A. Komunikasi Asertif
Dalam proses berkomunikasi dengan orang lain,
tidak selalu apa yang kita harapkan akan berjalan dengan lancar. Ada saja
hambatan yang datang dan seringkali hasil komunikasi tersebut tidak dapat
memuaskan semua orang. Hal ini dapat terjadi karena sikap berkomunikasi yang
berbeda satu sama lain, dan tidak semua orang dapat secara mudah mengungkapkan
apa yang ada di benaknya dengan tepat. Kita perlu memahami tipe umum manusia
berkomunikasi agar kita dapat memberikan respon yang tepat.
Untuk lebih memahami, simaklah video singkat berikut ini
kemudian jawablah pertanyaan reflektif yang disajikan:
Apakah
gaya komunikasi Anda? Mengapa Anda berpikir demikian?
Komunikator
Asertif karena terkadang dalam permasalahan yang dialami kemarin sewaktu
pelaksanaan PJJ. Terkait dengan pemanfaatan teknologi yang digunakan dalam
proses pembelajaran, langkah yang saya lakukan sebagai guru TIK adalah dengan
menjembatani antara keinginan kepala sekolah sebagai pemangku tertinggi terkait
pelaksanaan PJJ dan keluh kesah atau pemahaman teknologi yang dimiliki teman
sehingga bisa mendapatkan jalan tengah yang maksimal pada saat PJJ berlangsung.
Saya berusaha memberikan solusi kepada kepala sekolah terhadap kemampuan
teman-teman serta opsi pembelajaran yang ideal bisa dilakukan selama PJJ.
Langkah-langkah
yang perlu dipelajari untuk menjadi komunikator yang asertif.
Untuk
melakukan komunikasi yang asertif seseorang diharapkan untuk tegas dan selalu
bertanggung jawab atas tindakan apa yang dilakukan. jujur namun
tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain
Apakah
yang menjadi tantangan Anda dan apa yang perlu diusahakan dari diri Anda agar
dapat melakukan komunikasi asertif?
Tantangan yang akan terjadi dalam melakukan komunikasi asertif adalah dikala dalam sebuah komunikasi seseorang dengan komunikasi agresif yang cenderung ingin dominan tanpa mau mempertimbangkan perasaan dan kemampuan orang lain, Komunikasi pasif dimana Sikap pasif yang cenderung tanpa mau melakukan sanggahan atas keputusan yang dilakukan. Sehingga perlu adanya sebuah usaha untuk menjembatani antara agresif dan pasif demi terciptanya win win solution atau keputusan yang baik kepada semua pihak. Memberikan pernyataan yang tegas serta solusi dari sebuah permasalahan, Percaya diri dalam mengungkapkan pernyataan tersebut dan arah pembicaraan yang terkontrol
Berkomunikasi secara asertif akan membangun kualitas hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman dari kedua belah pihak. Kualitas hubungan yang diharapkan dibangun atas rasa hormat pada pemikiran dan perasaan orang lain.
Dalam usaha membangun keselarasan berkomunikasi, coach juga perlu belajar menyamakan posisi diri pada saat coaching berlangsung. Beberapa tips singkat yang dapat seorang coach lakukan:
1. Menyamakan kata kunci
Kata-kata
kunci biasanya merupakan kata-kata yang diulang-ulang atau ditekankan oleh
coachee dan ini biasanya terkait dengan nilai kehidupan. Coach dapat
menggunakan kata-kata kunci ini untuk membimbing coachee untuk mencapai
tujuannya.
Sebagai
contoh, jika murid menggunakan bahasa dan istilah kekinian dalam bercerita,
kita dapat juga menggunakan istilah yang dipakai ketika kita bertanya untuk
mengklarifikasi pernyataannya.
Murid : “Bu, aku tuh kalau uda masuk kelas Pak Mato,
pikiran tuh langsung ambyar..byar byar Bu.”
Guru : “Oh demikian? Bisa kamu ceritakan ambyar
yang bagaimana sehingga kamu sulit konsentrasi belajar di kelas?”
Percakapan 2
Murid : “Pak, Timun selalu gitu deh. Lebay banget
kalau uda ngomong. Saya makin lama uda gak nyaman mau main sama dia.”
Guru : “Seberapa kecewanya kamu dengan lebaynya
teman yang kamu ceritakan barusan?
2. Menyamakan bahasa tubuh
Bahasa
tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi sebab hal ini dalam menentukan
bagaimana rekan bicara kita akan menanggapi dan berhubungan selanjutnya dengan
kita. Bahasa tubuh disini meliputi mimik wajah, suara, postur tubuh, ataupun
gerakan tubuh lainnya.
Coach dapat memberikan tanda setuju secara tidak langsung pada apa yang disampaikan coachee dengan senyum atau dengan anggukan. Jika coachee kita sedang bersandar ke lengan kursi misalnya, coach juga dapat mengikuti gerakannya. Ketika coachee sedang bersemangat bercerita dan mencondongkan tubuhnya ke depan, kita juga usahakan mengikutinya. Kegiatan penyamaan ini perlu dilakukan dengan halus dan tidak kentara agar coachee tidak merasa ditiru.
3. Menyelaraskan emosi
Setelah
kata dan bahasa tubuh yang kita selaraskan, emosi pun perlu kita usahakan untuk
diselaraskan, terutama ketika coachee mengucapkan hal-hal yang emosional. Hal
ini akan membuat coachee merasa coach-nya ada pada pihaknya dan mengerti
perasaannya.
Contoh:
Murid
: “Saya sudah gak bisa kerja sama Toni lagi Bu. Dia tidak pernah menerima ide
yang saya berikan.”
Guru : “Ya, Ibu dapat memahami perasaan kamu.
Tidak semua orang dapat dengan mudah menerima pendapat orang lain.”
Komunikasi
asertif membangun relasi. Relasi baik dan positif yang terbentuk akan menjadi
modal utama dalam process coaching.
Setelah
mempelajari bagian ini apa pemahaman Anda mengenai makna dari membangun sebuah
komunikasi asertif dengan murid?
Dalam membangun sebuah komunikasi asertif
dengan murid tidaklah mudah. Proses membangun kualitas hubungan kita dengan
siswa menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam
pemahaman dari kedua belah pihak. Sehingga kualitas hubungan yang diharapkan
dibangun atas rasa hormat pada pemikiran dan perasaan murid. Untuk membangun
hubungan dan komunikasi kita dengan siswa menjadi lebih positif dan nyaman bagi
siswa maka sebagai pengajar harus mengetahui beberapa tips yang dilakukan dalam
komunikasi asertif yakni menyamakan kata kunci sehingga terjalin komunikasi
yang nyambung tidak timpang, menyamakan bahasa tubuh dengan tujuan kita
terlihat menanggapi atas komunikasi yang terjadi dan menyelaraskan emosi
untuk mengertikan perasaan yang dialami
oleh lawan bicara
Apa dampak yang bisa Anda rasakan?
Sangat bermanfaat dengan tips tersebut jika diterapkan akan sangat membantu dalam proses terciptanya komunikasi asertif dengan murid
0 comments:
Post a Comment