Tuesday, 12 January 2021

Please…Jangan Menipu di Jalan

 


        Saat itu hujan turun dengan sangat deras. Jalanpun tak jelas dilihat oleh Yani. Kabut datang semakin menambah keterbatasan Yani dalam menyetir. Kecepatan yang semula ditunjukkan oleh jarum speedometer mencapai 80km. Kaki Kanan Yani seketika menarik agar kecepatan melambat.

          Awalnya jalan serasa milik Yani seorang. Jalan begitu lengang, tak seorangpun melewatinya. Benar saja Yani berpikir siapa yang mau pergi hujan-hujanan. Andaipun Yani bisa menolak iyapun tak mau pergi. Namun apa daya karena keadaan membuat Yani terpaksa untuk berkendaraan disaat Hujan turun dengan deras.

          Akhirnya ada seorang Ibu berkendara dengan sepeda motornya ditemui Yani di jalan. Jika dilihat dari tampilannya Ibu itu merupakan warga sekitar karena hanya menggunakan jas hujan tanpa memakai Helm. Ada hal mengejutkan yang Yani rasakan sewaktu melewati pertigaan jalan besar. Dilihatnya lampu sein sepeda motor Ibu itu hidup pada sisi kanan. Yani yang berada di belakang si Ibu memposisikan diri berada di kiri dan bersiap untuk menyalip. Tapi apa daya tiba-tiba Si Ibu berbelok ke kiri. Jantung Yani seakan mau copot. Untung saja belum ngebut. Kalau ngebut kecelakaan pasti terjadi. Bu…Ibu jangan menipu di jalan dong, lihat-lihat dulu indikator kendaraan dan selalu cek keadaan agar nanti tidak bahaya di jalan.

         

3 comments:

  1. Sign kanan, beloknya ke kiri hadew emak emak. Semoga saya engga kayak gitu hehe

    ReplyDelete
  2. Makanya emak" sering dikatan sen kiri tl belok kanan

    ReplyDelete