Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Impian besar seorang penulis adalah
menerbitkan buku. Ada banyak lika-liku yang dihadapi dalam membuat tulisan. Tak
hanya harus mengasah keterampilan diri untuk menulis. Menjadi seorang penulis
juga harus berkolaborasi. Akan banyak ilmu yang bisa diperoleh dalam komunikasi
itu.
Dalam kegiatan menulis bersama Om Jay
hadir narasumber yang sangat mumpuni dalam menerbitkan buku. Beliau begitu
konsisten dalam menulis. Usaha tak akan menghianati hasil. Lebih dari 460 buku
ber-ISBN ada nama beliau. Sungguh luar biasa.
EMI
SUDARWATI. Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri
Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.Guru
Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur. Pegiat Literasi Guru
dan Siswa Indonesia.
Setiap tahun perjalanan karier
menulis beliau sungguh mengagumkan. Komitmen dan konsisten dalam berkarya.
Berikut prestasi menulis yang diraih Ibu Emi Sudarwati.
Pada tahun 2013. Penulis bergabung dengan sebuah kelompok
penulis di Bojonegoro. Namanya PSJB
(Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro). Di
sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior. Seperti : JFX. Hoery
(Padangan-Bojonegoro), Sunaryata
Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang
Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG
(Pemred Radar Bojonegoro-waktu itu. Dari
orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan
pencerahan. Bahwa karya siswa yang sudah
terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
Pada awal tahun 2014 ini terbitlah
Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku
LUNG. Di penghujung tahun 2014 bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan
buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno. Tidak berhenti sampai di situ. Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik
dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat
itu. Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar
Bojonegoro untuk wawancara. Alhasil,
besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal
itu. Dari sana, semua penasaran dengan buku karya siswa
tersebut. Sehingga Toko Buku Nusantara
Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.
Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku karya Emi Sudarwati dan siswa
SMPN 1 Baureno menjadi inspirasi bagi
banyak sekolah. Bukan hanya di
Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.
Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media, baik cetak maupun on line. Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa
harus membayar sepeserpun.
Pada tahun 2015 ini, penulis
ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku
kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi. Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi,
meskipun dengan setengah hati. Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan
sebagai finalis inobelnas. Bersama 102
guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada
ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh
finalis diajak berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat juara, namun penulis
sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah
air.
Di samping itu, penulis juga mendapat
rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT. PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra
Jawi Bojonegoro. Sedangkan BBJT
kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.
Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan
sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa
berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah
sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.
Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra
siswa. Semua itu diharapkan dapat menjadi
inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, penulis merasa
memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di
manapun juga. Bukan hanya untuk siswa,
namun juga untuk sesama guru. Bukan hanya
di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Pada tahin 2016, penulis ditugaskan
mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua
kalinya. Karena banyak guru menolak
mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga
puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali
mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan
atas inisiatif bapak kepala sekolah,
tetapi keinginan penulis sendiri. Karena
pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan
sesuai yang diberikan oleh dewan juri.
Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga,
Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis
mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negri kaum
penjajah yang super maju itu. Berkunjung
ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik,
yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.
Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri
Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia. Sepulang dari Belanda, masih juga
mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Bali. Lagi-lagi, di samping belajar juga
bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini. Kali ini, semua peserta mendapat materi
merubah naskah inobel menjadi jurnal.
Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam
jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya
adalah DEDAKTIKA.
Tahun 2017. Tidak berhenti sampai di
situ. Beberapa bulan berikutnya. Penulis diundang untuk mengikuti workshop
Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka
kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu
Singapura. Sehari di kota lion,
melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya
tidak ingin melewatkan kesempatan baik.
Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan
memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan
sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di
sekolah.
Paska menyandang predikat juara I
inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa
diprediksi. Oleh karena itu, penulis
tidak ingin kesepian. Lalu mengajak
teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan
Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat
ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga
menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,
berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih
banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya,
bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI
(Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
Tahun 2018, Ratusan buku lahir dari
grup Patungan Buku Guru Inspiratif.
Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka
nama grup dirubah. Yaitu menjadi
Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa
undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban,
Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara
sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis
aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan
sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.
Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG
kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga
aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba
Guru menulis dan pelatihan meulis buku.
Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan
lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih
sering mengirimkan hasil karya ke media.
Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat. Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim
naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan,
tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti
sudah terus menerus belajar menulis pula.
Dari proses tersebut kita belajar.
Belajar meminimalisir kekesalahan.
Tahun 2019, Penulis mengawali
terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.
Karya ini ditulis berdua dengan suami.
Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan
suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama. Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan
beberapa buku patungan. Buku tunggal
yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah
ini, Menulis dan menerbitkan Buku sampai
Keliling Nusantara dan Dunia.
Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa
saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1
Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka
Ilalang,
Tahun 2020, Saat ini saya konsentrasi
mengelola TBM Kinanthi.
Untuk penerbitan buku. Saya kerja
sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri). SaGuSaBu
(Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah
dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru
atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
Dengan ketentuan :
Jenis huruf : Times New Roman ukuran 12, Spasi 1,5, Ukuran
kertas A5
Margin 2:2;2;2. Naskah sudah lengkap dengan kata
pengantar, biografi dan foto dalam 1 file tidak terpisah
Nama file : SaGu SaBu spasi nama Atau SaSis SaBu
spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi Atau SaSis SaBu Emi
Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
50-56 halaman kena 480.000. dst
Ongkir bisa bayar di tempat.
Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan
Majas Grup.
Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com
Konfirmasi ke WA : 08563155081
Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,
Silahkan transfer:
BRI 001101005862531 (An Emi Sudarwati )
jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no
08563155081
Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini
Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim
naskah dan TF.
Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung
dicantumkan saat kirim naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan
jiplakan atau hasil rekayasa dari internet. Jika tidakak ada, Penerbit
menyediakan desain cover gratis.
1 X edit cover kena cas 100.000
Pertanyaan
Bagaimana awal mulanya ibu membuat
buku, apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana?
Awal tahun 2013 saya
sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku. Tapi belum tahu caranya. Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan
dengan Kawan-kawan PSJB. Sehingga tahun
2014 terbit buku perdana bersama siswa.
Karena saya tidak mau sukses sendirin.
Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.
Untuk pengiriman naskah atau materi untuk dibukukan ...apakah harus
sudah dalam keadaan siap cetak ? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana
untuk naskah yg dikirim hanya berupa karya saja..berapa beaya yg harus
dibutuhkan? ( jika Caver dan layout
bukan penulis)
Naskah usahakan dikirim
lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi, isi buku,bdan biografi penulis.Sedangkan
edit, layout dan desaig kover akan
dikerjakan TIM kami. Namun jika
Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan. Tapi tidak akan mengurangi biaya ke
penerbit.Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya.
Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak. Catak
minimal 10 eks. Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah
termasuk edit, layout, desain cover dan ISBN.
Jangan buang-buang terlalu banyak
waktu. Mulailah dengan berbekal usaha. Walaupun dalam kategori penulis pemula.
Dengan berlandaskan komitemen tinggi pasti akan membuahkan hasil. Dukungan
kolaborasi tak kalah pentingnya. Dengan kritik dan saran tulisan yang
dihasilkan akan semakin baik. Torehkan hasil tulisan itu dengan ciptakan buku.
Peresume Komang Elik Mahayani
(elle.mahayani@gmail.com)
ayok terbitkan buku
ReplyDeleteAyokk jeng
DeleteKeren selalu terdepan
ReplyDeleteTetap semangat bu Fatma
DeleteWahhh paket komplit bener nih
ReplyDeleteBelajar dari Bu Ismi
DeleteSemangat menulis bu emi luar biasa tinggi. Wajarlah kalau beliau berprestasi.
ReplyDelete