Selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Mengetahui Tempat Menakjubkan Membuat Hati Bahagia

Traveling Salah Satu Cara menghilangkan Penat

Mengajar itu Pekerjaan yang Menyenangkan

Dunia Penuh Canda Tawa Peserta Didik

Wednesday 20 January 2021

Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM

 


          Setelah peserta telah tuntas mengikuti sesi orientasi dan sampai pada tahap Bimtek Guru Belajar Seri AKM. Peserta program Guru Belajar Seri AKM diharapkan mengimbaskan kepada teman guru pada masing-masing satuan Pendidikan.

          Perlu diketahui Program Guru Belajar Seri AKM merupakan Program pembelajaran yang dirancang untuk membantu para Guru/Kepala Sekolah/Pengawas SD, SMP, SMA/SMK, Guru/Kepala Sekolah SDLB, SMPLB, SMALB, dan PKBM sederajat dalam memahami tujuan, konsep dan bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional, serta dapat menganalisis contoh asesmen literasi membaca dan numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.

          Tujuan program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum adalah :

  1. Memahami konsep Asesmen Nasional.
  2. Memahami bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional.
  3. Menganalisis contoh asesmen literasi membaca pada Asesmen Kompetensi Minimum.
  4. Menganalisis contoh asesmen numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.
  5. Membaca dan menindaklanjuti laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum.
  6. Melakukan pengimbasan dengan mengajak rekan guru yang lain untuk mengikuti program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum.

Berikut Video Pengimbasan yang dilakukan kepada teman sejawat di sekolah jangan lupa like dan subscribenya klik



Sunday 17 January 2021

Kolaborasi Masyarakat Digital



A.     Konsep Kolaborasi dan Pemanfaatannya

Kolaborasi dapat didefinisikan sebagai bentuk kerja sama yang dilakukan oleh seseorang baik dua atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam berkolaborasi setiap orang akan saling melengkapi, saling membantu dan saling memberikan informasi.

A.        Jenis Kolaborasi Berasarkan Cara Pembentukan dan Tujuan Kolaborasi

 1. Kolaborasi Tim

Kolaborasi/bentuk kerja sama yang dilakukan dalam suatu tim kerja. Masing-masing memiliki anggota dan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

2.  Kolaborasi Komunitas

Kolaborasi/bentuk kerja sama yang dilakukan berdasarkan kesamaan minta/kesukaan. Biasanya kolaborasi ini terjalin karena memiliki hobby dan dikembangkan menjadi sebuah ketertarikan bersama.

3.  Kolaborasi Jaringan

Kolaborasi yang terbentuk karena sebuah hubungan/ikatan yang telah dibangun terlebih dahulu. Salah satu contoh jaringan seperti hubungan kerja, kolega, teman sekolah, keluarga atau kesamaan kepentingan. Organisasi yang bergerak di bidang Pendidikan, perhotelan, biro perjalanan dan lain-lain.

A.            Jenis Kolaborasi Berdasarkan Metode atau Perangkatnya

1.  Kolaborasi Sederhana

Kolaborasi yang dilakukan dalam bentuk sederhana seperti dialog, pemberian pesan atau memberikan umpan balik terhadap pekerjaan.

2.  Kolaborasi Dokumen

Kolaborasi yang dilakukan untuk menghasilkan dokumen menjadi hasil dari kerja sama yang telah dilakukan.

3.  Kolaborasi Struktur

Dalam kolaborasi struktur memerlukan prosedur, aturan dan batasan yang harus diperhatikan oleh pihak-pihak yang terlibat. Peranan yang diberikan oleh masing-masing pihak diberikan dalam format yang memenuhi prosedur, aturan dan batasan yang telah ditentukan. Salah satu contohnya kolaborasi antar pemasok, produsen, distributor dan penjual. Masing-masing terlibat dalam kolaborasi prosedur, aturan dan batasan.

A.       Teknologi Pendukung Kolaborasi

1.     Aplikasi Rapat Online

2.     Aplikasi Pengirim Pesan

3.     Pengelola Email

4.     Perangkat Lunak untuk Desain

5.     Perangkat Lunak Dokumentasi

6.     Berbagi File


Membuat Video Yang Menarik di Youtube

            Pandemi membawa berkah. Guru menjadi lebih kreatif. Teknologi menjadi sahabat bagi para guru. Gaptek sudah tidak level lagi. Bergerak, berbagi dan terus belajar itu motto guru sekarang.

          Hal yang sama saya lakukan. Apalagi menyandang guru muda itu tidak mudah. Para senior pasti akan memandang sebelah mata apabila kita kaum muda terlambat mengenal ataupun mengetahui informasi yang baru.

          Kali ini saya mencoba membuat video agar lebih menarik di channel youtube saya. Video yang biasanya diunggah langsung tancap gas menuju intinya. Keisengan mulai muncul, saya lihat konten dan video beberapa youtuber terkenal. Akhirnya saya mendapatkan tips dan triknya.

  1. Buat Intro yang menarik
  2. Jangan lupa sisipkan notifikasi agar orang yang menonton youtube tergerak menekan tombol subscribe dan mengaktifkan tombol lonceng
  3. Buatlah Tumbnail yang menarik sebagai opening awal sebelum mereka menonton video kita
  4. Gunakan sapaan yang menarik pula dalam video 

1

Video telah diselesaikan, mungkin masih banyak kekurangan tapi akan terus untuk berusaha





Thursday 14 January 2021

Mimpi Baru Telah Lahir

 

      Menulis bukanlah kegiatan yang dekat dalam hidup saya. Jika di flashback kebelakang saya masih ingat disaat kelas 1 SD dulu. Ketika pelajaran Bahasa Indonesia anak-anak diminta untuk membuat beberapa rangkaian kata dengan mendeskripsikan sebuah gambar. Diwaktu yang sama pada saat pelajaran tersebut ada guru PPL yang melakukan observasi kelas dan yang kebetulan salah satunya guru les saya saat SD. Terang saja Guru Les saya melihat kelemahan yang saya miliki ketika saya diminta membacakan hasil deskripsi akan gambar yang saya lihat. Saya hanya bisa menyebutkan kalimat intinya saja tanpa ada kalimat pemanis yang lain. Kesimpulannya saya lemah dalam hal merangkai kata-kata dan berimajinasi.

          Sesampainya di rumah sewaktu belajar dengan Guru Les, saya diberikan waktu yang lebih banyak dalam hal merangkai kata dan membuat karangan. Namun apa daya karangan yang saya buat sangat singkat. Dan sejak saat itu saya sendiri menyimpulkan bahwa dunia merangkai kata sangat jauh untuk saya taklukkan. Bisa mengikuti saja sudah syukur itu batin saya.

          Sudah berpuluh tahun berlalu, hobby saya pun bermacam-macam dari kuliner, bermusik bahkan travelling. Namun Pandemi menyadarkan kelemahan yang saya miliki, dunia menulis. WFH diawal terasa menyenangkan namun makin lama makin bosan, mengikuti diklat menulis dari Om Jay dan AISEI disanalah pengantar mimpi baru saya. Belajar menulis menyenangkan juga. Walaupun Bahasa yang saya tulis terlihat polos dan apa adanya tidak menjadi beban buat saya. Terus berlatih itu yang utama.

          Pertama kali terlibat dalam menulis Buku Antologi senangnya sungguh luar biasa, beberepa kali ikut bergabung dalam antologi sangat seru bagi saya. Berikutnya meningkatkan diri membuat buku Solo sebagai kenang-kenangan saya belajar diklat menulis. Dan selanjutnya ikut bergabung menulis bersama Prof Eko di Oktober Impian, semoga saya benar-benar jadi kenyataan. Siapa tau ya…Dan pengalaman teman (Ibu Rita Wati) yang mengajarkan dan mengajak saya untuk menjadi Kurator Buku Antologi. Ibu Kanjeng yang dengan sabar membimbing serta memberikan ilmu untuk menjadi kurator yang baik. Tapi sepertinya saya masih banyak kesalahan dan harus belajar terus. Semangat selalu untuk belajar itu prinsip yang saya pegang.

          Benar kata Bu Kanjeng, ada perasaan yang sangat bahagia ketika buku Antologi telah di terima oleh para penulis. Dan yang membuat saya makin bahagia ternyata pengalaman pertama menjadi Kurator Antologi membuahkan karya Antologi sampai Jilid 2. Sungguh di luar prediksi saya. Banyak orang-orang hebat yang membantu lahirnya buku tersebut dan sekaligus melahirkan mimpi baru buat saya pribadi.






Tuesday 12 January 2021

Please…Jangan Menipu di Jalan

 


        Saat itu hujan turun dengan sangat deras. Jalanpun tak jelas dilihat oleh Yani. Kabut datang semakin menambah keterbatasan Yani dalam menyetir. Kecepatan yang semula ditunjukkan oleh jarum speedometer mencapai 80km. Kaki Kanan Yani seketika menarik agar kecepatan melambat.

          Awalnya jalan serasa milik Yani seorang. Jalan begitu lengang, tak seorangpun melewatinya. Benar saja Yani berpikir siapa yang mau pergi hujan-hujanan. Andaipun Yani bisa menolak iyapun tak mau pergi. Namun apa daya karena keadaan membuat Yani terpaksa untuk berkendaraan disaat Hujan turun dengan deras.

          Akhirnya ada seorang Ibu berkendara dengan sepeda motornya ditemui Yani di jalan. Jika dilihat dari tampilannya Ibu itu merupakan warga sekitar karena hanya menggunakan jas hujan tanpa memakai Helm. Ada hal mengejutkan yang Yani rasakan sewaktu melewati pertigaan jalan besar. Dilihatnya lampu sein sepeda motor Ibu itu hidup pada sisi kanan. Yani yang berada di belakang si Ibu memposisikan diri berada di kiri dan bersiap untuk menyalip. Tapi apa daya tiba-tiba Si Ibu berbelok ke kiri. Jantung Yani seakan mau copot. Untung saja belum ngebut. Kalau ngebut kecelakaan pasti terjadi. Bu…Ibu jangan menipu di jalan dong, lihat-lihat dulu indikator kendaraan dan selalu cek keadaan agar nanti tidak bahaya di jalan.

         

Absen Bim TIK Kelas IXF

 

Sunday 10 January 2021

Hujan dan Keripik Korek

 

       Minggu pagi mengubah kegiatan ideal Yani. Seharusnya dia pergi ke pasar untuk membeli bahan sayur mayur, daging serta pelengkap untuk mengisi di dalam Tudung Sajinya. Beberapa menu sudah terpikir untuk dibuatnya. Tapi hujan menghapus semua rencana itu.

          Yani hanya termenung memandang hujan. Membangkitkan lamunan dalam pikirannya yang berlari entah kemana. Tatapan mata menerawang. Diam tanpa berkedip sedikitpun. Tetesan air yang jatuh pada tangannya memutuskan lamunan Yani. Kalau hanya bengong seperti ini saja akan membuat diri makin Malas, Yani membatin.

Segeralah Yani pergi ke dapur untuk membuat segelas kopi panas. Cocok juga untuk menghangatkan badan dikala hujan turun. Eit… kalau hanya kopi saja belum komplit. Yani teringat akan keripik kesukaan yang dibuatkan oleh Ibunya. Seketika itu dia mengambil keripik dan menempatkannya ke sebuah piring kecil. Keripik Korek itu sebutannya berbahan talas yang dipotong Panjang bak korek api, berbumbu balado mmm sungguh renyah dan enak. Lengkap sudah teman ngopi Yani di Minggu pagi ini. Rencana memasak tinggal lalu terganti dengan menikmati kopi lengkap dengan keripik favorite.



Saturday 9 January 2021

Sindiran Guruku Melecutkan Semangatku


Pahitnya perkataan Guruku sewaktu SMA membuatku menjadi seperti sekarang. Karena prediksi yang guruku lontarkan dulu membuat diriku semakin semangat belajar dan membuktikan bahwa semua itu salah. 

Keyakinan guruku berbuah pahit, diriku bisa menjalani profesi ini.

  

       Kalimat di atas tentu pernah kita rasakan sewaktu dulu menjadi siswa. Kata-kata pedas, kritikan, bahkan prediksi ke depan kita menjadi apa sering dilontarkan oleh guru kita dulu. Sebagai siswa, siapa yang tidak berang mendengar hal itu? Apakah perkataan tersebut hanya sambil lalu saja dilontar oleh guru kita? Penulis sendiri berasumsi tidak. Reaksi itu datang dari sebuah aksi. Ketika seorang murid bertindak tidak semestinya maka sewajarnya guru akan membimbing dan mengarahkan ke jalan yang benar. Tapi, apa yang terjadi jika aksi itu dilakukan berkali-kali, kritikan pedas dan prediksi masa depan kita nanti bisa diterawang jelas oleh guru kita.

          Sang inspiratif menurutku tak selamanya berhati peri. Jika dilihat, idealnya secara umum guru inspiratif menyenangkan bagi siswanya, luwes, mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, dan kreatif bagi siswa. Namun, inilah sisi lain guru. Jika dimaknai lebih dalam akan berefek yang luar biasa. Dengan kata pedas, kritik yang tajam, ataupun menerawang kesuraman masa depan kita hanyalah salah satu cara mengubah perilaku lemah pada siswa. 

          Berbeda lagi jika dilihat dari sudut pandang siswa, apa yang telah dilakukan oleh guru pasti menimbulkan rasa dendam yang mendalam. Mungkin bisa jadi murid tersebut akan secara langsung membenci guru itu. Menurut penulis itu sah-sah saja dan sangat manusiawi. Namun perlu diingat, semua perkataan dari guru akan menjadi kenyataan jika siswa tersebut tetap dalam zona lama. Maka dari itu, berubahlah! Jadikan semua itu sebagai cambuk semangat untuk memperbaiki diri kearah yang lebih baik.

          Menuju perubahan pasti memerlukan sebuah proses. Itulah yang harus dilakukan siswa. Setiap individi pasti memiliki progress yang berbeda tergantung dari usaha dan niat. Kejadiian ini pernah dialami langsung oleh penulis. Dikala SMA dulu salah seorang guru sempat memberikan cuitan kepadanya disaat mengerjakan tugas di depan kelas. Karena tulisan yang tidak beraturan dan tidak terstruktur hal tersebut menimbulkan komentar guru. “Tulisan mencerminkan kepribadian” itu ucap beliau. Seketika itu timbul perasaan marah dan kesal, tapi jika dilihat sisi positifnya cuitan itu memberikan ingatan yang kuat agar kita bisa mengerjakan apapun dengan rapi.

          Kejadian yang lebih viral lagi dan sempat diunggah pada medsos. Pemilik akun twitter Abam yang mengunggah status “Tweet ini saya dedikasikan untuk Bu Titiek, guru BK yg bilang saya gabakal masuk PTN; maaf saya cumlaude.” (https://twitter.com/palingmahir) Entah kenakalan apa yang terdahulu dilakukan oleh Abam yang menyebabkan muncul reaksi Guru BK yang memvonis masa depannya. Sisi baiknya cuitan itu digunakan Abam sebagai motivasi dan semangat untuk membuktikan bahwa cuitan itu salah. Mungkin masih banyak cerita dan pengalaman siswa yang lain terkait dengan cuitan/perkataan kasar yang diutarakan oleh guru karena sikap yang kita lakukan.

          Terkadang kesuksesan bisa terbukti dari sebuah perbuatan yang tidak selalu halus. Guru inspirasi bisa hadir tidak semata-mata dalam keadaan yang baik. Satu hal yang perlu diingat, bijaklah diri untuk memaknai akan sebuat kejadian. Jadikan sebagai perlawanan positif demi mewujudkan cita. 


#AISEI #LombaBlogAISEI #komunitaspendidikIndonesia








Thursday 7 January 2021

Liburan Takut Melar

 

         Kalau sudah liburan itu artinya siap-siap badan tambah melar. Sepertinya itu kasus umum yang terjadi pada siapa saja. Tak terkecuali yang dialami oleh Yani. Tidak salah ya, otak sedikit beban, waktu di rumah sungguh banyak sehingga waktu membuat makanan pasti makin banyak pula. Berdalih tidak masalah jarang-jarang liburan mesti dinikmati. Alhasil siap-siap baju kantor akan sesak jika dipakai seusai liburan.

          Liburan kali ini Yani bertekad untuk membatasi kemelaran pada badannya. Makanan dan minuman yang biasanya datang bak iklan di pikirannya kini dihapus dalam sekejap. Jika Yani bisa menahan membuat atau memesan makanan dan minuman itu tidak direalisasikan. Belum tau juga tekad Yani apa benar-benar Tangguh atau bisa tergoyahkan karena situasi.

         Hari ke tiga liburan Yani mulai berkeliling daerah untuk menghilangkan penat. So pasti tidak hanya menikmati suasana dan daerah pastinya Yani akan mencicipi makanan di daerah tersebut. Oke godaan dimulai. Yani mulai memasuki sebuah resto di daerah Tabanan. Viewnya benar-benar sungguh menggoda dan membuat Yani berswafoto semaksimal mungkin. Kini tiba saatnya Yani untuk memesan makanan. Oooww…..suguhan makanan di menu sungguh menggoda, keyakinan Yani mulai goyah. Dipikiran Yani seakan terbagi dua sisi kanan sang malaikat sisi kiri Devil. Haduh bagaimana ini, niat icip-icip makin tinggi. Tapi Malaikat lebih tanggun sehingga Yani memesan makanan yang sehat dengan tinggi serat dengan segelas minuman sehat pula. Taraaaa… pesanan Yani Vietnamese Lemongrass Chicken Salad dan segelas Lemon Tea Hangat datang. Dengan piring penuh aneka warna membuat keinginan Yani semakin tinggi untuk mencicipi. Mmmmm ternyata sungguh enak. Dengan cuaca dingin bagai di puncak dengan segelas Lemon tea hangat membuat komplit suasana. Ternyata tekad Yani selama liburan untuk mengurangi makan cukup Tangguh juga xixixixixi…


#pentigraf

Wednesday 6 January 2021

ABSENSI KELAS VIIE INFORMATIKA

 

ABSENSI KELAS VIIC INFORMATIKA

 

ABSENSI KELAS VIIB INFORMATIKA

 

ABSENSI KELAS VIIA INFORMATIKA

ABSENSI KELAS IXE BI. TIK

ABSENSI KELAS IX D BIM.TIK

 

ABSENSI KELAS IX C BIM.TIK

 

ABSENSI KELAS IXB BIM. TIK

 

ABSENSI KELAS IX A BIM.TIK


Tuesday 5 January 2021

Suka Menulis Ala Om Matahari

 


Apa mau dikata, profesi Penulis tidak ada pada list sewaktu mencari KTP. Mungkin dipikir semua orang bisa menulis kalii ya….Itu cerita lucu yang saya dengar dari Om Matahari Timoer.

          Kenapa Om Matahari tetap menulis padahal profesi menulis tidak diakui?? Menulis bagi Om Matahari adalah sebuah hobby. Dari kebiasaan sejak remaja sering menulis pada buku harian. Segala luapan emosi, perasaan yang dialami, kegelisahan hati, apapun yang dirasakan Om Matahari semuanya dituliskan. Kata beliau menulis itu bisa digunakan untuk menjaga kewarasan. Antisipasi agar tidak stress mungkin ya?

          Pengalaman Om Matahari benar-benar luar biasa. Tulisan yang dihasilkan Om Matahari banyak dilirik penerbit. Keren banget ya?? Kita masih mikir gimana caranya nerbitin buku di penerbit terkenal nih? Salah satu tulisan kreatif yang terbit menjadi buku diambil dari hasil wawancara dengan orang-orang pinggiran, dagang gorengan, orang-orang yang sering ditemui Om Matahari.

Kiat menulis yang dibagikan oleh Om Matahari :

Mengendapkan kegelisahan; Melakukan riset agar tidak ada kontradiksi atas data yang diangkat; Membuat peta naskah (rencana tulisan), merencanakan isi bab 1 hingga akhir, setting konflik dan tokoh apa muncul di bab berapa? Ini penting banget dipakai untuk kaedah cerita; Mulailah menulis ketika ada mood (drafting); Membaca ulang untuk memperbaiki kemasan cerita; kalau udah komplite ya jadi deh Buku.

Banyak digital tools yang bisa digunakan untuk mendukung aktivitas kita dalam menulis seperti medsos, blog, tweeter, WA, Video, Podcast/Radio, Photo. Beberapa persoalan dalam dunia menulis seperti pembajakan karya, plagiasi dan kelemahan pada riset.

          Bahan tulisan Om Matahari diambil dari berbagai kegiatan. Salah satunya melalui postingan teman pada sosmed. Pertikaian, konflik dalam bidang politik, keadaan sosial dan masih banyak lagi. Untuk memudahkan Om Matahari dalam menulis novel terkadang beliau menuliskan clue,,clue lewat status medsos. Dikala ada waktu, status medsos akan dikembangkan lagi menjadi sebuah cerita.

          Banyak pengalaman menulis yang dibagikan Om Matahari pada Club AIESI Writter. “Jangan menulis ketika bosan, karena setiap orang pernah merasa bosan”. Menulis karena suka, seolah semua terasa tanpa beban walaupun dalam perjalanan menulis banyak hal yang pernah dihadapi dari dikritik sempat sampai ingin dibunuh karena karya beliau.

 

          Jadi pengen belajar nulis novel dari cerita pengalaman Om Matahari, semoga saja daya imajinasi bisa tercipta dan novel terealisasi.

Google Meet, Meet Bersama Muridku

 

      


        Awal semester genap telah dimulai. Rencana awal kami akan melakukan kombinasi dalam pembelajaran. Ada tatap mukanya dan ada daringnya. Tapi apa mau dikata, lonjakan peningkatan penyebaran Covid-19 makin menjadi-jadi. Zona merahpun menyelimuti wilayah kami.

          Siapa bilang kami tak rindu murid-murid secara langsung. Jangan tanya juga kendala yang kami hadapi selama daring. Kebosanan iya pasti semua pasti merasakan. Opening pembelajaran yang aku lakukan seperti biasa kita melakukan kontrak kerja dulu. Mulai dari materi yang dibahas dan teknologi apa yang akan kami gunakan dalam pembelajaran yang masih daring ini.

          Google meet. Itu opsi yang saya gunakan untuk pertemuan virtualku bersama murid-murid. Melalui akun pembelajar yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat digunakan oleh guru dan murid serta  tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses layanan/aplikasi pembelajaran berbasis elektronik. Memanfaatkan yang telah diberikan oleh Pemerintah. Kamipun bersua dan diawal untuk tetap membangkitkan semangat yang tinggi pada murid, kuberikan mereka kuis gembira dengan permainan hangman. Tak terasa waktu 40 menit telah habis. Paling tidak dengan aplikasi ini kami bisa lebih sering bertatap muka walau dengan virtual

 

#pentigraf kedua

         

Monday 4 January 2021

Makan Harusnya Hati-Hati

 

       Waktu itu saya masih menjadi mahasiswa S1 di salah satu universitas di Yogyakarta. Tidak hanya sibuk belajar, saya yang doyan kuliner sengaja untuk mencicipi nikmatnya kuliner di Yogyakarta. Jadah Tempe, Tempe Mendoan, Gugeg, SGPC dan masih banyak lagi. Menuliskan saja saat ini sudah membuat saliva keluar. Memang semua itu sungguh nikmat.

          Bukan hanya kuliner khas Yogyakarta saja yang saya cicipi, terkadang saya yang asli Orang Bali rindu juga makanan khas Bali. Lawar, mmmmm itu benar-benar enak. Cusss….segeralah saya menuju Rumah Makan Favorit saya jikalau rindu pulang. Saya makan bersama teman. Semangat menikmati lawar, kami duduk dan makanan sudah ada di depan mata. Suguhan terlihat lezat, sepiring nasi putih, piring-piring kecil yang berisikan sayur, lawar, daging makin menggugah selera. *maaf ya mungkin yang membacapun ikut menelan saliva atau bisa juga perut ikut keroncingan.

          Saatnya makan. Sendok dan garpu sudah memposisikan diri. Piring nasi dan lawar dan teman-temannya sudah berposisi berdampingan. Sesuap demi sesuap masuk ke mulut, mmmm….mantap benar. Suapan semakin ngebut, yaa karena enak dan lapar juga ya. Krekk…tiba-tiba pertengahan suapan saya merasakan pahit, kunyahan langsung terhenti. Mulai berpikir apa yang saya kunyah ini, rasanya sungguh tak enak pahit. Ehhh… ternyata setelah saya keluarkan dari mulut, saya menggigit jeruk limau/jeruk sambal. Kontak saja teman saya tertawa melihat saya dan berkata “kalau makan itu harus hati-hati, jangan hanya lop masuk ke mulut, liat dulu”. Saya hanya manggut saja sambil meminum air untuk menghilangkan rasa pahit akan jeruk limau tersebut.

 

#pentigraf