Survive
di Era Pandemic
Pembelajaran
Bagi Guru Bersama Bapak Dadan
Topik yang diangkat pada perbincangan
Bapak Dadan dan AISEI lebih memfokuskan pada guru. Komunitas guru secara online
diharapkan mampu memotivasi guru dalam proses distance learning. Ada beberapa pertanyaan untuk guru dalam
proses distance learning :
1. Apakah guru memiliki pengetahuan yang cukup untuk
memfasilitasi distance learning untuk teciptanya pembelajaran yang efektif?
2. Apakah guru memiliki skill yang cukup terkait pemanfaaan
teknologi?
3. Apakah guru mendapatkan training atau pelatihan terkait
pemanfaatan teknologi yang mendukung distance learning?
1
Sudah pasti setiap
guru akan memiliki jawaban dan persepsi yang berbeda. Beberapa pertanyaan
diatas merupakan isu klasik yang dihadapi semua guru, mari masalah ini kita
jadikan tantangan yang harus dicari solusinya.
Banyak sekali konsep guru digital yang
ditawarkan saat ini. Banyak pelatihan/webinar sebagai solusi menuju guru
digital. Menurut Bapak dadan “Suksesnya guru sebagai guru digital tidak hanya dilihat
pada seberapa banyak bisa menguasai teknologi dalam pembelajaran” . Ada pengetahuan-pengetahuan
lain yang harus dikuasi demi teriptanya pembelajaran yang efektif.
Bapak Dadan memaparkan salah satu website
yang digunakan untuk mengukur kemampuan guru digital. The Digital Teacher,
silakan dicoba dan dijawab secara jujur. Kita sebagai guru bisa mengukur
kemampuan pribadi/profil kita terkait kemampuan digital yang dimiliki. Ada 6
aspek tolak ukur kemampuan digital yang dikuasi yakni the digital word, the
digital classroom, the digital teacher, designing learning, delivering learning,
evaluating learning. Keuntungannya dari kemampuan dasar yang dmiliki, kita
sebagai guru bisa meningkatkan skill yang diperlukan dan sesuai dalam proses
pembelajaran kita nanti. Pemilihan webinar secara selektif juga diperlukan sebagai
referensi menciptakan pembelajaran yang efektif.
Tantangan yang dihadapi oleh guru
adalah akses. Akses akan kemampuan mengajar, akses mendapatkan informasi, akses
tentang regulasi dari pemerintah. Timbul keresahan dan kekhawatiran apabila
dari ketiga akses ini guru tidak mengetahuinya. Guru terisolasi akan akses
tersebut. Sampai saat ini guru masih mencari pola dan menggali kemampuan
mengajarnya untuk menciptakan distance learning yang efektif. Melalui pandemi
seolah-olah mempercepat terwujudnya guru di abad 21. Dengan situasi ini mau
tidak mau guru harus bersahabat dengan teknologi. Perubahan mainset dari
pembelajaran konvensional ke digital. Guru tidak lagi sebaga satu-satunya
sumber belajar, guru saat ini sebagai mentor, fasilitator, motivator, dan inspirator
bagi siswa.
Sinergi guru dalam komunitas juga
memiliki peranan penting dalam menciptakan distance learning yang efektif. Dari
sisi orang tua mengharapkan proses pembelajaran kepada anaknya tetap
berlangsung. Tidak hanya tugas yang dijejali kepada anak, proses transfer ilmu
dari guru harus tetap berlangsung. Untuk memenuhi hal tersebut, sinergi guru
harus dilakukan. Personal Learning Network dan Professional Learning Community saat
ini harus lebih dimaksimalkan. Tiada lain bertujuan sebagai wadah guru saling
berbagi informasi, saling terkoneksi, melaksanakan mentoring bagi guru-guru
lain terkait pemanfaatan teknologi atau strategi mengajar lainnya dan
lain-lain. Menciptakan Teacher Capacity Building untuk menciptakan guru yang professional,
memberikan informasi, berbagi, dan menginspirasi bagi guru-guru yang berada di
daerah pelosok.
Banyak aplikasi yang bisa digunakan
dalam kegiatan Personal Learning Network dan Professional Learning Community
yakni WA Grop, Telegram, Facebook, Tweeter, Instagram, atau komunitas berbasis
website. Yang menjadi kunci dalam pelaksanaanya adalah konsistensi, ada
kontribusi aktif dari peserta dalam komunitas tersebut.
Survive di Era Pandemic bagi guru
sangatlah penting.
Banyak webinar atau training online diadakan untuk meningkatkan kemampuan literasi
digital guru. Perubahan mainset sebagai pelopor menuju guru abad 21. Kondisi
siswa juga berperan dalam pemilihan teknologi yang digunakan untuk distance
learning. Pelaksanaan yang konsisten mampu menciptakaan pola pembelajaran
efektif dan menyenangkan antara guru dan siswa.
Komang Elik Mahayani, ST
Mantap sis
ReplyDeleteterima kasih bu telah berbagi pengetahuan yang bermanfaat, bu, :)
ReplyDeleteMantul bu
ReplyDelete