Friday, 8 May 2020

Belajar Menulis Gelombang 10 Hari Ke-10

Di penutup pertemuan minggu ke-2 dalam Kegiatan Menulis bersama Om Jay. Kita kedatangan tamu yang sungguh special. Penerbit Andi Offset, tentu setiap orang pasti sering mendengar dan melihat langsung tulisan Penerbit Andi Offset pada buku yang diterbitkan. Nara Sumber yang akan memberikan materi Proses Menerbitkan Buku Ajar . Beliau adalah Direktur Penerbitan di Penerbit Andi, Bapak Joko Irawan Mumpuni.

Sebelum pemaparan materi Oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni, mari kita tentukan posisi?? Dimanakah kita berada saat ini jika dikaitkan dengan kegiatan menulis. Mulailah dari sekarang kita sadar diri, jika sudah tau akan posisi ayo kita belajar. Semangat untuk tingkatkan ke posisi yang lebih tinggi sampai akhirnya bisa menciptakan sebuah karya BUKU.
Perhatikan beberapa aspek yang terkait dalam Dunia Penerbitan.

Sedikit kita melakukan flashback materi beberapa hari kebelakang. Menurut Ibu Farrah Dina dalam menulis harus memiliki 4R ( Renjana, Rutin, Review dan Ruang bagi Pembaca). Menurut Bapak Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd. teknik pendalaman materi dalam menulis yakni 3P ( Paper, Person dan Place). Kali ini, untuk lebih mudah dalah mengingat saya memodifikasi saja. Ekosistem dalam penerbitan melibatkan 4P ( Penulis, Penerbit, Penyalur dan Pembaca).

Setiap siklus tentu ada siklus Input – Proses – Output. Untuk naskah menjadi sebuah buku, tentu akan mengalami siklus tersebut. Input/masukan dari penulis memiliki naskah dan output atau hasilnya berupa buku. Bapak Joko Mumpuni akan menceritakan proses dari naskah menjadi sebuah buku yang siap ditangan pembaca untuk dibaca.
1.  Penilaian Naskah
Naskah yang sudah jadi akan diserahkan kepada penerbit. Naskah akan dinilai oleh penerbit layak atau tidaknya naskah itu bisa diterbitkan menjadi buku.
2.  Surat Pemberitahuan dan Permintaan Softcopy
Jika level naskah sudah dikatakan layak, penerbit akan memberikan surat pemberitahuan kepada penulis dengan meminta softcopy naskah dan menandatangani surat perjanjian.
3.   Edit Naskah
Penerimaan naskah berupa softcopy naskah dari penulis, sudah diterima oleh penerbit. Walaupun bagi penulis naskah sudah diedit, namun di sisi penerbit akan tetap melakukan proses edit naskah salah satunya dari sisi bahasanya.
Proses Setting Buku dengan memperhatikan ukuran buku, hiasan, tebal buku dan terdapat proses pembuatan Cover Buku yang disesuaikan dengan target marketnya.
4.  Proff Penulis
Proses pencetakan satu buku yang seakan-akan persis sama dengan buku yang nanti akan di terbitkan ini dikenal dengan istilah Naskah Proff atau Dami. Hal ini bertujuan agar penulis bisa melakukan koreksi secara total tentang buku yang akan final untuk dicetak dalam jumlah besar.
Terkadang sering ada pertanyaan pada saat proses proff atau dami buku. Boleh mengubah secara total isi naskah itu. Tentu saja boleh, namun yang pasti akan menambah waktu yang lebih panjang. Seharusnya buku yang dinanti siap untuk dibaca. Bapak Joko Mumpuni menghimbau agar sebelum penulis memberikan naskah ke penerbit, yakinkan naskah itu sudah final.
5.  Koreksi ( Koreksi Komputer dan  Koreksi Manual )
Setelah naskah dami dikoreksi maka penerbit akan melakukan koreksi secara komputer dan koresi secara manual. Pada proses koreksi buku dami, penulis diperbolehkan untuk melakukan coret-coret perbaikan..
6.  Cetak Film ( Cetak Isi Buku, Cetak Cover Buku )
Cetak film ditempelkan dalam plat cetak, yang kemudian dimasukkan dalam alat cetak besar. Kemudian akan dicetek lembar demi lembar. Dalam dunia percetakan dikenal dengan istilah kateren. Dalam 1 Kateren akan bisa menghasilkan 8,16, 30 halaman cetak.
Setelah selesai akan masuk mesin lipat dan dipotong kemudian di bending dan siap menjadi buku yang sempurna.

Bagaimana Sudah Berkeinginan untuk Menulis Buku??? Lalu apa indikator yang didapatkan oleh penulis dari menerbitkan buku???
a.  Kepuasan
kepuasan tersendiri jika hasil karyanya bisa bermanfaat bagi orang lain.
b.  Reputasi
Orang-orang akan makin mengenal siapa kita. Kita akan menjadi semakin terkenal. Banyak orang akan melihat akun media social yang kita punya.
c.   Karir
Secara tidak langsung karir akan meningkat, dengan Buku ber ISBN akan membuat mudah untuk mengurus kenaikan pangkat.
d.  Uang
Semakin banyak buku yang laku dan diterima disisi pembaca, penulis akan mendapatkan hasil dari tulisannya itu sebagai royalti.


Buku sukses dari awal sudah terlihat nyata. Bagaimana penerbit bisa mengetahuinya? Penerbit akan menilai naskah sukses tidaknya dari besar peluang potensi pasarnya. Disusul dengan Keilmuan buku itu sesuai dengan yang dibuat. Jadi pikirkan akan membuat buku seperti apa yang peluang potensi pasarnya tinggi. Perhatikan kaidah sistem penilaian di penerbit

Ada 4 Kuadran yang mesti diperhatikan dalam membuat naskah agar naskah yang diterbitkan laku di pasaran.
a.     Kuadran 1. Tema Tak Populer dan Penulis Populer, Buku akan bisa laku dipasaran dengan grade setengah sukses.
b.     Kuadran 2. Tema Populer dan Penulis Populer, paling ideal ke duanya sama-sama mendukung
c.      Kuadran 3. Tema Populer  Penulis Tak Populer lebih cocok untuk penulis pemula, cari tema yang poluper
d.     Kuadran 4 Tema Tak Populer dan Penulis Tak Populer, bisa diyakinkan akan di tolak penerbit.

Kita bisa mengetahui besar kecilnya peluang buku yang kita akan terbitkan dengan melihat trend, salah satunya bisa dilihat pada google trend. Buku yang selalu tetap trendnya di pasaran adalah buku yang bergenre Buku Pelajaran. Dengan tetapnya kurikulum, buku itu akan stabil diminati oleh pembaca dan selalu laku di awal semester.


Proses penerbitan selalu terkait dengan jumlah cetak buku, istilah kerennya adalah Oplah. Semakin banyak oplah semakin baik. Tentukan buku itu akan masuk di kwadran mana, sehingga oplahnya pun akan disesuaikan.
a.     Kuadran pertama, Market sempit dan Lifecycle panjang penerbit tidak akan rugi dengan keuntungan tertunda. Salah satunya  buku ilmu murni, dengan sistem jumlah pencetakkan menengah dengan tidak mungkin menimbulkan kerugian, lakunya jangka panjang.
b.     Market lebar dan Lifecycle panjang. Contohnya Enkslopedia, dengan pasar yang besar dan laku selamanya. Diantara 4 kuadran yang paling ideal adalah kuadran ini.
c.   Market lebar Lifecycle pendek dengan ciri buku-buku tergantung dengan perkembangan teknologi. Setiap waktu akan ada realease buku baru. Buku seperti itu akan mengalami revisi dalam pencetakan. Keberadaan buku yang terdulu dicetak dan masih tersisa dalam gudang, penerbit akan melakukan pemusnahan.
d.     Market sempit Lifecycle pendek, sebaiknya ini yang harus dihindari. Tidak akan laku.

Penerbit tidak akan menolak jenis Gaya Selingkung yang digunakan oleh penulis, dengan syarat harus konsisten. Penilis dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan pustaka sesuai dengan lingkup bidang penerbit. Misalnya dengan standar American Language Association (ALA), Michigan Language Association (MLA), Chicago Manual Style (CMS), American Psychology Association, Vancouver Style, Harvard Style. 


Sudah dipikirkan dalam diri, kita nanti akan menjadi penulis tipe apa ya??? Idialis atau Industrialis.  Sedikit ulasan, Golongan Penulis Idealis tidak memperdulikan royalty. Golongan Industrialis lebih oritentasi ke finansial. Semua itu sah-sah saja. Seiring perjalanan waktu dan jam terbang tinggi dalam menulis, golongan industrialis akan tergeser ke golongan idialis. Salah satu kecil contoh idealis penulis dalam judul buku. Terkadang golongan idelis tidak mau untuk mengganti judul agar lebih bernilai jual tinggi. Walaupun dengan konten buku yang menarik tidak disertai dengan judul yang menarik, jelas akan mempengaruhi penjualan buku tersebut.

Bapak Joko Irawan Mumpuni menanyakan pertanyaan untuk peserta. Buku yang laku dipasaran dengan tingkat keilmuan tinggi atau yang dasar???
Dengan melihat pasar yang lebar adalah buku-buku dengan tingkat ilmuannya dasar. Jadi jika bapak-ibu yang dengan tamatan Doktor dan Master janganlah merasa malu untuk menulis dengan tingkat keilmuan dasar. Ingat yang menjadi perhatian adalah pasar yang lebar. Berikut gambar piramida level materi dan lebar pasar. semakin mengerucut ke atas semakin sempit pasarnya.


Pertanyaan klasik yang sering ditanyakan oleh penulis, jika buku sudah dicetak kapan akan mendapatkan royalty?? Royalti diterima setelah buku itu terbit, diedarkan 6 bulan pertama, 6 bulan berikutnya,dsb. Royalti akan diterima per semester. Jadi hendaknya penulis dan penerbit harus menjalin kerja sama agar buku segera terbit dan bisa didistribusikan. Ini adalah siklus proses administrasi naskah di penerbitan.


Menurut Joko Irawan Mumpuni di penerbit Andi, naskah masuk tiap bulan 300-500 judul. Hanya 10% yang diterima. Proses penolakan terjadi karena masalah penerimaan pasar. Cara menyiasati agar bisa mencetak buku, ada beberapa kerja sama antara penerbit dan penulis :
1.     Kerja sama Reguler dengan naskah belum tentu diterbitkan
2.     Kerja sama MoU antar Lembaga
Naskah ada jaminan pasti diterbitkan
Logo kampus dicantumkan dalam cover
Meningkatkan rangkin webometric kampus karena buku tersebut akan diupload di googlebook
Wajib dipakai/dibeli kampus minimal 300 eks.
3.     Kerja sama MoU Perorangan
4.     Program ANDI Pro Literasi
Penulis menyediakan dana Rp.10.000.000 dalam satu buku. Penerbit dipaksa untuk menerbitkan buku demi kepentingan penulis. Biasanya digunakan untuk kepentingan naik pangkat.

Pertanyaan yang terangkum dalam pertemuan hangat di pengujung minggu ke dua ini :
Kalau saya mau coba terbitkn mayor apakah isinya harus dirubah atau boleh sama seperti yg diterbitkan sblumnya?
Kalau buku itu sudah pernah meiliki ISBN berarti buku itu sudah legal terbit, nah kalau diterbitkan kembali makan itu namanya CETAK ULANG, kalau akan diterbitkan sebagai buku baru maka harus direvisi total.
Seperti apa itu naskah dan apa aja isinya. Seperti apa penulis pemula yg dilirik oleh penerbit mayor. Mohon om joko ulas sedikit tentangvgaya selingkung
Penulis pemula yg dilirik penerbit mayor adalah  penulis yang punya naskah bagus yang marketeble. Untuk gaya selingkung, akan saya emailkan detailnya ya OM, mohom alamat emailnya..
ada slide yang menyebutkan 4 kriteria naskah yang utama di terbitkan yaitu tema populer dan penulis populer, sedangkan untuk tahap sekarang kami masih berada di penulis yang belum populer.pertanyaannya Apa yang harus kami lakukan agar tulisan kami bisa diterima di penerbit ANDI Jenis tulisan seperti apa yang penerbit ANDI inginkan.
Keduanya Populer (thema, nama penulis) tapi salah satu saja nggak papa, oleh karena itu tulislah buku yang themanya populer dan dibituhkan masyarakat banyak. ANDI menerbitkan thema apa saja asalkan kami perkirakan buku itu akan laku
Bagaimana agar tulisan/ naskah kita bisa diterbitkan oleh Andi? Apakah tulisan tentang kegiatan menulis (kumpulan materi/resume) bisa diterbitkan Andi?
Model tulisan itu bisa saja diterbitkan, tetapi sangat tergantung dari kumpulan tulisan apa, resum tentang apa dari forus apa?, dari situ harus bisa disimpulkan kalau buku itru kan laku.
Apakah setiap buku harus dicetak atau cukup pemasarannya secara e-book?
Saat ini dua-duanya, cetak dan ebook
Bagaimana dengan nasib naskah naskah yang tidak Lolos saat di nilai
Nasibnya akan tragis jika penulisnya putus asa jangan putus asa ya, terus komukasi dengan penerbit manapun agar ada solusi naskah itu tetap terbit,
Utk buku pelajaran Bhs.Inggris ... gambaran konten seperti apa yang paling laris? Selain syarat harus sesuai silabus tentunya
TOEF, dan sejenisnya, atau buku bahasa inggris untuk profesi tertentu.
Kalau misal saya mau masuk ke mayor, apakah nnti di penerbit mayor itu akan cetak ulang atau di aturan harus direvisi total?. Kalau total itu 100% isinya memamg harus baru at bagaimana ya?
Kalau cetak ulang maka harus ada surat pengakhiran kontrak dengan penerbit lama, jika revisi total bis dengan penerbit baru dengan kontrak baru.
Saya pernah diminta oleh penerbit melalui teman saya untuk membuat buka bank soal matematika SMP, sistemnya jual putus. Jadi saya hanya mengirimkan softfile nya saja, dan ternyata tidak dicetak biodata saya sebagai penulis. Apakah saya dpt mengirimkan draf itu kembali ke penerbit lain?
selama tidak ada perjanjian yang mengikat dengan pihak manapun bisa diterbitkan oleh penerbit mana saja. Sayang sekali ya naskah kok dijual putus, semoga harganya layak ya.
Nah kami ini menulis dri nol, didunia maya tulisan nol,grup ada tpi sedikit, riwayat menulis no, memang layak dpt nol. Tetapi kira2 seberapa peluang penulis pemula dpt bertahan di posisi ini, tolong tipsnya agar dpt terus naik tangga kesuksesan?
Jangan selalu diposisi Nol ya Pak, dulu semua penulis hebat mulai dari Nol, yang membuat mereka berhasil karen apantang putus asa, dan tidak berhenti menulis. penting bergaulah dengan penerbit sehingga tahu apa yang dimaui penerbit.. Semangat.

Disela-sela pertanyaan yang ada Bapak Joko Irawan Mumpuni memberikan kiat dalam menulis buku. Ada SOP yang mesti dilakukan.
SOP untuk memulai menulis buku :
a.     Step 1
Buatlah synopsis buku berisi konten buku secara singkat, prasyarat untuk membaca buku ini, tujuan buku ini di tulis, konsumen siapa yang dituju, Cukup buat dalam 1 paragraf dulu
b.     Step 2
Tentukan tujuan penulisan buku, buatlah kerangka karangan/outline, tujuan (pembatasan materi, menjaga alur materi dan menghindari penambahan materi yang tidak perlu)
c.     Step 3
Buatlah tujuan manfaat buku ini jika dibaca oleh pembaca. Sasaran pembaca dan prospek pasar.
d.     Step 4
Apa keunggulan buku ini menurut sudut pandang penulis, apabila pernah mengetahui buku pesaing dapat ditulis judulnya untuk informasi buku pesaing yang pernah terbit.

Kira2 materi atau naskah tulisan yang menarik untuk kalangan remaja usia SMK ini apa ya pak? Biar mereka makin tertarik dengan wirausaha
Buku kewirausahaan untuk SMK sudsah banyak kita temui termasuk dari Penerbit ANDI, namun buku buku tersebut diterbitkan seseui dengan kisi kisi kurikulum yang tidak da unsur motivasi sebagai wira usaha. Nah akan sangat baik jika ibu nulis buku pengayaan untuk SMK yang berisi motivasi menjadi pengusaha.

Bapak Joko Irawan Mumpuni  memberikan pertanyaan namun memiliki jawaban yang khusus dihati peserta, dan membuat peserta berfikir lebih dalam.
ADA 5 BURUNG BERTENGGER DIDAHAN POHON, 3 DIANTARA BERKEHENDAK UNTUK TERBANG, BERAPA SISA BURUNG YANG MASIH BERTENGGER?

Dikutip dari quote Al Ghazali “Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah”
Menulislah dan ciptakan karya untuk bisa terkenal dan diingat, jangan lupa carilah penerbit yang tepat. Penulis dan Penerbit bagaikan dua sejoli yang tak akan bisa hidup sendirian.


                                                     Peresume : Komang Elik Mahayani (elle.mahayani@gmail.com)

6 comments: