Kegiatan
Kemanusiaan Menulis
Bersama Guru Agung
Rabu Malam berjumpa lagi dalam
kegiatan menulis bersama Om Jay. Berprofesi sebagai guru sejarah dan IPS. Nama
Lengkap Nara Sumber Agung Pardini. Memiliki nama panggilan lain Guru Agung. Sebagai
master teacher Sekolah Guru Indonesia. www.sekolahguruindonesia.net. Beliau akan mengulas tentang
pengalaman menerbitkan buku. Ada perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan
penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan yang akan dijelaskan.
Nara Sumber yang hadir pada kali ini
saya anggap sungguh luar biasa dermawan. Kenapa, karena beliau saat ini bekerja
di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Ajakan kepada guru-guru yang mengabdi di
daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya. Di tengah keterbatasan
kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya.
Ada beberapa kendala yang dihadapi
dalam kegiatan tersebut:
1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah
Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2.Penggunaan komputer, banyak yang
belum mengenal MS Office
3. Listrik, di beberapa wilayah hanya
menyala di malam hari.
4. Ejaan yang (belum) disempurnakan
Nah bagaimana cara kita mengatasi
kendala ini? Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara
sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan
bimbingan selama kurang lebih setahun. Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh
kesabaran dari para relawan.
Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh
para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang
kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau
tulisan. Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita
berikan kepada guru-guru di pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk
PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya.
Nah buku ini adalah kumpulan tulisan
dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan,
baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media. Ini murni diangkat dari pengalaman-pengalaman mereka.
Terkait dengan percetakan,
alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet
Dhuafa.Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara
gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.Ahamdulillah buku-buku
ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain.
Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif
dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah
pelosok.
Dua buku bercerita banyak tentang
pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.Ada yang
di kepulauan.Ada yang di hutan dan pegunungan dan ada yang di pelosok kampung.
Pernah ada guru muda kami yang
meninggal dalam tugas di penempatan. Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat
menulis pada buku di atas (warna coklat). Akhirnya nama beliau kami abadikan
menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI. Jamilah Sampara Award
Hampir semua buku-buku yang kami terbitkan
adalah antologi, nulis bareng-bareng. Bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami
menulis? Kami punya cara yang unik. Yakni dengan menulis "Jurnal
Perjalanan Guru". Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang
mengikuti proses pembinaan di kampus SGI. Setiap malam mereka harus menulis
pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang
curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan.
Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi
dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini bisa jadi semacam
refleksi dan evaluasi.
Ini
mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang
menulis cerita harian di group ini.
Melalui
jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu tentang perasaan dan
pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang
negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga,
ada yang sakit hati. Macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian
ini, Guru jadi terlatih buat menulis. Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada
upaya lain, yakni banyak-banyak membaca. Kalau tidak banyak baca, ya tidak
bakal banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka. Makanya kita adal
bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan.
Dalam proses pembinaan guru di SGI,
setiap pagi kita ada apel. Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian),
dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Gak harus yang berat-berat, novel
pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah
apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi
secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh.
Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Kami
sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan
peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.
Nah ini adalah buku yang ditulis saya
bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Buku ini merupakan kumpulan
tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien.
Kebetulan saya juga konsultan sekolah di Dompet Dhuafa. Rencana awalnya ini mau
kita susun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan sekolah.
Merangkai kata dalam bentuk tulisan
ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak
membaca dulu. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita
lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi,
butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas. Menulis ini melatih ketajaman
pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau
"ada".
Pertanyaan
Apakah boleh tau mengenai company
profile SGI?
Nah ini ada di web kami
yang sdh dishare di awal. Kita punya beberapa program, salah satunya adalah
School of Master Teachers atau SMT. Saat ini tengah diselenggarakan di NTB,
Sulsel, Sulbar, dan Sulteng.Lama programnya adalah 3 hingga 4 bulan.Tugas
akhirnya adalah membuat PTK.
Bapak Agung luar biasa ilmu dan
pengalamannya. Yg ingin saya tanyakan, ketika banyak baca banyak menulis. Bagaimana
untuk penyediaan buku-buku referensi guru- guru yang bertugas di daerah terpencil kan listrik belum ada,
internet kemungkinan sulit. Langkah- Langkah apa yg Bapak lakukukan (dompet
dhuafa) supaya guru tetap berkarya / menulis dengan ketersediaan buku2 tersebut?
Alhamdulillah setiap
tahun kita mendapatkan donasi buku. Walau jumlahnya terbatas, ini coba kami
salurkan ke beberapa daerah pelosok. Kalau boleh jujur, sebetulnya dari zaman
dahulu pemerintah kita sdh sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke
sekolah-sekolah marjinal. Namun sayang, Masih banyak guru yang belum
termotivasi untuk membacanya. Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah
di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah. Banyak buku masih
terplastik rapi di dalam dus-dus
Semoga kita bisa ke
sana. Untuk Kepri, program kita baru sampai Pangkal Pinang. Ini masih Kota ya.
Pernah juga ada program lain di Riau, tepatnya di kepulauan Meranti. Membuat
sekolah buat anak-anak Suku Akit.
Untuk mendapatkan buku2 koleksi
dompet dhuafa, caranya bagaimana ya?
Saat ini buku-buku kita
sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses.
EduAction e-Book Dompet
Dhuafa Pendidikan 2020
Halo Sahabat
Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari
para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan,
parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh
Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung
Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus
Kami juga mengajak
Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan
berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/
EduAction #AkuKamuAksi
Bersama Membangun Pendidikan Indonesia
Saya merasa senang
mendengar penjelasan ttg SGI. Seandainya saya msh muda pengen rasanya bergabung
hehe... Saya ingin bertanya bgmn cara koordinasi dgn setiap guru yg bertugas di
tempat yg berbeda apalagi tadi ada beberapa kendala spt internet dan listrik yg
hanya menyala mlm hari? Kemudian acara bedah buku apakah di sklh SGI atau
dimana? Kalo saya pengen punya buku2 karya guru2 hebat tsb bgmn cara
mendapatkannya? Jurnal yg ditulis tentunya sangat kaya pengalaman dan wawasan
shg saya sangat tertarik
Alhamdulillah, hari ini
satu persatu daerah-daerah yang kami sambangi sudah ada jaringan internet dan
listrik, jadi semakin mudah buat kami buat koordinasi. Beberapa kajian bedah
buku kami sejak pandemi akhirnya kita luaskan ke channel Youtube dan FB. Tapi
setiap cabang SGI di daerah juga punya agenda bedah buku sendiri. Sayangnya
buku-buku kami sudah banyak yang habis versi cetaknya. Makanya kami ubah ke
versi pdf atau e-book. Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih
senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program
pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang ini saya tengah membuat gerakan
Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru.
Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI: www.sekolahguruindonesia.net. http://www.sekolahguruindonesia.net/serial-sepuluh-kepemimpinan-guru-sahabat-terbaik-siswa/ ini salah satu
contohnya
Bagaimana awal mula kisah bapak
bergabung dengan dompet dhuafa sampai bisa menerbitkan buku yang begitu banyak?
Kebetulan saya melamar
langsung saat ada lowongan untuk menjadi trainer dan konsultan pendidikan di
Dompet Dhuafa. Kebetulan tahun 2008, Dompet Dhuafa sedang butuh SDM dari
kalangan guru/praktisi pendidikan. Seperti biasa, ada tes seleksi
Mau bertannya bagaiman kita bisa
bergabung. Di dompet duafa.apakah ada syarat2 tertentu untuk sekolah kmi
menjadi sd binaan dari dompet duafa?
Kebetulan tahun ini
karena sedang Covid, kami sedang hentikan beberapa program di banyak daerah,
salah satunya adalah program pendampingan sekolah. Semoga tahun depan kita bisa
buka lagi. Nanti ibu silahkan hubungi no. WA saya ini. Cukup japri saja.
Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang literasi. Namanya
programnya Sekolah Literasi Indonesia.
Apakah menurut bapak guru yang baik
itu harus memiliki kemampuan menulis?
Jawabannya adalah wajib bisa Pak. Tapi tidak harus dalam bentuk buku
ya.
·
Bisa PTK
·
Bisa Jurnal Penelitian
·
Bisa Cerpen atau Puisi
·
Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal.
Guru wajib literat,
bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya. Kalau saya senengannya
corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita
bikin artikelnya.
Apakah dompet dhuafa selain menerima
donasi uang juga menerima donasi buku? Maksud saya, buku baru masih segel,
untuk dijual dan hasilnya di donasikan. Kawan kami dan teman2nya menerbitkan
juga buku antologi cerita pengalaman mengajar di daerah 3T tepatnya di Gayo
Lues, akan tetapi kawan-kawan ini kesulitan menjual bukunya. Tujuan awal
penerbitan buku ini memang untuk donasi?
Sepanjang pengalaman
kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali
dalam bentuk semifiksi alias novel. Saran saya, untuk para guru yang senang
menulia buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan
komunitas. Ini lebih mudah dijual. Sebagai misal, kalau di SGI, kita
memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama
member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan
disesuaikan dengan pesanan. Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa
sendiri biasanya dibagikan (gratis) buat
para guru2 lain. Jadi gampang laku, karena gratis.
Ilmu menulis sangatlah mulia. Tidak
hanya bermanfaat dengan pembacanya. Dengan ikut terlibat dalam kegiatan
kemanusiaan. Melalui SGI, beliau membantu guru menulis dengan pendampingan
intensif. Mari tiru jejak beliau. Langkah awal mulailah menulis. Aplikasikan
ilmu menulis itu untuk orang banyak.
Peresume Komang Elik Mahayani
(elle.mahayani@gmail.com)
Sangat menginspirasi
ReplyDeleteSiap Jeng
DeleteMantab
ReplyDeleteSemangat Mr.Jef
DeleteWahhh lengkap n komplit bu. Sipp
ReplyDeleteSiapp bu Ismi..
Deletesangat mendetail, mantap
ReplyDeleteTerimakasih pak
DeleteLengkap pooll👍👍👍
ReplyDeleteTerimakasih bu
DeleteKeren bun komplit
ReplyDelete