Selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Mengetahui Tempat Menakjubkan Membuat Hati Bahagia

Traveling Salah Satu Cara menghilangkan Penat

Mengajar itu Pekerjaan yang Menyenangkan

Dunia Penuh Canda Tawa Peserta Didik

Sunday 19 July 2020

Media Pembelajaran Daring di Era New Normal



Tak terasa sudah sesi ke- 6 dalam AISEI Writing Club. Senyum ramah Bu Capri menyapa para peserta yang hadir. Setelah melihat peserta yang bergabung dalam aplikasi zoom, makin kesini teman-teman yang bergabung makin sedikit. Konsisten itu memang berat. Namun dengan keinginan dan usaha untuk terus belajar membuat saya tidak pernah absen dalam sesi pertemuan bersama AISEI Writing Club. Nara sumber Om Jay sudah siap memberikan materi, sayapun siap mendengarkan dan membuat beberapa catatan.

Karena Covid-19 guru yang terbiasa melaksanakan pembelajaran tatap muka harus beralih menggunakan metode daring. Guru harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik dalam pembelajaran. Pembelajaran Daring di Era New Normal mau tidak mau harus dilakukan semua guru. Pemanfaatan media pembelajaran yang terjadi setiap guru memberikan sebuah video tutorial atau penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari dilanjutkan dengan tugas yang dikumpulkan dalam bentuk data word, foto dan video untuk dikirimkan melalui Gmail atau Whatssapp guru mapel.

Akses internet menjadi point utama dalam pembelajaran daring. Sudah selayaknya dari pihak Pemerintah dan Sekolah bisa memfasilitasi akses internet sehingga pembelajaran daring bisa terlaksana secara efektif. Banyak digital tools yang bisa digunakan dalam pembelajaran daring seperti aplikasi quizizz, Google Classroom, Youtube. Namun sangat jarang para guru menggunakan Skype atau Zoom dikarenakan tidak semua siswa bisa mengoperasikan aplikasi tersebut khususnya siswa baru atau keterbatasan perangkat yang mereka punya.

Solusi lain yang ditawarkan apabila pembelajaran online tidak bisa berjalan sempurna. Pembelajaran luring/Blended Learning bisa digunakan sebagai alternative. Memberikan modul atau pembelajaran tematik yang sudah disediakan Pemerintah melalui Siaran Radio dan TVRI serta masih banyak yang lainnya.

Dalam pembelajaran daring ada beberapa kendala yang dihadapi selama ini :
1.     Tidak semua siswa memiliki perangkat elektronik yang umpuni dan dapat mengoperasikannya dengan baik
2.       Ada saja siswa yang tidak mengumpulkan tugas baik karena alasan nomor 1 maupun control orang tua
3.      Guru monoton dalam memberikan materi/penugasan sehingga siswa merasa jenuh dan agak terbebani.
4.        Siswa tida serius mengerjakan tugas bahkan ada yang mengerjakannya asal ( tidak sesuai instruksi) dan mengangggap “yang penting ngumpulin”.
5.      Guru sulit memberikan feedback kepada siswa. Setelah guru mengoreksi tugas mereka, guru memberikan feedback melalui email dan meminta mereka untuk memperbaiki jadwal yang masih kurang tepat, namun sedikit sekali dari mereka yang membalas email tersebut.

Mengutip ajaran dari Ki Hajar Dewantara, “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”

Berlatar belakang dari Era Industri 4.0, pertumbuhan digital media berdampak pada seluruh unsur kehidupan. Terlebih bidang pendidikan. Tidak hanya guru TIK/Informatika yang pasif menggunakan teknologi. Semua guru mapel mampu bersaing positif menggunakan berbagai teknologi untuk menciptakan pembelajaran daring yang menyenangkan. Guru menjadi peka dengan media pembelajaran baru dan akses informasi mutakhir. Dengan sistem online memungkinkan pembelajaran mengakses data dan informasi dari lintas sumber.

Kunci pembelajaran adalah interaktif. Ada komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa. Walaupun dengan virtual kegiatan itu harus tetap berlangsung. Feedback yang kita terima dari siswa bisa berupa teks, foto atau video. Dari feedback siswa sebagai guru kita bisa lebih paham akan apa yang terjadi dalam pembelajaran. Salah satu contoh interaksi siswa yang ditampilkan oleh Om Jay lewat blog beliau. https://wijayalabs.com/2020/07/14/sekolah-online-dan-kelas-maya/
 Tantangan pendidik di era cyber yakni :
a.    Pemerataan akses teknologi dan media pembelajaran. Tidak hanya di kota-kota besar, namun juga dikawasan perbatasan (3T) di Indonesia
b.    Pemerataan infrastruktur untuk memudahkan akses teknologi
c.    Teknologi memungkinkan skill dan pengetahuan spesifik. Dalam hal ini siswa bisa jadi, lebih cepat mengakses informasi
d.    Guru bertindak sebagai moderator, ngemong dan memberikan cara padang bagaimana mengakses informasi dan internet sehat.

        Digital literasi untuk pendidikan yang menginspiasi. Kemampuan memahami informasi, serta memilah mengevaluasi dan menggunakan informasi secara cepat. Analisa atas “banjir informasi” membedakan sumber yang bisa dipercaya dengan sumber “hoax”. Membentuk perspektif, internet untuk berkarya. Bukan sekedar bermain dan bersenang-senang, namun untuk belajar dan memproduksi karya.  

8 Komponen Digital Literasi menjadi modal guru dalam menggunakan teknologi digital. Mari pahami dan lakukan. Berikut ini 8 komponen dari digital literasi.



Waktu 2 jam terasa kurang. Kami peserta diajak oleh Om Jay untuk berinteraksi dan saling berkolaborasi. Dengan permainan kata, kata kemudian dikembangkan menjadi kalimat. Sungguh luar biasa. Peserta semua aktif dalam kolom chat untuk menjawab intruksi Om Jay.

Pembelajaran Daring di Era New Normal harus diciptakan dengan kreatif. Suasana yang efektif dari rumah dengan kolaborasi siswa, guru dan orang tua menjadi peranan penting. Guru wajib belajar menggunakan digital tools untuk membuat media pembelajaran yang menarik. Dalam menggunakan teknologi digital guru wajib memahami literasi digital. Guru harus inspiratif, mampu interaktif dan komunikatif bersama siswa dalam pembelajaran online. Guru sebagai fasilitator. Peranan feedback dari siswa membuat guru belajar dan berbenah akan proses pembelajaran yang dilakukan menuju pembelajaran yang diminati siswa.



Komang Elik Mahayani, ST

Saturday 18 July 2020

Integrating Digital Tools in Lesson Plan With Dadan and PSSDM



Sabtu, 18 Juli 2020. Pertemuan di Zoom PSSDM bersama Pak Dadan sangat menarik dan seru. Peserta yang hadir dalam room secara tidak langsung mengikuti Online Workshop juga. Materi yang dibawakan oleh Pak Dadan kali ini bertema Integrasi teknologi dalam Pembelajaran Daring.

Sebelum memulai workshop online, peserta yang masuk room diajak untuk apersepsi dulu. Saya yang tidak bisa gabung dalam zoom hanya menyimak dalam youtube live.

Banyak kegiatan yang akan dilakukan selama 2 jam pertemuan di zoom.  Materi telah diupload pada link https://sway.office.com/3NUWAldEQoSgXRNP?ref=Link

Kegiatan 1
Permainan melalui zoom chat
Perkenalan peserta:


Saya yang berada di Bali ikut join. Seru kita bisa mengetahui posisi peserta lain dengan aplikasi ini. 



Apakah dengan menggunakan integrasi teknologi bisa membuat pembelajaran daring yang efektif??
Sasaran dari workshop online bersama Pak Dadan adalah :
Kriteria sukses dengan ciri Bapak/Ibu Guru bisa mengetahui- mencoba dan memanfaatkan Tools yang tepat untuk KBM (dalam RPP).
Kesepakatan Peserta pastisipasi aktif dan open mided (berfikir terbuka).

Apa sih perbedaan pembelajaran tatap muka dan Pembelajaran Online?
Instruksi online menjadi semakin populer, tetapi dapatkah mengukur hingga pengajaran tatap muka dalam hal kualitas? Sementara ada beberapa yang penting. Perbedaan antara online dan instruksi tatap muka, kedua cara mengajar tersebut mampu memberikan pengalaman belajar yang berkualitas kepada siswa.

Kegiatan 2: Unpacking the Lesson Plan
breakout rooms zoom

Tugas Diskusi: Tuliskan komponen utama/ bagian-bagian penting/
Kegiatan inti dalam RPP/ lesson plan
Panduan:

Peserta dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang
Di dalam kelompok: Tentukan siapa ketua, sekretaris dan juru bicara. Diskusi dilakukan selama 7 menit. Hasil diskusi ditulis oleh sekretaris di padlet 
Setelah semua kembali ke room utama, juru bicara akan berbagi hasil diskusi.



Kelompok menuliskan tugas di padlet, kemudian perwakilan kelompok diharapkan untuk mengemukakan pendapatnya/presentasi akan tugas yang telah dibuat. Proses pemilihan kelompok menggunakan aplikasi https://wheelofnames.com/



Kolaborasi Digital Tools dan Lesson Plan
Fokus Pembahasan:
1. Apersepsi
2. Penyampaian Materi
3. Kegiatan Siswa (Kegiatan Latihan)
4. Penutup
5. Penilaian (Formatif/ Sumatif)

Kegiatan 3
Tiga alasan memilih sebuah digital tool adalah .... (contoh: memperjelas materi)
Menti.com Kode: 83 34 74 ATAU  https://www.menti.com/wet3j6ing8
Contoh penggunaan digital tools dalam RPP



Kunci dalam pembelajaran online/daring adalah guru belajar membuat content pembelajaran dengan menarik, meyakinkan siswa memahami tools yang digunakan dan konsisten. Wajibnya dalam pembelajaran ada kegiatan interaktif antara siswa dan guru, tak hanya tugas saja. Perhatikan platform yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Berikut Contoh yang diberikan Pak Dadan


Kegiatan 4 Diskusi
Wheelofnames
Pertanyaan:
Apa pertimbangan utama memilih sebuah digital tool? Apa nama digital tool yang sudah pernah Anda gunakan? Di RPP, ditulis di bagian mana? Bagaimana digital tool yang Anda pilih bisa memotivasi belajar siswa? Apa nama digital tool yang 'gagal'
Anda gunakan di kelas online?

Menurut Saya 
Pertimbangan utama memilih sebuah digital tool adalah untuk memudahkan dalam proses pembelajaran. Digital tool yang sudah pernah digunakan seperti google classroom dan zoom. Digital tool yang Anda pilih bisa memotivasi belajar siswa? Bisa karena membuat kegitan belajar lebih menarik.

Kegiatan 5 MEDIA VIDEO

Edpuzzle
EdPuzzle adalah website yang dapat membantu guru dalam memilih video, kemudian mengedit, memotong, merekam suara, dan menambahkan pertanyaan. Dengan EdPuzzle, kegiatan menonton video dapat lebih interaktif dan melibatkan siswa secara aktif.
Tutorial: https://www.youtube.com/watch?v=U1c80e_yYW0



Kegiatan 6 MEDIA GAMBAR
Teaming
Siswa lain bisa memberikan responds. Aplikasi ini bisa digunakan sebagai apersepsi.



Kegiatan 7 SUMATIF
Classmarker
www.classmarker.com





Kegiatan 8 KOLABORATIF
Mindmeisteradalah  aplikasi mind mapping berbasis online yang bisa digunakan mengembangkan berbagi ide secara visual.





Kegiatan 9 PERMAINAN

Soal yang diberikan Pak Danan menara yang ada di Paris, saya berusaha menjawab dengan gambar semampunya saya menggambar.




Bagi Bapak/Ibu Guru yang ingin lebih mengetahui digital tools yang bisa digunakan dalam pembelajaran, bisa memasan buku ini.

Kegiatan 10: Action Plan
Integrasi Digital Tools dalam Lesson Plan PADLET. Menuliskan digital tools yang akan digunakan dalam proses pembelajaran daring.


  
Guru akan menjadi melek teknologi berkat workshop online bersama Pak Dadan. Mari semangat dan terus berinovasi menciptakan pembelajaran jarak jauh yang kreatif dan inovatif dengan mengintegrasikan teknologi.

Waktu 2 jam terasa singkat. Kami semua sangat semangat untuk mengetahui tools yang bisa digunakan dalam pembelajaran daring. Skenario sudah mulai terbayang dalam otak saya untuk action dalam kelas virtual. Terimakasih ilmu yang sangat berharga dari Pak Dadan.

Semangat belajar, semangat berbagi dan semangat berkolaborasi demi pendidikan Indonesia.



Komang Elik Mahayani, ST

Saturday 11 July 2020

PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH SECARA VIRTUAL


PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH SECARA VIRTUAL
 MENYAMBUT TAHUN AJARAN DI KENORMALAN BARU
 SEMUA TERLIBAT MENJADI HEBAT




Sambutan webinar oleh Bapak Hendarman selaku Kepala Pusat Penguatan Karakter, Beliau menyapa narasumber dan peserta yang hadir dalam webinar. Salam sahabat karakter. Webinar dengan topik pengenalan lingkungan sekolah secara virtual merupakan webinar yang ke-4. Peserta yang terlibat dalam webinar kali ini sangat antusias. Jumlah yang bergabung mencapai 4500 orang.

Tayangan video ditampilkan dalam webinar terkait bagaimana perasaan dan pengetahuan siswa terkait Covid-19. Macam-macam reaksi yang ditimbulkan dari pembelajaran yang dilakukan di rumah. Rasa bosan, mama marah, ingin bertemu teman, tidak bisa kemana-mana, penyakit covid yang mematikan, belajar menggunakan internet dan gawai, Kangen sekolah, teman dan guru. Itu merupakan ungkapan natural dari para siswa. Sungguh lucu dan benar-benar tulus ungkapan tanpa tekanan.

Pemaparan Materi 1  Hamid Muhamad PLT Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen



Kebijakan Pembelajaran di Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan berprinsip kesehatan dan keselamatan adalah priorotas utama bagi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan semua warga satuan pendidikan. Tahun Ajaran baru 2020/2021 dimulai pada bulan juli 2020. Pola dan metode pembelajaran berbeda di setiap daerah tergantung kondisi keamaanan penyebaran virus corona.

Pembelajaran Jarak Jauh saat ini menjadi solusi yang bisa ditawarkan dalam masa covid-19. Dengan melihat prinsip pembelajaran dan metode yang ada agar tercipta pembelajaran jarak jauh yang efektif dan menyenangkan.


Fasilitas pembelajaran jarah jauh bisa menggunakan Akses ke pembelajaran Daring seperti Rumah Belajar, Google for education, Ruang guru, Kelas Pintar, Meja Kta, Zeniusnet, Quipper, Ganeca, Siajar LMS, edmodo, Siaran pembelajaran dari Radio dan TVRI, Penyediaan Kuota gratis/murah, relaksasi penggunaan dana BOS, Penyiapan kurikulum adaptif dan modul pembelajaran yang saat ini masih di rancang.


Yang harus disiapkan satuan pendidikan yakni :

1.     Setiap satuan pendidikan menyiapkan rencana pembelajaran selama semester ke depan dengan memilih PJJ daring, luring atau kombinasi.

2.     MPLS dilaksanakan tanpa mengumpulkan siswa secara fisik yang bisa dilakukan secara daring atau luring.
3.     Menyiapkan materi, bahan dan media pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang dipilih dengan mengoptimalkan simber belajar yang tersedia dengan lingkungan belajar masing-masing siswa.
4.     Menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan yang akan melaksanakan, mengawal dan mendampingi proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih.
5.     Mendorong gerakan guru berbagi dalam memeberikan dukungan teknis bagi pelaksanaan PJJ
6.     Mengoptimalkan Program BDR
7.     Mendorong kolaborasi antara pemerintah, guru dan orang tua



Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada masa pandemi bisa menggunakan metode daring dan luring. Berikut rinciannya :


Pemaparan Materi 2 Ibu Rohanim Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 38 Medan
MPLS dilakukan secara daring. Semua siswa diajak untuk menyaksikan video Kegiatan MPLS. Berikut contoh jadwal pelaksanaan MPLS di SMP Negeri 38 Medan yang sekolahnya berada pada zona merah.



Pemaparan Materi 3 Dessy Ratnasari

Adaptasi individu menuju ke normal baru. Banyak hal yang bisa dipelajari terkait dengan adaptasi (Piaget, 1998).

Strategi adaptasi merupakan cara-cara yang digunakan individu untuk mengatasi beragam kendala yang dihadapi agar tercapai keseimbangan yang positif dari kondisi latar belajang lingkungan barunya (pelly,2016). Keberhasilan dari strategi adaptasi adalah apabila individu yang merasa tinggal di tempat/situasi barunya (izzati,2016).
Diperlukan komunikasi antara orang tua dan sekolah.


Peranan Orang Tua 

Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Kondisi Normal Baru

Pemaparan Materi 4 Siswa





Sudah saatnya semua terlibat dalam pendidikan kondisi normal baru. Ciptakan kondisi efektif dan kondusif dalam pembelajaran sehingga hak anak atas pendidikan masih tetap didapatkan. 



Thursday 9 July 2020

Survive di Era Pandemic Pembelajaran Bagi Guru


Survive di Era Pandemic
Pembelajaran Bagi Guru Bersama Bapak Dadan


           Mampu bertahan dimasa pandemi tidak mudah. Semua aspek dan bidang terkena imbasnya. Begitu juga pada bidang pendidikan. Masa pandemi membuat stress dan tekanan tinggi bagi guru-guru. Kebiasaan melakukan pembelajaran secara langsung. Ada tatap muka antara guru dan siswa. Pertemuan rutin MGMP atau forum guru juga dilakukan secara tatap muka. Namun apa yang terjadi? Pandemi yang sudah menginjak 3 bulan membuat guru-guru bertransformasi dari pembelajaran face to face menuju Distance learning. Tentu tantangan yang dihadapi guru semakin besar. Penggunaan teknologi, pembuatan media, strategi pembelejaran perlu dipikirkan. Perlu adanya perubahan mainset dalam diri guru untuk menuju distance learning. Mampu beradaptasi akan keadaan saat ini. Mampu menerima perubahan kondisi yang terjadi.

          Topik yang diangkat pada perbincangan Bapak Dadan dan AISEI lebih memfokuskan pada guru. Komunitas guru secara online diharapkan mampu memotivasi guru dalam proses distance learning.  Ada beberapa pertanyaan untuk guru dalam proses distance learning :
1.  Apakah guru memiliki pengetahuan yang cukup untuk memfasilitasi distance learning untuk teciptanya pembelajaran yang efektif?

2.    Apakah guru memiliki skill yang cukup terkait pemanfaaan teknologi?
3.    Apakah guru mendapatkan training atau pelatihan terkait pemanfaatan teknologi yang mendukung distance learning?

1
Sudah pasti setiap guru akan memiliki jawaban dan persepsi yang berbeda. Beberapa pertanyaan diatas merupakan isu klasik yang dihadapi semua guru, mari masalah ini kita jadikan tantangan yang harus dicari solusinya.

          Banyak sekali konsep guru digital yang ditawarkan saat ini. Banyak pelatihan/webinar sebagai solusi menuju guru digital. Menurut Bapak dadan “Suksesnya guru sebagai guru digital tidak hanya dilihat pada seberapa banyak bisa menguasai teknologi dalam pembelajaran” . Ada pengetahuan-pengetahuan lain yang harus dikuasi demi teriptanya pembelajaran yang efektif.

          Bapak Dadan memaparkan salah satu website yang digunakan untuk mengukur kemampuan guru digital. The Digital Teacher, silakan dicoba dan dijawab secara jujur. Kita sebagai guru bisa mengukur kemampuan pribadi/profil kita terkait kemampuan digital yang dimiliki. Ada 6 aspek tolak ukur kemampuan digital yang dikuasi yakni the digital word, the digital classroom, the digital teacher, designing learning, delivering learning, evaluating learning. Keuntungannya dari kemampuan dasar yang dmiliki, kita sebagai guru bisa meningkatkan skill yang diperlukan dan sesuai dalam proses pembelajaran kita nanti. Pemilihan webinar secara selektif juga diperlukan sebagai referensi menciptakan pembelajaran yang efektif.

          Tantangan yang dihadapi oleh guru adalah akses. Akses akan kemampuan mengajar, akses mendapatkan informasi, akses tentang regulasi dari pemerintah. Timbul keresahan dan kekhawatiran apabila dari ketiga akses ini guru tidak mengetahuinya. Guru terisolasi akan akses tersebut. Sampai saat ini guru masih mencari pola dan menggali kemampuan mengajarnya untuk menciptakan distance learning yang efektif. Melalui pandemi seolah-olah mempercepat terwujudnya guru di abad 21. Dengan situasi ini mau tidak mau guru harus bersahabat dengan teknologi. Perubahan mainset dari pembelajaran konvensional ke digital. Guru tidak lagi sebaga satu-satunya sumber belajar, guru saat ini sebagai mentor, fasilitator, motivator, dan inspirator bagi siswa.

          Sinergi guru dalam komunitas juga memiliki peranan penting dalam menciptakan distance learning yang efektif. Dari sisi orang tua mengharapkan proses pembelajaran kepada anaknya tetap berlangsung. Tidak hanya tugas yang dijejali kepada anak, proses transfer ilmu dari guru harus tetap berlangsung. Untuk memenuhi hal tersebut, sinergi guru harus dilakukan. Personal Learning Network dan Professional Learning Community saat ini harus lebih dimaksimalkan. Tiada lain bertujuan sebagai wadah guru saling berbagi informasi, saling terkoneksi, melaksanakan mentoring bagi guru-guru lain terkait pemanfaatan teknologi atau strategi mengajar lainnya dan lain-lain. Menciptakan Teacher Capacity Building untuk menciptakan guru yang professional, memberikan informasi, berbagi, dan menginspirasi bagi guru-guru yang berada di daerah pelosok.

          Banyak aplikasi yang bisa digunakan dalam kegiatan Personal Learning Network dan Professional Learning Community yakni WA Grop, Telegram, Facebook, Tweeter, Instagram, atau komunitas berbasis website. Yang menjadi kunci dalam pelaksanaanya adalah konsistensi, ada kontribusi aktif dari peserta dalam komunitas tersebut.

          Survive di Era Pandemic bagi guru sangatlah penting. Banyak webinar atau training online diadakan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital guru. Perubahan mainset sebagai pelopor menuju guru abad 21. Kondisi siswa juga berperan dalam pemilihan teknologi yang digunakan untuk distance learning. Pelaksanaan yang konsisten mampu menciptakaan pola pembelajaran efektif dan menyenangkan antara guru dan siswa.
  
Komang Elik Mahayani, ST