Apa mau dikata, profesi Penulis tidak
ada pada list sewaktu mencari KTP. Mungkin dipikir semua orang bisa menulis
kalii ya….Itu cerita lucu yang saya dengar dari Om Matahari Timoer.
Kenapa
Om Matahari tetap menulis padahal profesi menulis tidak diakui?? Menulis bagi
Om Matahari adalah sebuah hobby. Dari kebiasaan sejak remaja sering menulis
pada buku harian. Segala luapan emosi, perasaan yang dialami, kegelisahan hati,
apapun yang dirasakan Om Matahari semuanya dituliskan. Kata beliau menulis itu
bisa digunakan untuk menjaga kewarasan. Antisipasi agar tidak stress mungkin
ya?
Pengalaman
Om Matahari benar-benar luar biasa. Tulisan yang dihasilkan Om Matahari banyak
dilirik penerbit. Keren banget ya?? Kita masih mikir gimana caranya nerbitin
buku di penerbit terkenal nih? Salah satu tulisan kreatif yang terbit menjadi
buku diambil dari hasil wawancara dengan orang-orang pinggiran, dagang gorengan,
orang-orang yang sering ditemui Om Matahari.
Kiat menulis yang dibagikan oleh Om
Matahari :
Mengendapkan kegelisahan; Melakukan riset
agar tidak ada kontradiksi atas data yang diangkat; Membuat peta naskah
(rencana tulisan), merencanakan isi bab 1 hingga akhir, setting konflik dan
tokoh apa muncul di bab berapa? Ini penting banget dipakai untuk kaedah cerita;
Mulailah menulis ketika ada mood (drafting); Membaca ulang untuk memperbaiki
kemasan cerita; kalau udah komplite ya jadi deh Buku.
Banyak digital tools yang bisa
digunakan untuk mendukung aktivitas kita dalam menulis seperti medsos, blog,
tweeter, WA, Video, Podcast/Radio, Photo. Beberapa persoalan dalam dunia
menulis seperti pembajakan karya, plagiasi dan kelemahan pada riset.
Bahan
tulisan Om Matahari diambil dari berbagai kegiatan. Salah satunya melalui
postingan teman pada sosmed. Pertikaian, konflik dalam bidang politik, keadaan
sosial dan masih banyak lagi. Untuk memudahkan Om Matahari dalam menulis novel
terkadang beliau menuliskan clue,,clue lewat status medsos. Dikala ada waktu,
status medsos akan dikembangkan lagi menjadi sebuah cerita.
Banyak
pengalaman menulis yang dibagikan Om Matahari pada Club AIESI Writter. “Jangan
menulis ketika bosan, karena setiap orang pernah merasa bosan”. Menulis karena
suka, seolah semua terasa tanpa beban walaupun dalam perjalanan menulis banyak
hal yang pernah dihadapi dari dikritik sempat sampai ingin dibunuh karena karya
beliau.
Jadi
pengen belajar nulis novel dari cerita pengalaman Om Matahari, semoga saja daya
imajinasi bisa tercipta dan novel terealisasi.
saya juga senang sekali bisa berkenalan dengan teman² di acara AISEI kemarin. Hidupkan terus dunia aksara. Jabat erat!
ReplyDelete