Tuesday 9 June 2020

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku versi EMI SUDARWATI


Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku


Impian besar seorang penulis adalah menerbitkan buku. Ada banyak lika-liku yang dihadapi dalam membuat tulisan. Tak hanya harus mengasah keterampilan diri untuk menulis. Menjadi seorang penulis juga harus berkolaborasi. Akan banyak ilmu yang bisa diperoleh dalam komunikasi itu.

Dalam kegiatan menulis bersama Om Jay hadir narasumber yang sangat mumpuni dalam menerbitkan buku. Beliau begitu konsisten dalam menulis. Usaha tak akan menghianati hasil. Lebih dari 460 buku ber-ISBN ada nama beliau. Sungguh luar biasa.

EMI SUDARWATI.  Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur. Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia.

Setiap tahun perjalanan karier menulis beliau sungguh mengagumkan. Komitmen dan konsisten dalam berkarya. Berikut prestasi menulis yang diraih Ibu Emi Sudarwati.

Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu. Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).

Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG. Di penghujung tahun 2014 bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu. Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu.  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati. Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahin 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia. Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Bali. Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

Tahun 2017. Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

Tahun 2018, Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.  Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. 
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

Tahun 2019, Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,
Tahun 2020, Saat ini saya konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.
Untuk penerbitan buku. Saya kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri). SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1.  Kumpulan Puisi
2.  Kumpulan Cerpen
3.  Kumpulan Esai
4.  Novel
5.  PTK
6.  Naskah INOBEL
7.  Kumpulan Pantun
8.  Kumpulan Resep
9.  Kumpulan Cerpen Misteri

Dengan ketentuan :

Jenis huruf : Times New Roman ukuran 12, Spasi 1,5, Ukuran kertas A5
Margin 2:2;2;2. Naskah sudah lengkap dengan kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file tidak terpisah
Nama file : SaGu SaBu spasi nama Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi Atau SaSis SaBu Emi             
Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
50-56 halaman kena 480.000. dst
Ongkir bisa bayar di tempat.
Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.
Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com
Konfirmasi ke WA : 08563155081
Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,
Silahkan transfer:
BRI 001101005862531 (An Emi Sudarwati )
jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 08563155081
Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini
Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.
Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet. Jika tidakak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis.
1 X edit cover kena cas 100.000


Pertanyaan
Bagaimana awal mulanya ibu membuat buku, apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana?
Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku. Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa.  Karena saya tidak mau sukses sendirin.  Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.

Untuk pengiriman naskah    atau materi untuk dibukukan ...apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak ? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yg dikirim hanya berupa karya saja..berapa beaya yg harus dibutuhkan?  ( jika Caver dan layout bukan penulis)
Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi,  isi buku,bdan biografi penulis.Sedangkan edit,  layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM kami.  Namun jika Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan.  Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya. Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak. Catak minimal 10 eks. Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah termasuk edit, layout, desain cover dan ISBN.
Jangan buang-buang terlalu banyak waktu. Mulailah dengan berbekal usaha. Walaupun dalam kategori penulis pemula. Dengan berlandaskan komitemen tinggi pasti akan membuahkan hasil. Dukungan kolaborasi tak kalah pentingnya. Dengan kritik dan saran tulisan yang dihasilkan akan semakin baik. Torehkan hasil tulisan itu dengan ciptakan buku.

Peresume Komang Elik Mahayani (elle.mahayani@gmail.com)

7 comments: