Kreatifitas Di Balik
Pandemi
Corona. Pertama kali saya dengar kata
itu di berita. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga
yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
menyebabkan penyakit COVID-19. Penyebaran
pertama COVID-19 bertempat di Wuhan.
Sungguh memilikukan keadaan di Wuhan pada
saat itu, Di Televisi dapat dilihat bagaimana kroditnya rumah sakit. Pasien yang
datang tak terbendungkan, Tenaga Medis yang bekerja tanpa kenal lelah dan waktu
demi melayani pasiennya. Berpacu melawan wabah virus yang pergerakannya sangat
cepat. Musuh tak terlihat begitu saya mengumpamakannya. Saya yang berada di
Bali tepatnya di Kabupaten Jembrana hanya bisa berempati akan keadaaan yang
terjadi disana.
Makin lama pergerakan virus itu makin
cepat. Setelah berkembang di Wuhan, Covid-19 menyebar ke Italia, Amerika
Serikat dan beberapa Negara lainnya. Awalnya saya masih berfikir sempit, jarak
antara Bali dan negara-negara itu sangat jauh. Tidak mungkin rasanya di tempat
kami ini akan terjangkit Covid-19.
Indonesia pertama kali mengkonfirmasi
kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni
perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Kasus pertama tersebut diduga berawal
dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan WN Jepang yang masuk ke wilayah
Indonesia. Pertemuan terjadi di sebuah klub dansa di Jakarta pada 14 Februari.
(dikutip dari https://news.detik.com/berita/d-4991485/kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri).
Langsung saja saya mengalami syok, Covid-19 sudah di Indonesia??? Tapi dalam
diri tetap saja masih membesarkan hati, itu di Jakarta tidak di Bali.
Akhirnya keresahan saya terjadi. Tanggal
16 Maret 2020 Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan
surat edaran untuk melaksanakan pembelajaran di rumah bagi satuan pendidikan.
Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease ( COVID-19).
Semua proses pembelajaran yang biasanya terjadi di sekolah segera terhenti.
Tidak ada lagi sapaan siswa di pagi hari. Tidak ada lagi tangan siswa yang
hendak memberi salim kepada para guru. Kelas kosong. Sekolah serasa mati, tanpa
penghuni.
Metode mengajar yang dahulunya secara
tatap muka, tergantikan dengan menggunakan daring. Berbantu teknologi yang
canggih saat ini kegiatan mengajarpun bisa terlaksana. Setiap harinya siswa
diberikan materi oleh guru dan beberapa tugas yang harus mereka kerjakan secara
daring juga. Saya seorang Guru Bimbingan TIK Kelas IX, secara pribadi saya
mulai berfikir apa yang bisa saya lakukan dalam musim pandemi ini agar tidak
membuat mereka tertekan. Oke sippp saya mendapatkan ide.
Di minggu pertama musim pandemi saya
berencana akan membuat “Video Ajakan
Dalam Menangani Covid-19 dan Kegiatan Di Rumah Bersama Siswa Kelas IX A”.
Saya meminta perwakilan kelas IX A untuk memasukkan saya ke dalam WA Grop
kelasnya. Langkah awal saya tanya kepada para siswa, “apakah selama ini kalian
banyak memiliki tugas??” Dengan cepat salah satu siswa membalas. “Iya Bu, kami
memiliki banyak tugas”. Saya bertanya lagi “jika saya memberikan kalian tugas
lagi, apakah kalian semakin terbebani?”. Banyak siswa yang menjawab “Iya bu
pasti ada beban”. Akhirnya saya menceritakan project yang akan saya buat.
Dengan menginformasikan tentang alur video yang akan saya buat mereka merasa
sangat senang. Beberapa siswa merekam video sesuai dengan gayanya sendiri, yang
penting pas dengan topik yang saya informasikan.
Berikut Video Kolaborasi saya dengan
Siswa Kelas IX A
Terimakasih kelas IX A, Kalian Hebat.
Mari kita terus ciptakan kreatifitas dalam diri. Selalu diam dirumah. Utamakan
Sehat dan Selamat di dalam Pandemi ini.
Ide kreatif saya muncul lagi, kali
ini project akan dikerjakan oleh Siswa Kelas IX B. Saya berkeinginan membuat " Video Puisi ". Tapi saya bukan termasuk Guru yang pintar bermain kata-kata. Saya
mencoba memahami tentang Covid-19 dan saya tuangkan dengan versi kata-kata
saya. Kata demi kata tersusun dalam kalimat. Akhirnya puisi itu selesai juga.
Saya meminta guru Bahasa Indonesia di Sekolah untuk mengedit puisi yang saya
buat. Karena saya tidak paham terkait dengan kaidah-kaidah puisi.
Covid-19
Wabahmu melahirkan pandemic
Ancamanmu Meluluhlantakkan Negeri
Apakah Salah Kami ?
Haruskah Yang Tak Tahu Di Marahi
Senjata Mahkotamu
Layaknya serdadu semangatmu menyerbu
Meruntuhkan Dunia Kelam Kelabu
Seluruh Kota Beku Karnamu
Pendekatan yang saya lakukan untuk
siswa kelas IX B juga persis sama dengan pengalaman terdahulu. Saya meminta 8
orang siswa membantu saya untuk melantunkan puisi itu. Awalnya mereka malu, tapi
dengan ajakan saya mereka menerimanya.
Mari kita lihat videonya
Terimakasih Siswa Kelas IX B kalian
Hebat…Selalu Semangat dan Jaga Kesehatan
Yuhuu ayo produktif😍
ReplyDeleteSgt kreatif Buu
ReplyDelete