Di penutup pertemuan minggu ke-2 dalam
Kegiatan Menulis bersama Om Jay. Kita kedatangan tamu yang sungguh special. Penerbit
Andi Offset, tentu setiap orang pasti sering mendengar dan melihat langsung
tulisan Penerbit Andi Offset pada buku yang diterbitkan. Nara Sumber yang akan
memberikan materi Proses Menerbitkan Buku Ajar . Beliau adalah Direktur Penerbitan di Penerbit Andi, Bapak Joko Irawan Mumpuni.
Sebelum pemaparan materi Oleh Bapak
Joko Irawan Mumpuni, mari kita tentukan posisi?? Dimanakah kita berada saat
ini jika dikaitkan dengan kegiatan menulis. Mulailah dari sekarang kita sadar
diri, jika sudah tau akan posisi ayo kita belajar. Semangat untuk tingkatkan ke posisi yang
lebih tinggi sampai akhirnya bisa menciptakan sebuah karya BUKU.
Perhatikan beberapa aspek
yang terkait dalam Dunia Penerbitan.
Sedikit kita melakukan flashback
materi beberapa hari kebelakang. Menurut Ibu Farrah Dina dalam menulis harus
memiliki 4R ( Renjana, Rutin, Review dan Ruang bagi Pembaca). Menurut Bapak Dr.
H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd. teknik pendalaman materi dalam menulis yakni 3P (
Paper, Person dan Place). Kali ini, untuk lebih mudah dalah mengingat saya
memodifikasi saja. Ekosistem dalam penerbitan melibatkan 4P ( Penulis, Penerbit, Penyalur dan Pembaca).
Setiap siklus tentu ada siklus Input –
Proses – Output. Untuk naskah menjadi sebuah buku, tentu akan mengalami siklus
tersebut. Input/masukan dari penulis memiliki naskah dan output atau hasilnya
berupa buku. Bapak Joko Mumpuni akan menceritakan proses dari naskah menjadi
sebuah buku yang siap ditangan pembaca untuk dibaca.
1. Penilaian Naskah
Naskah
yang sudah jadi akan diserahkan kepada penerbit. Naskah akan dinilai oleh
penerbit layak atau tidaknya naskah itu bisa diterbitkan menjadi buku.
2. Surat Pemberitahuan dan Permintaan
Softcopy
Jika
level naskah sudah dikatakan layak, penerbit akan memberikan surat
pemberitahuan kepada penulis dengan meminta softcopy naskah dan menandatangani
surat perjanjian.
3. Edit Naskah
Penerimaan
naskah berupa softcopy naskah dari penulis, sudah diterima oleh penerbit.
Walaupun bagi penulis naskah sudah diedit, namun di sisi penerbit akan tetap
melakukan proses edit naskah salah satunya dari sisi bahasanya.
Proses
Setting Buku dengan memperhatikan ukuran buku, hiasan, tebal buku dan terdapat
proses pembuatan Cover Buku yang disesuaikan dengan target marketnya.
4. Proff Penulis
Proses
pencetakan satu buku yang seakan-akan persis sama dengan buku yang nanti
akan di terbitkan ini dikenal dengan istilah Naskah Proff atau Dami. Hal ini
bertujuan agar penulis bisa melakukan koreksi secara total tentang buku yang
akan final untuk dicetak dalam jumlah besar.
Terkadang
sering ada pertanyaan pada saat proses proff atau dami buku. Boleh mengubah
secara total isi naskah itu. Tentu saja boleh, namun yang pasti akan menambah
waktu yang lebih panjang. Seharusnya buku yang dinanti siap untuk dibaca. Bapak
Joko Mumpuni menghimbau agar sebelum penulis memberikan naskah ke penerbit,
yakinkan naskah itu sudah final.
5. Koreksi ( Koreksi Komputer dan Koreksi Manual )
Setelah
naskah dami dikoreksi maka penerbit akan melakukan koreksi secara komputer dan
koresi secara manual. Pada proses koreksi buku dami, penulis diperbolehkan
untuk melakukan coret-coret perbaikan..
6. Cetak Film ( Cetak Isi Buku, Cetak
Cover Buku )
Cetak
film ditempelkan dalam plat cetak, yang kemudian dimasukkan dalam alat cetak
besar. Kemudian akan dicetek lembar demi lembar. Dalam dunia percetakan dikenal
dengan istilah kateren. Dalam 1 Kateren akan bisa menghasilkan 8,16, 30 halaman
cetak.
Setelah
selesai akan masuk mesin lipat dan dipotong kemudian di bending dan siap
menjadi buku yang sempurna.
Bagaimana Sudah Berkeinginan untuk
Menulis Buku??? Lalu apa indikator yang didapatkan oleh penulis dari
menerbitkan buku???
a. Kepuasan
kepuasan
tersendiri jika hasil karyanya bisa bermanfaat bagi orang lain.
b. Reputasi
Orang-orang
akan makin mengenal siapa kita. Kita akan menjadi semakin terkenal. Banyak
orang akan melihat akun media social yang kita punya.
c.
Karir
Secara
tidak langsung karir akan meningkat, dengan Buku ber ISBN akan membuat mudah
untuk mengurus kenaikan pangkat.
d. Uang
Semakin
banyak buku yang laku dan diterima disisi pembaca, penulis akan mendapatkan
hasil dari tulisannya itu sebagai royalti.
Buku sukses dari awal sudah terlihat
nyata. Bagaimana penerbit bisa mengetahuinya? Penerbit akan menilai naskah
sukses tidaknya dari besar peluang potensi pasarnya. Disusul dengan Keilmuan
buku itu sesuai dengan yang dibuat. Jadi pikirkan akan membuat buku seperti apa
yang peluang potensi pasarnya tinggi. Perhatikan kaidah sistem penilaian di penerbit
Ada
4 Kuadran yang mesti diperhatikan dalam membuat naskah agar naskah yang
diterbitkan laku di pasaran.
a.
Kuadran
1. Tema Tak Populer dan Penulis Populer, Buku akan bisa laku dipasaran dengan
grade setengah sukses.
b.
Kuadran
2. Tema Populer dan Penulis Populer, paling ideal ke duanya sama-sama mendukung
c.
Kuadran
3. Tema Populer Penulis Tak Populer
lebih cocok untuk penulis pemula, cari tema yang poluper
d.
Kuadran
4 Tema Tak Populer dan Penulis Tak Populer, bisa diyakinkan akan di tolak
penerbit.
Kita
bisa mengetahui besar kecilnya peluang buku yang kita akan terbitkan dengan
melihat trend, salah satunya bisa dilihat pada google trend. Buku yang selalu tetap trendnya
di pasaran adalah buku yang bergenre Buku Pelajaran. Dengan tetapnya kurikulum,
buku itu akan stabil diminati oleh pembaca dan selalu laku di awal semester.
Proses penerbitan selalu terkait
dengan jumlah cetak buku, istilah kerennya adalah Oplah. Semakin banyak oplah
semakin baik. Tentukan buku itu akan masuk di kwadran mana, sehingga oplahnya
pun akan disesuaikan.
a.
Kuadran
pertama, Market sempit dan Lifecycle panjang penerbit tidak akan rugi dengan
keuntungan tertunda. Salah satunya buku
ilmu murni, dengan sistem jumlah pencetakkan menengah dengan tidak mungkin
menimbulkan kerugian, lakunya jangka panjang.
b.
Market
lebar dan Lifecycle panjang. Contohnya Enkslopedia, dengan pasar yang besar dan
laku selamanya. Diantara 4 kuadran yang paling ideal adalah kuadran ini.
c. Market
lebar Lifecycle pendek dengan ciri buku-buku tergantung dengan perkembangan
teknologi. Setiap waktu akan ada realease buku baru. Buku seperti itu akan
mengalami revisi dalam pencetakan. Keberadaan buku yang terdulu dicetak dan
masih tersisa dalam gudang, penerbit akan melakukan pemusnahan.
d.
Market
sempit Lifecycle pendek, sebaiknya ini yang harus dihindari. Tidak akan laku.
Penerbit tidak akan menolak jenis
Gaya Selingkung yang digunakan oleh penulis, dengan syarat harus konsisten.
Penilis dapat menetapkan lebih dari satu cara pengutipan dan penulisan pustaka
sesuai dengan lingkup bidang penerbit. Misalnya dengan standar American Language
Association (ALA), Michigan Language Association (MLA), Chicago Manual Style
(CMS), American Psychology Association, Vancouver Style, Harvard Style.
Sudah dipikirkan dalam diri, kita
nanti akan menjadi penulis tipe apa ya??? Idialis atau Industrialis. Sedikit ulasan, Golongan Penulis Idealis
tidak memperdulikan royalty. Golongan Industrialis lebih oritentasi ke
finansial. Semua itu sah-sah saja. Seiring perjalanan waktu dan jam terbang
tinggi dalam menulis, golongan industrialis akan tergeser ke golongan idialis.
Salah satu kecil contoh idealis penulis dalam judul buku. Terkadang golongan
idelis tidak mau untuk mengganti judul agar lebih bernilai jual tinggi. Walaupun
dengan konten buku yang menarik tidak disertai dengan judul yang menarik, jelas
akan mempengaruhi penjualan buku tersebut.
Bapak Joko Irawan Mumpuni menanyakan
pertanyaan untuk peserta. Buku yang laku dipasaran dengan tingkat keilmuan
tinggi atau yang dasar???
Dengan melihat pasar yang lebar
adalah buku-buku dengan tingkat ilmuannya dasar. Jadi jika bapak-ibu yang
dengan tamatan Doktor dan Master janganlah merasa malu untuk menulis dengan
tingkat keilmuan dasar. Ingat yang menjadi perhatian adalah pasar yang lebar. Berikut
gambar piramida level materi dan lebar pasar. semakin mengerucut ke atas
semakin sempit pasarnya.
Pertanyaan klasik yang sering
ditanyakan oleh penulis, jika buku sudah dicetak kapan akan mendapatkan royalty??
Royalti diterima setelah buku itu terbit, diedarkan 6 bulan pertama, 6 bulan
berikutnya,dsb. Royalti akan diterima per semester. Jadi hendaknya penulis dan
penerbit harus menjalin kerja sama agar buku segera terbit dan bisa
didistribusikan. Ini adalah siklus proses administrasi naskah di penerbitan.
Menurut Joko Irawan Mumpuni di penerbit
Andi, naskah masuk tiap bulan 300-500 judul. Hanya 10% yang diterima. Proses
penolakan terjadi karena masalah penerimaan pasar. Cara menyiasati agar bisa mencetak
buku, ada beberapa kerja sama antara penerbit dan penulis :
1.
Kerja
sama Reguler dengan naskah belum tentu diterbitkan
2.
Kerja
sama MoU antar Lembaga
Naskah
ada jaminan pasti diterbitkan
Logo
kampus dicantumkan dalam cover
Meningkatkan
rangkin webometric kampus karena buku tersebut akan diupload di googlebook
Wajib
dipakai/dibeli kampus minimal 300 eks.
3.
Kerja
sama MoU Perorangan
4.
Program
ANDI Pro Literasi
Penulis
menyediakan dana Rp.10.000.000 dalam satu buku. Penerbit dipaksa untuk
menerbitkan buku demi kepentingan penulis. Biasanya digunakan untuk kepentingan
naik pangkat.
Pertanyaan yang terangkum dalam pertemuan hangat di pengujung minggu ke dua ini :
Kalau
saya mau coba terbitkn mayor apakah isinya harus dirubah atau boleh sama
seperti yg diterbitkan sblumnya?
Kalau
buku itu sudah pernah meiliki ISBN berarti buku itu sudah legal terbit, nah
kalau diterbitkan kembali makan itu namanya CETAK ULANG, kalau akan diterbitkan
sebagai buku baru maka harus direvisi total.
Seperti
apa itu naskah dan apa aja isinya. Seperti apa penulis pemula yg dilirik oleh
penerbit mayor. Mohon om joko ulas sedikit tentangvgaya selingkung
Penulis
pemula yg dilirik penerbit mayor adalah
penulis yang punya naskah bagus yang marketeble. Untuk
gaya selingkung, akan saya emailkan detailnya ya OM, mohom alamat emailnya..
ada
slide yang menyebutkan 4 kriteria naskah yang utama di terbitkan yaitu tema
populer dan penulis populer, sedangkan untuk tahap sekarang kami masih berada
di penulis yang belum populer.pertanyaannya Apa yang harus kami lakukan agar
tulisan kami bisa diterima di penerbit ANDI Jenis tulisan seperti apa yang
penerbit ANDI inginkan.
Keduanya
Populer (thema, nama penulis) tapi salah satu saja nggak papa, oleh karena itu
tulislah buku yang themanya populer dan dibituhkan masyarakat banyak.
ANDI
menerbitkan thema apa saja asalkan kami perkirakan buku itu akan laku
Bagaimana
agar tulisan/ naskah kita bisa diterbitkan oleh Andi? Apakah tulisan tentang
kegiatan menulis (kumpulan materi/resume) bisa diterbitkan Andi?
Model
tulisan itu bisa saja diterbitkan, tetapi sangat tergantung dari kumpulan
tulisan apa, resum tentang apa dari forus apa?, dari situ harus bisa
disimpulkan kalau buku itru kan laku.
Apakah
setiap buku harus dicetak atau cukup pemasarannya secara e-book?
Saat
ini dua-duanya, cetak dan ebook
Bagaimana
dengan nasib naskah naskah yang tidak Lolos saat di nilai
Nasibnya
akan tragis jika penulisnya putus asa jangan putus asa ya, terus komukasi
dengan penerbit manapun agar ada solusi naskah itu tetap terbit,
Utk
buku pelajaran Bhs.Inggris ... gambaran konten seperti apa yang paling laris?
Selain syarat harus sesuai silabus tentunya
TOEF,
dan sejenisnya, atau buku bahasa inggris untuk profesi tertentu.
Kalau
misal saya mau masuk ke mayor, apakah nnti di penerbit mayor itu akan cetak
ulang atau di aturan harus direvisi total?. Kalau total itu 100% isinya memamg
harus baru at bagaimana ya?
Kalau
cetak ulang maka harus ada surat pengakhiran kontrak dengan penerbit lama, jika
revisi total bis dengan penerbit baru dengan kontrak baru.
Saya
pernah diminta oleh penerbit melalui teman saya untuk membuat buka bank soal
matematika SMP, sistemnya jual putus. Jadi saya hanya mengirimkan softfile nya
saja, dan ternyata tidak dicetak biodata saya sebagai penulis. Apakah
saya dpt mengirimkan draf itu kembali ke penerbit lain?
selama
tidak ada perjanjian yang mengikat dengan pihak manapun bisa diterbitkan oleh
penerbit mana saja. Sayang sekali ya naskah kok dijual putus, semoga harganya
layak ya.
Nah
kami ini menulis dri nol, didunia maya tulisan nol,grup ada tpi sedikit,
riwayat menulis no, memang layak dpt nol. Tetapi kira2 seberapa peluang penulis
pemula dpt bertahan di posisi ini, tolong tipsnya agar dpt terus naik tangga
kesuksesan?
Jangan
selalu diposisi Nol ya Pak, dulu semua penulis hebat mulai dari Nol, yang
membuat mereka berhasil karen apantang putus asa, dan tidak berhenti menulis.
penting bergaulah dengan penerbit sehingga tahu apa yang dimaui penerbit..
Semangat.
Disela-sela pertanyaan yang ada Bapak Joko Irawan Mumpuni memberikan kiat dalam menulis buku. Ada SOP yang mesti dilakukan.
SOP untuk memulai menulis buku :
a. Step
1
Buatlah
synopsis buku berisi konten buku secara singkat, prasyarat untuk membaca buku
ini, tujuan buku ini di tulis, konsumen siapa yang dituju, Cukup buat dalam 1
paragraf dulu
b. Step
2
Tentukan
tujuan penulisan buku, buatlah kerangka karangan/outline, tujuan (pembatasan
materi, menjaga alur materi dan menghindari penambahan materi yang tidak perlu)
c. Step
3
Buatlah
tujuan manfaat buku ini jika dibaca oleh pembaca. Sasaran pembaca dan prospek
pasar.
d. Step
4
Apa
keunggulan buku ini menurut sudut pandang penulis, apabila pernah mengetahui
buku pesaing dapat ditulis judulnya untuk informasi buku pesaing yang pernah
terbit.
Kira2
materi atau naskah tulisan yang menarik untuk kalangan remaja usia SMK ini apa
ya pak? Biar mereka makin tertarik dengan wirausaha
Buku
kewirausahaan untuk SMK sudsah banyak kita temui termasuk dari Penerbit ANDI,
namun buku buku tersebut diterbitkan seseui dengan kisi kisi kurikulum yang tidak
da unsur motivasi sebagai wira usaha. Nah akan sangat baik jika ibu nulis buku
pengayaan untuk SMK yang berisi motivasi menjadi pengusaha.
Bapak Joko Irawan Mumpuni memberikan pertanyaan namun memiliki jawaban yang khusus dihati peserta, dan membuat peserta berfikir lebih dalam.
ADA
5 BURUNG BERTENGGER DIDAHAN POHON, 3 DIANTARA BERKEHENDAK UNTUK TERBANG, BERAPA
SISA BURUNG YANG MASIH BERTENGGER?
Dikutip dari quote Al Ghazali “Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah”
Menulislah dan ciptakan karya untuk bisa terkenal dan diingat, jangan lupa carilah penerbit yang tepat. Penulis dan Penerbit bagaikan dua sejoli yang tak akan bisa hidup sendirian.
Peresume : Komang Elik Mahayani (elle.mahayani@gmail.com)
Sippp. Lengkap nian Bu Elly. Hebat
ReplyDeleteTerimakasih Ibu Ismi
DeleteLengkap ya tulisannya
ReplyDeleteSemanggt menulis bu....
DeleteKomplit...
ReplyDeleteAyokk semangat bu
Delete