2.1.a.6. Refleksi Terbimbing -Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat melakukan refleksi dan metakognisi terhadap proses
pembelajaran yang telah mereka lalui serta menggunakan pemahaman barunya untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang diampunya.
Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran
ini adalah:
- Bagaimana saya dapat melakukan
praktik pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif?
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang lebih mengakomodasi dan mengarahkan pengajaran pada tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar setiap siswa dalam kelas. Tentu dalam pelaksanaanya di kelas seorang guru akan dihadapkan dengan keberanekaragaman akan kesiapan, minat dan profil belajar siswa. Untuk dapat bisa melalukan praktik pembelajaran berdiferensiasi yang efektif maka langkan awal yang harus dilakukan seorang guru adalah dengan melakukan pemetaan akan tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar salah satunya dengan memberikan asesmen diagnostik diawal pembelajaran. Selanjutnya akan diikuti dengan rencana dan proses pembelajaran berdiferensiasi, hasil output maupun produk dari pembelajaran berdiferensiasi serta tak lupa adanya evaluasi yang berkesinambungan.
- Pendekatan manakah yang seharusnya
saya ubahsuaikan?
Tidak
bisa dipungkiri dalam proses pembelajaran terkadang guru menjadi pusat pembelajaran,
namun dalam proses pembelajaran berdiferensiasi seyogyanya Siswa menjadi
penjelajah aktif (active explorer). Tugas guru adalah membimbing eksplorasi
tersebut. Karena beragam kegiatan dapat terjadi secara simultan di dalam kelas,
guru akan berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, dan bukannya sebagai
dispenser informasi.
Walaupun
terkesan susah disinilah diharapkan guru memiliki berbagai macam strategi dan
pendekatan yang akan dilakukan didalam kelas untuk mengubah kebiasaan dari teacher
center menjadi student center.
- Bagaimana saya tetap dapat
bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran
berdiferensiasi ini?
Penerapan
pembelajaran berdiferensiasi tentu memerlukan input fakta yang jelas dari
siswa,perencanaan, pelaksanaan dan juga evaluasi yang jelas, terarah dan
terukur. Proses ini tentu akan membuat guru mendapatkan banyak tantangan oleh
karena itu diperlukan semangat dan jiwa inovatif guru yang tinggi sesuai dengan
peran dan fungsi, visi guru penggerak. Diperlukan kolaborasi serta referensi
untuk memudahkan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
Berikut ini adalah pertanyaan
Reflektif yang harus Anda jawab:
- Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat
menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas
Anda?
Sebagaimana kita ketahui
dikelas tingkat intelektual, bakat, minat, gaya belajar antara satu siswa
dengan yang lain tidak semua sama. Namun secara umum yang terjadi dalam proses
pembelajaran guru akan memberikan model dan strategi dalam mengajar yang sama
dalam satu kelas sehingga menimbulkan masalah bagi siswa apabila minat siswa
tidak sesuai dengan strategi ataupun media pembelajaran yang digunakan oleh
guru maka siswa tidak akan memberikan respon yang baik dalam pembelajaran. Belum
lagi dalam hal kesiapan dan profil siswa dalam belajar hal itu juga akan berdampak
besar pada capaian pembelajaran saat itu.
Untuk mengatasi itu semua
maka diperlukan sebuah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas
untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid yakni dengan pembelajaran
berdiferensiasi. Kebutuhan belajar
murid yang harus diakomodir oleh guru yakni kesiapan belajar, minat, dan profil
belajar yang berbeda-beda pada siswa di dalam kelas.
- Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal
tersebut sulit diterapkan?
Tomlinson (2001) dalam
bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability
Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid,
paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga
aspek tersebut adalah Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid dan Profil
belajar murid.
Menurut saya inilah yang
sangat sulit untuk diterapkan dalam proses pembelajaran berdiferensiasi karena kebutuhan
belajar murid merupakan akar permasalahannya. Dengan jumlah siswa yang banyak
dalam satu kelas dalam proses memetakan juga memerlukan waktu dan pengerjaan
yang lama untuk mendapatkan keakurasian data dari masing-masing siswa. Perlunya
asasmen diagnostik yang mampu memberikan data dari potret masing-masing siswa.
- Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan
Apa yang Anda perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses
dukungan tersebut.
Dalam mendapatkan data
akan kebutuhan belajar murid yang akurat guru tidak akan bisa berjalan sendiri dan
perlu mendapatkan dukungan dari aset kekuatan yang dimiliki di lingkungan
sekolah. Salah satunya di sekolah pasti memiliki data pribadi siswa yang secara
berkala Guru BK akan melakukan sebuah asesmen pada siswa. Tidak hanya peran
guru BK peran orang tua juga tidak kalah penting sebagai pendidik dilingkungan
keluarga yang akan memberikan beberapa informasi terkait kebutuhan belajar
anaknya dan tak kalah penting adalah kejujuran dan keterbukaan siswa dalam
memberikan informasi akan dirinya untuk mendukung keberhasilan pembelajaran
berdiferensiasi.
0 comments:
Post a Comment