Saat itu hujan turun dengan sangat deras.
Jalanpun tak jelas dilihat oleh Yani. Kabut datang semakin menambah keterbatasan
Yani dalam menyetir. Kecepatan yang semula ditunjukkan oleh jarum speedometer
mencapai 80km. Kaki Kanan Yani seketika menarik agar kecepatan melambat.
Awalnya
jalan serasa milik Yani seorang. Jalan begitu lengang, tak seorangpun
melewatinya. Benar saja Yani berpikir siapa yang mau pergi hujan-hujanan.
Andaipun Yani bisa menolak iyapun tak mau pergi. Namun apa daya karena keadaan
membuat Yani terpaksa untuk berkendaraan disaat Hujan turun dengan deras.
Akhirnya
ada seorang Ibu berkendara dengan sepeda motornya ditemui Yani di jalan. Jika
dilihat dari tampilannya Ibu itu merupakan warga sekitar karena hanya
menggunakan jas hujan tanpa memakai Helm. Ada hal mengejutkan yang Yani rasakan
sewaktu melewati pertigaan jalan besar. Dilihatnya lampu sein sepeda motor Ibu
itu hidup pada sisi kanan. Yani yang berada di belakang si Ibu memposisikan
diri berada di kiri dan bersiap untuk menyalip. Tapi apa daya tiba-tiba Si Ibu
berbelok ke kiri. Jantung Yani seakan mau copot. Untung saja belum ngebut. Kalau
ngebut kecelakaan pasti terjadi. Bu…Ibu jangan menipu di jalan dong,
lihat-lihat dulu indikator kendaraan dan selalu cek keadaan agar nanti tidak
bahaya di jalan.
Cieee... Yani hampir kena tipu!!
ReplyDeleteSign kanan, beloknya ke kiri hadew emak emak. Semoga saya engga kayak gitu hehe
ReplyDeleteMakanya emak" sering dikatan sen kiri tl belok kanan
ReplyDelete