengalaman menyetirnya dengan orang lain yakni dengan memberikan tips berupa membawa surat kendaraan, SIM agar tenang dalam berkendara,  cek lokasi tempat yang dituju dalam mengemudi. 

Mentor akan memberikan sejumlah tips berdasarkan pengalaman kepada mentee

Apa yang seorang coach lakukan untuk membantu seseorang yang bermasalah dalam mengemudi mobil?

coach ditandai dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk menggali pengetahuan Vina untuk mengemudi lagi.

Coach akan mendorong coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri


Friday 3 December 2021

Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan Part 2

 

B. Coaching dalam Konteks Sekolah

 Materi  Coaching dalam Konteks Sekolah

Simaklah video animasi mengenai konsep coaching berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 



Bagaimana cara burung hantu membantu sang kancil menyeberang sungai?

Burung hantu mengarahkan sang kancil untuk merefleksikan dirinya sendiri, dia adalah kancil yang tidak bisa menjadi ikan, burung ataupun berang-berang. Maka dari itu gunakan potensi yang ada pada diri seorang kancil. Kancil pintar dengan melihat situasi sungai maka diapun akan bisa meloncat untuk menyebrangi sungai

 

Bagaimana cara burung hantu menanggapi pernyataan sang kancil tentang ketidak mampuannya?

Burung hantu selalu menanyakan pada sang kancil siapakah dirinya? bagaimana jati dirinya karena dia bukanlah ikan, burung maupun berang-berang. Dia adalah kancil dengan semua potensi yang dimilikinya. 

 

Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang diajukan oleh burung hantu untuk membantu sang kancil?

Kamu adalah kancil, apa yang kamu miliki dalam dirimu, kancil bercerita bahwa dia bisa beradaptasi, berani dan cerdik. maka selanjutnya burung hantu memberikan pernyataan lakukanlah sesuatu dari potensi yang kamu miliki.

 

Jika Anda adalah sang burung hantu dan kancil adalah murid Anda, apakah Anda cukup sabar? Mengapa?

Seyogyanya harus cukup sabar kenapa demikian karena stimulus siswa atas pernyataan-pernyataan yang kita utarakan kepada siswa dengan tujuan untuk membangkitkan potensi serta motivasi siswa dalam belajar ataupun berbuat demi kebaikan masa depannya dia tidaklah sama antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Mengadakan komunikasi untuk menumbuhkan kesadaran-kesadaran diri dari siswa yang bisa dilakukan atas keputusannya sendiri demi masa depan atau solusi atas permasalahan yang dihadapi. Konsep Among dan trilogi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara akan sangat membantu dalam proses mewujudkan keputusan yang diambil siswa dengan mandiri.

Thursday 2 December 2021

Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan

 Eksplorasi Konsep - Konsep Coaching Dalam Konteks Pendidikan

 

A.    Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

Pengertian Coaching

Untuk mengawali proses memahami konsep coaching ini, mari kita simak ilustrasi berikut:

Pak Amir adalah seorang pengemudi kendaraan di Kota Tangerang. Saat ini, ia mengantarkan Pak Handoko ke tempat tujuannya. Ternyata jalanan macet dan Pak Handoko tampak panik mengingat acaranya yang akan segera dimulai. Pak Amir mengajak Pak Handoko berdiskusi dan berdialog untuk menentukan alternatif jalan yang pernah ditempuh sebelumnya. Pak Amir bertanya mengenai pengalaman yang dimiliki Pak Handoko terhadap pilihan2 jalan alternatif tersebut.  Kemudian Pak Amir membantu Pak Handoko untuk melakukan analisis dari setiap jalan alternatif  yang memungkinkan diambil  agar bisa lebih cepat sampai ke tujuan. Dengan berbagai pertimbangan, Pak Handoko akhirnya memutuskan untuk memilih satu jalan yang ia yakini lebih cepat dan lancar. Ternyata keputusan yang diambil Pak Handoko tepat. Jalanan lancar, dan Pak Handoko sampai di tempat tujuan tepat waktu..

 

Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa untuk sampai ke tujuan dibutuhkan tindakan (action), dan terjadi perubahan (change) tempat. Ketika dikaitkan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari, jika Pak Amir adalah seorang coach dan Pak Handoko adalah coachee, maka Pak Amir menolong dengan cara-cara tertentu, supaya Pak Handoko sampai ke sasaran yang dia inginkan. Dalam konteks ini, coaching adalah salah satu alat untuk menolong Pak Handoko. Pak Amir yang memerankan diri sebagai coach tidak serta merta mengajukan satu solusi yang harus diikuti coachee,  melainkan menawarkan beberapa alternatif dan kemudian pak Handoko memutuskan sendiri sesuai dengan kondisinya. Selanjutnya, Pak Handoko lah yang membuat keputusan dengan cara yang diyakini dapat mencapai tujuannya.

 

Berangkat dari ilustrasi di atas, mari kita simak beberapa pengertian mengenai coaching. Para ahli mendefinisikan coaching sebagai:

 

sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)

kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003).

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas pasti Anda dapat melihat ada elemen-elemen penting yang menjadikan sebuah proses itu disebut sebagai coaching. Untuk itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Tuliskan prinsip-prinsip coaching yang dapat Anda ambil dari beberapa pengertian coaching yang telah disajikan!

  1. Terdapat coach (pemberi manfaat dan pelaksana kegiatan coaching) dan coachee (penerima kegiatan dan manfaat kegiatan coaching) serta proses coaching (kegiatan percakapan yang menstimulasi pemikiran coachee dan memberdayakan potensi coachee)
  2. Sebagai seorang coach hanya memberikan padangan maupun opsi atas masalah yang dialami coachee
  3. Coachee akan mengambil keputusan yang paling tepat atas opsi-opsi yang telah diberikan oleh coach

Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban Anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

Pernah disaat siswa mengalami kebingungan, disaat hari yang sama siswa akan menghadapi penilaian harian untuk masing-masing mapel dalam jadwalnya. Biasanya sebagai pengajar seminggu sebelum dilakukan penilaian harian sebagai guru kita memberikan informasi agar siswa mampu mempersiapkan diri dalam menjawab. Disaat memberikan informasi akan dilakukan penilaian harian, siswa mengeluh dan kebingungan bagaimana cara saya belajar karena di hari yang sama saya harus mengikuti seluruh penilaian pada masing-masing mata pelajaran. Disaat itulah saya sebagai pendidik mulai memberikan beberapa opsi bagaimana cara/ teknik maupun gaya belajar yang bisa dilakukan dan dilaksanakan oleh siswa, apa kebiasaan yang dilakukan serta memberikan arahan serta tips dalam belajar agar mudah dimengerti. Selanjutnya dari beberapa pernyataan yang sudah disebutkan siswa akan mampu memilih dan menjalankan menurut mereka nyaman bagi dirinya untuk belajar agar nanti nilai yang diperoleh juga maksimal.

 

Selain definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli yang telah disebutkan di atas, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:

“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”

Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu:

Kemitraan. Hubungan coach dan coachee adalah hubungan kemitraan yang setara. Untuk membantu coachee mencapai tujuannya, seorang coach mendukung secara maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi dari coachee.

Memberdayakan. Proses inilah yang membedakan coaching dengan proses lainnya. Dalam hal ini,  dengan sesi coaching yang ditekankan pada bertanya reflektif dan mendalam, seorang coach dapat menggali, memetakan situasinya sehingga menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru.

Optimalisasi. Selain menemukan jawaban sendiri, seorang coach akan berupaya memastikan jawaban yang didapat oleh coachee diterapkan dalam aksi nyata sehingga potensi coachee berkembang.

Menyelami makna-makna yang terkandung dalam definisi coaching membawa kita pada pertanyaan, “Apakah dengan demikian coaching ini bisa diterapkan di dunia pendidikan sehingga bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik guru maupun murid?” Apakah guru dapat berperan sebagai coach? Mari kita sama-sama membahas bagaimana coaching ini diterapkan dalam konteks sekolah dan bagaimanakah peran guru guru dalam menerapkan keterampilan coaching  sebagai coach.

Wednesday 1 December 2021

Mulai Dari Diri - Modul 2.3 Coaching

 


Mulai Dari Diri

Mari kita mulai modul coaching ini dengan mengirimkan tanggapan dari kasus-kasus yang mungkin terjadi di sekolah yang akan disampaikan pada kegiatan ini. Tanggapan Anda tidak akan dinilai, melainkan digunakan sebagai pijakan para fasilitator untuk mengembangkan modul coaching ini agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut ini adalah dua kasus yang perlu Anda tanggapi:

Anda menemui seorang murid berprestasi yang mengeluhkan tentang susah konsentrasi dan penurunan motivasi belajar yang mengakibatkan ketidakpuasan orangtuanya. Apa yang menjadi respon Anda terhadap situasi yang disampaikan

Setiap siswa pastinya memiliki pasang surut dalam proses pembelajaran. Tidak menutup kemungkinan untuk siswa yang berprestasi terkadang pasti akan mengalami penurunan prestasi, susah konsentrasi dan penurunan motivasi belajar. Hal itu tentu didasari atas berbagai macam faktor, bisa jadi faktor internal dari siswa itu sendiri atau faktor eksternal yang mengganggu keharmonian siswa tersebut dalam belajar.  Penurunan prestasi yang dimiliki oleh siswa tersebut juga akan memberikan imbas pada orang tuanya sehingga sadar maupun tidak sadar orang tua akan merasakan ketidakpuasan atas apa yang dialami oleh anaknya. Respon saya sebagai guru dari kejadian tersebut adalah dengan menerima seluruh masukan baik dari siswa itu sendiri dan orang tua. Dengan konseling dan berkomunikasi, harapannya siswa menjadi lebih terarah dan dapat menemukan solusinya secara mandiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan potensi mereka yang kita berikan diharapkan akan mampu mengubah pola maupun prilaku yang tidak sesuai sebagai penyebab menurunnya prestasi dan motivasi belajar siswa.

 

Seorang murid bertemu dengan Anda di taman sekolah dan menceritakan bahwa ia diminta oleh teman-temannya untuk menjadi ketua panitia acara pertandingan olahraga di SMP Penggerak. Terlihat murid tersebut ragu dan tidak berminat. Bagaimana Anda memberikan respon sebagai seorang guru yang mengetahui bahwa murid tersebut memiliki potensi sebagai seorang pemimpin?

Keragu-raguan timbul sebagai akibat ketidak percaya diri pada setiap orang terlebih pada siswa. Kita sadar bahwa setiap orang dilahirkan dalam kondisi yang tidak bodoh, setiap orang memiliki beragam kecerdasan dan potensi dalam diri yang sebenarnya mereka belum kembangkan jika individu tersebut tidak menggalinya. Dengan dorongan dan pandangan seseorang melihat potensi kita berarti tanpa sengaja orang sudah memiliki kepercayaan tanggung jawab kepada kita. Yang saya lakukan sebagai seorang guru terhadap siswa yang merasa ragu dan tidak berminat terhadap tanggung jawab yang diberikan walaupun siswa tersebut memiliki potensi adalah dengan memberikan pemahaman secara personal kepada siswa tersebut. Seperti yang diungkapkan diatas dengan maksud siswa itu memahami potensi dan mampu memiliki rasa kepercayaan diri serta dalam melaksanakan tugas siswa tersebut bisa bertanggung jawab.

 

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini

Harapan saya saya mampu memberikan  keterampilan coaching sebagai bentuk pendekatan komunikasi sebagai seorang pendidik.  Kita sebagai pendidik melihat para murid kita sebagai sosok merdeka. Sosok yang dapat menentukan arah dan tujuan pembelajarannya, serta meningkatkan potensinya sendiri. Mereka hanya memerlukan dorongan dan tuntunan dari Anda sebagai pemimpin pembelajaran untuk melejitkan potensi mereka.

 

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Siswa akan mampu secara mandiri, mereka menjadi lebih merdeka, baik merdeka dalam belajar maupun merdeka dalam menentukan arah hidupnya di masa mendatang

 

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

melakukan dan menerapkan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang pendidik yang menerapkan pendekatan coaching. memahami konsep coaching, langkah-langkah mendengar aktif ,  langkah-langkah bertanya efektif langkah-langkah memberi umpan balik positif dan mampu menerapkannya dalam praktik coaching,mengembangkan sikap terbuka, kritis, empati dan percaya diri dalam melakukan praktik coaching.

 

Harapan dalam mempelajari modul ini adalah saya sebagai pengajat agar mampu mengkomunikasikan atas persoalan yang dialami siswa sehingga Siswa akan mampu secara mandiri, mereka menjadi lebih merdeka, baik merdeka dalam belajar maupun merdeka dalam menentukan arah hidupnya di masa mendatang.

Friday 26 November 2021

2.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Untuk menghadapi berbagai situasi dan tantangan yang kompleks ini, baik pendidik maupun murid membutuhkan berbagai bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan agar dapat mengelola kehidupan personal maupun sosialnya.  Pembelajaran di sekolah harus dapat mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, baik aspek kognitif, fisik,  sosial dan emosional.

Dalam koneksi antar materi yang disampaikan kali ini penulis mencoba menghubungkan antara konsep filosofi pendidikan dengan memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa tetap tanpa ada tekanan dan paksaan dari guru. Memberikan pelayanan pendidikan dengan berpegang peran dari guru penggerak. Mampu memberikan pelayanan pendidikan di kelas dengan keberagaman tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar setiap siswa dalam kelas dengan tetap memberikan pembelajaran sosial emosional untuk  memberikan keseimbangan pada individu dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sukses dan mewujudkan kesejahteraan hidup (Well-being) ekosistem sekolah.

Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial dan Emosional




Saturday 6 November 2021

2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

Haii ... sahabat blogger

Pada kesempatan kali ini ijinkan admin berbagi terkait tugas pelatihan guru penggerak. Adapun tugas yang dapat admin bagikan yaitu tugas modul 2.1.a.9 Koneksi Antar Materi Modul Pembelajaran Berdiferensiasi.


Koneksi antar materi modul ini penulis buat dalam bentuk infografis.

Berikut info grafisnya












Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

 

Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Komang Elik Mahayani – CGP Jembrana Angkatan 3

 

Penggunaan Media Blog Untuk Menumbuhkan Literasi Menulis

A.   Latar Belakang

Untuk dapat mewujudkan visi sekolah dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Prinsip IA dan ajaran filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang merdeka belajar dan percaya bahwa setiap murid memiliki potensi untuk melakukannya.  Dalam hal ini, guru memahami bahwa murid memiliki potensi yang sama tingginya.

Untuk menumbuhkan potensi menulis siswa guru memaksimalkan Literasi baca dan tulis yang merupakan salah satu dimensi literasi dari enam dimensi lainnya. Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial (Kemndikbud, 2017:6). Bentuk kegiatan dalam literasi baca dan tulis ini tentu efektifnya digerakkan melalui lingkungan sekolah. Melalui mata pelajaran Informatika khususnya materi terkait blog, guru mencoba untuk menumbuhkan literasi tulis pada siswa kelas IX

B.   Tujuan

1.    Menumbuhkan literasi menulis pada siswa

2.    Mengenalkan teknologi sebagai sarana digital untuk menulis pada siswa

C.   Tolok Ukur

1.    Tumbuhnya budaya menulis pada siswa

2.    Terampilnya siswa menggunakan blog sebagai sarana menulis digital

D.   Diskripsi Aksi Nyata Dan Alasan Mengapa Aksi Nyata Di Lakukan

Aksi nyata ini akan dilakukan selama 4 minggu di kelas IX SMP Negeri 1 Negara. Tahap Persiapan dilakukan dengan mengajarkan siswa bagaimana cara membuat blog, yang kemudian pada tahap pelaksanaan siswa akan diajak untuk membuat sebuah tulisan di blog dengan kebebasan waktu dalam satu minggu harus memposting satu tulisan di blog.

 

E.    Deskripsi Hasil Aksi Nyata

Dengan menjalankan Program Satu Minggu Satu Blog pada siswa diharapkan mampu untuk menumbuhkan budaya literasi tulis sehingga terbentuk pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

F.    Keberhasilan Dan Kegagalan

Keberhasilan :

Siswa yang berminat dan memiliki potensi untuk menulis maka siswa akan sangat senang dengan program Satu Minggu Satu Blog.

Kegagalan :

Akses internet yang kurang memadai dari siswa dan kemampuan untuk menuliskan kembali apa yang telah di baca oleh siswa kurang maksimal.

G.   Rancangan perbaikan pada masa yang akan datang

Perlu memberikan pemahaman akan pentingnya literasi baca tulis karena literasi baca-tulis dapat disebut sebagai moyang segala jenis literasi karena memiliki sejarahnya cukup panjang. Literasi ini bahkan bisa dikatakan sebagai makna awal literasi, meski kemudian dari waktu ke waktu makna itu mengalami perubahan. Tidak mengherankan bila pengertian literasi baca-tulis mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

H.   Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata











Saturday 30 October 2021

2.1.a.6. Refleksi Terbimbing -Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

 2.1.a.6. Refleksi Terbimbing -Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi


Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP dapat melakukan refleksi dan metakognisi terhadap proses pembelajaran yang telah mereka lalui serta menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diampunya.

Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini adalah:

  1. Bagaimana saya dapat melakukan praktik pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif?

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang lebih mengakomodasi dan mengarahkan pengajaran pada tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar setiap siswa dalam kelas. Tentu dalam pelaksanaanya di kelas seorang guru akan dihadapkan dengan keberanekaragaman akan kesiapan, minat dan profil belajar siswa.  Untuk dapat bisa melalukan praktik pembelajaran berdiferensiasi yang efektif maka langkan awal yang harus dilakukan seorang guru adalah dengan melakukan pemetaan akan tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar salah satunya dengan memberikan asesmen diagnostik diawal pembelajaran. Selanjutnya akan diikuti dengan rencana dan proses pembelajaran berdiferensiasi, hasil output maupun produk dari pembelajaran berdiferensiasi serta tak lupa adanya evaluasi yang berkesinambungan. 

  1. Pendekatan manakah yang seharusnya saya ubahsuaikan?

Tidak bisa dipungkiri dalam proses pembelajaran terkadang guru menjadi pusat pembelajaran, namun dalam proses pembelajaran berdiferensiasi seyogyanya Siswa menjadi penjelajah aktif (active explorer). Tugas guru adalah membimbing eksplorasi tersebut. Karena beragam kegiatan dapat terjadi secara simultan di dalam kelas, guru akan berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, dan bukannya sebagai dispenser informasi.

Walaupun terkesan susah disinilah diharapkan guru memiliki berbagai macam strategi dan pendekatan yang akan dilakukan didalam kelas untuk mengubah kebiasaan dari teacher center menjadi student center.

  1. Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi tentu memerlukan input fakta yang jelas dari siswa,perencanaan, pelaksanaan dan juga evaluasi yang jelas, terarah dan terukur. Proses ini tentu akan membuat guru mendapatkan banyak tantangan oleh karena itu diperlukan semangat dan jiwa inovatif guru yang tinggi sesuai dengan peran dan fungsi, visi guru penggerak. Diperlukan kolaborasi serta referensi untuk memudahkan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Berikut ini adalah pertanyaan Reflektif yang harus Anda jawab:

  1. Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?

Sebagaimana kita ketahui dikelas tingkat intelektual, bakat, minat, gaya belajar antara satu siswa dengan yang lain tidak semua sama. Namun secara umum yang terjadi dalam proses pembelajaran guru akan memberikan model dan strategi dalam mengajar yang sama dalam satu kelas sehingga menimbulkan masalah bagi siswa apabila minat siswa tidak sesuai dengan strategi ataupun media pembelajaran yang digunakan oleh guru maka siswa tidak akan memberikan respon yang baik dalam pembelajaran. Belum lagi dalam hal kesiapan dan profil siswa  dalam belajar hal itu juga akan berdampak besar pada capaian pembelajaran saat itu.

Untuk mengatasi itu semua maka diperlukan sebuah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid yakni dengan pembelajaran berdiferensiasi. Kebutuhan belajar murid yang harus diakomodir oleh guru yakni kesiapan belajar, minat, dan profil belajar yang berbeda-beda pada siswa di dalam kelas.

  1. Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut sulit diterapkan?

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.  Ketiga aspek tersebut adalah Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid dan Profil belajar murid.

Menurut saya inilah yang sangat sulit untuk diterapkan dalam proses pembelajaran berdiferensiasi karena kebutuhan belajar murid merupakan akar permasalahannya. Dengan jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas dalam proses memetakan juga memerlukan waktu dan pengerjaan yang lama untuk mendapatkan keakurasian data dari masing-masing siswa. Perlunya asasmen diagnostik yang mampu memberikan data dari potret masing-masing siswa.

  1. Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.

Dalam mendapatkan data akan kebutuhan belajar murid yang akurat guru tidak akan bisa berjalan sendiri dan perlu mendapatkan dukungan dari aset kekuatan yang dimiliki di lingkungan sekolah. Salah satunya di sekolah pasti memiliki data pribadi siswa yang secara berkala Guru BK akan melakukan sebuah asesmen pada siswa. Tidak hanya peran guru BK peran orang tua juga tidak kalah penting sebagai pendidik dilingkungan keluarga yang akan memberikan beberapa informasi terkait kebutuhan belajar anaknya dan tak kalah penting adalah kejujuran dan keterbukaan siswa dalam memberikan informasi akan dirinya untuk mendukung keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi.